26

126 30 4
                                    

"Taeyong boleh minta tolong anterin aku ambil baju buat besok di butik ngak?" tanya Irene

Taeyong terdiam sejenak sampai akhirny ia melihat ke arah irene yang berdiri di belakangnya dengan pakaian yang sudah rapi

"Tunggu di bawah 5 menit lagi" ucap Taeyong

"Makasih ya, kalo gitu aku turun dulu" ucap Irene yang terlihat senang

Irene segera turun dari lantai atas dan menunggu taeyong di bawah, sedangkan taeyong kembali menatap ke depan jendela mengingat dirinya beberapa hari yang lalu yang masih menjadi dirinya sendiri.

"Apa yang lagi gw lakuin?" tanya taeyong pada dirinya sendiri

Tersadar dari lamunannya taeyong langsung mengambil jasnya dan menyusul irene turun ke bawah, saat taeyong mulai menuruni tangga tidak sengaja ia berpapasan dengan wendy yang masih terlihat acuh kepadanya, taeyong melihat ke arah wendy yang jalan melewatinya dengan wajah dingin seakan orang yang tidak saling mengenal wendy sangat engan menatap wajah taeyong saat ini

"Wendy" panggil taeyong yang tidak di gubris wendy

"Taeyongg" panggil irene dari bawah sana

Mendengar panggilan dari irene taeyong kembali menuruni tangga dan pergi setelah di acuhkan wendy.

Di perjalanan menuju butik taeyong tampak fokus menyetir mobil hitam di temani irene yang duduk di sampingnya, di dalam mobil irene terlihat sangat banyak bicara menceritakan beberapa hal namun di sisi lain taeyong terlihat tidak perduli dan asik dengan dunianya sendiri, irene yang merasa tidak di gubris langsung menepuk paha taeyong

"Kenapa?" tanya taeyong saat tangan irene mendarat di pahanya

"Kamu ngelamun?" tanya irene

"Engak lagi fokus nyetir" jawab taeyong

"Emm aku boleh minta sesuatu gak?" tanya irene

"Apa?" tanya taeyong

"Aku boleh panggil kamu kaya dulu lagi?" tanya irene sedikit ragu

Merasa tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan irene taeyong mengangkat satu alisnya kebingungan

"Anu.. sayang? aku boleh panggil itu lagi?" ucap irene sambil menunduk menyembunyikan wajahnya yang mulai merona

Taeyong terlihat diam sejenak sepintas memori terputar di ingatanya dimana saat ia dulu berpacaran dengan irene, irene selalu memanggilnya dengan 'sayang' sampai terkadang ia malu kepada teman-temannya, walau seperti itu taeyong selalu suka dengan apapun yang di lakukan oleh irene. setelah diam beberapa saat taeyong kembali menyadarkan dirinya

"Boleh? ahh kalo kamu gamau juga-" ucap irene

"Boleh" jawab taeyong

Mendengar jawaban taeyong irene sangat terkejut, setelah semuanya yanh terjadi akhirnya taeyong mau membuka hatinya kembali untuk irene, dan hal itu membuat irene semakin yakin taeyong masih mencintainya, sifat dingin taeyong sedikit demi sedikit telah di taklukan oleh irene.

"Makasih ya, sayang" ucap irene dengan senyum lebarnya

Tanpa menjawab irene taeyong kembali fokus menyetir mobilnya, tiba-tiba sebuah motor melaju dengan sangat cepat menyalip mobilnya motor itu melaju seperti angin hampir tidak terlihat oleh mata manusia di susul 5 motor lainnya yang seperti mengejar motor pertama

"Sowon?" gumam taeyong

"Hm? kamu ngomong sama aku?" tanya irene

"Ngak, bukan apa apa" jawab taeyong

ARIADNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang