08. falen & reon

11 8 0
                                    

[ disebuah kastilah kediaman alex. ]

" sittt..!"

Pintu kamar falen terbuka perlahan lahan.

Alex bersama dokter lalu memasuki ruangan nya sambil mengobrol asik mengenai wanita cantik.

Alex terkejut melihat ranjang kapsuk falen yang kosong dan kaca yang terbuka lebar yang lupa untuk menutupnya.

" anak itu kenapa menghilang? Aku harus mencarinya! ", ucap alex yang sedang marah dengan mengepalkan kedua tanganya.

Lalu alex bergegas pergi dari kastil dan segera menuju istana alexander karena dia masi mengingat bahwa falen menginginkan masuk ke kerajaan alexander.

Alex memakai topi dan jubah hitamnya yang menjadi ciri khas pangeran vampir berasal dari kastil.

lalu menghentakan salah satu kakinya dengan kecepatan melibihi kilat dia langsung berada diatas langit dan pergi menuju istana.

" semoga berhasil ditemui alex! ", ucap dokter yang cemas akan kondisi tubuh falen yang belum sempat untuk disembuhkan.

Alex yang sedang mencari falen seketika matanya berwarna biru cristall yang berkilau yang sangat menciri khas alex sebagai pangeran bergenerasi dari " kerajaan darah moon ".

[ vampir yang Bola mata cristall biru bergenerasi moon tersebut bisa melihat seseorang yang sedang berada dikejauhan baik disebuah ruangan maupun luar ruangan, biasanya yang memiliki bola mata ini kecepatan dalam berlarinya sangat cepat melebihi kilat. ]

" Cihh dimana anak itu roh nya sangat lemah jadi akan susah menemukan anak itu semoga dia baik baik saja! ", ucap alex yang cemas dengan sosok falen.

" seandanya kau mendengarkan perkataanku kau pasti akan aman ratu sialann!" sorak alex yang membuat kelelawar yang berada didekatnya lalu kabur.

* * *

" Reon jadi kita langsung masuk gitu?! "

Reon lalu memancarkan sihirnya ke wajah falen yang membuat falen kebingungan.

" Nahh baguss! ", sorak reon

"Emang nya kenapa?"

" kau harus menutupi wajah aslimu jika ketahuan kau pasti bisa mati lagi pula roh mu sangat lemah tidak mungkin bisa melawan orang yang berada di istana ".

Lalu reon menarik tangan nya lalu masuk secara serempak, reon melirik kedua bola mata falen yang sangat aneh dan istimewa perlahan lahan reon tidak bisa menyembunyikan wajah yang memerah tersebut.

Falen yang terkejut dan tertawa kecil melihat reon yang seperti sakting layaknya manusia biasa.

Reon dan falen lalu melihat sekeliling istana dengan bola mata yang seperti kegirangan, " ini seperti mimpi bukan!!", ucap reon dengan kegirangan melihat istana yang sungguh mewah.

Falen melihat sekeliling terasa sangat senang seperti hanya bermimpi, " BESARR BANGETTTT!! ".

Reon tertawa kegirangan, " Hahaha ini cuman ruang khusus pelayan aja lohh belum yang lainn omaigatt!!".

Lalu tiba tiba ada se sosok wanita seperti pelayan istana dengan muka kusam melihat kearah reon dan falen.

" HEII DEKILL NGAPAIN DIEM SAJA CEPAT BERES BERES SANA!! ", ucap pelayan tersebut yang memerintahkan reon dan olivia ( falen ).

" b-baikk!! ", lalu reon memegang salah satu tangan falen seperti ingin marah kepada pelayan tersebut dan segera pergi ke ruang pembersihan.

" gausah dengerin pelayan sok belagu kek gitu ya!, kita bersih sekaligus memeriksa ruangan siapa tahu bisa nemuin informasi! ", ucap reon sambil menyemangatkan falen yanh sedang badmood" .

"Okei gimana kita bersih bersih diruangan merah itu kek nya banyak misteri disana deh!", sorak felin.

Lalu reon dan felin yang membawa alat permbersih mengendap ngendap ke ruangan dengan pintu besar berwarna merah dengan tidak meninggalkan jejak.

Lalu saat mereka hanpir sampai diruangan tersebut ada seorang pelayan berjalan menuju kedepan, posisi reon dan falen yang melihat pelayan itu dengan lambat menujuh mereka yanh membuat mereka panik.

Falen dan reon pun berpencar, falen lalu bersembunyi dibalik tembok sementara reon bersembunyi ditembok di sebelah falen.

Lalu falen melambaikan tanganya, "woi gimana nih?"

" Humm, kamu ada batu ngak?, ucap reon yang sedang mewaspadai pelayan yang mendekan kearah mereka.

" gw ga denger lu bilang apa tadi?"

" b a t u, ada ngakk!"

" eh ada ada tunggu!", lalu falen memeriksa kantong bajunya ternyata ada batu dari sisa dia bermain kemarin.

"Nih tangkep ya!", lalu falen melempar batu itu tetapi batu itu tidak sampai di tanggan reon yang membuat suara itu terdengar di kuping pelayan.

Eh siapa disana, lalu pelayan itu berlari mendekat ke arah reon dan juga falen, " is goblok nya! ".

Lalu reon dengan siaga mengambil batu tersebut lalu membuangnya diarah yang berbalik dari arah falen dan reon.

" huhh siapa kauu! ", lalu pelayan itu berlari ke sebuah ruangan yang berbalik dari tempat reon dan juga falen.

Falen lagsung menghanpiri reon dengan muka yanh seperti tertawa dengan rasa bersalah, "Hadehhh maafin gw hihi".

Falen yang terlalu gemas, Lalu reon mencubit pipi falen dengan erat," makanya jangan teledor donk haha!".

"Dihh lepasin ga!", lalu reon dan falen memasuki ruangan yang sangat besar dilapisi pintu yang berwarna hitam ketuaan.

" eh ini ga dikunci! ".

" ayo kita jelajahi! ", lalu tangan falen perlahan lahan menbuka pintu tersebut.

reon lalu masuk sambil melihat sekeliling, "FAL?LU LIHAT GA, BANYAK BANGETT UANG NYA! KITA BISA BELI RUMAHH!"

"YUHUU BANJIR HARTA KARUNN!", sorak reon sambil berbaring di emas yang bertumpukan.

" KITA KAYA YEKAN", ucap falen.

" Kunci dulu ga sih pintunya hehe",ucap falen yang sedang menutup pintu yang begitu besar secara perlahan.

Lu katanya anak alexander kan coba lu letakan tangan lu di sini [ disebuah kotak yang dilapisin emas yang memiliki sandi ]

" hum, baikk! "

Lalu tangan falen diletakan reon ke sebuah kotak tersebut lalu keluar cahaya bersinar berwarna merah terang lalu munculah sebuah kotak harta karun muncul dari atap ruangan istana perlahan lahan dia menyentuh tanah.

Kotak tersebut lalu terbuka, reon dan falen lalu memeriksa didalam harta karun tersebut.

" h-hah ini?! ", sorak falen dan reon.

.

.

Tbc : huhu, masi permulaan untuk mengsad yaw! Jan lupa tinggalin jejak

Falensia The VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang