6. I'm in love with someone (Ran)

408 48 2
                                    

Aku mencintai seseorang yang sedang mencintai seseorang juga ....

Di tepian pantai, Ryu menginjakkan kakinya di hamparan pasir. Keputusan menghabiskan waktunya hingga menjelang matahari terbit menikmati pasir dan air liar di tengah semesta yang selalu bijaksana menatap insan yang butuh ketenangan, dengan angin yang sejuk yang menerbangkan helaian surai blonde miliknya. Ryu memejamkan mata, menikmati ketenangan di pantai yang masih sepi pengunjung. Masih pukul 05.00 pagi, Ryu menginjakkan kakinya di pantai dekat dengan apartemen kekasihnya. Ia berkunjung seorang diri hanya untuk menghilangkan stress-nya dan menikmati sunyinya tempat yang kini ia pijak. Wanita itu saking hanyutnya dalam ketenangan, sampai ia tak menyadari dengan kehadiran seorang pria yang kini ikut serta berdiri di sebelahnya. Pria yang merupakan kakak dari kekasihnya.

Ya. Ran Haitani.

Ran menatap wanita di sebelahnya dengan pandangan sendu. Ia mengukir senyumnya tipis. Hatinya berdesir saat melihat wajah ayu Ryu yang tampak tenang. Bagai kafein yang membuatnya candu saat menikmatinya.

Ran tak membuka suaranya selama beberapa menit, ia hanya setia memandangi wajah Ryu.

Hingga, kala kedua kelopak mata itu terbuka, sontak Ran memalingkan wajahnya.

"Ran?" panggil Ryu tanpa menoleh sedikit pun pada Ran.

Ran hanya berdeham.

"Sedang apa kau kemari?" tanya Ryu dengan pandangan yang masih lurus ke depan.

"Cari angin. Untuk menghilangkan stress, tujuanku ke mari sama sepertimu." ucapnya yang masih enggan untuk kembali menatap wajah Ryu.

Ryu menyeringai tipis, "Klasik." komentar Ryu.

Ran berbalik menghadap ke arah Ryu, menatapnya dengan tatapan heran. "Maksudnya?" tanyanya yang butuh penjelasan.

Sepersekian detik, Ryu juga membalikkan tubuhnya menghadap Ran. Menatapnya dengan datar.

"Aku masih hafal betul dengan kebiasaanmu yang satu ini, Ran. Kau selalu mengikuti ke mana pun aku pergi, termasuk ke tempat yang paling kusukai yaitu pantai. Ya, saat ditanya, kau hanya menjawabnya dengan ucapanmu yang tadi. Kau selalu mengelak, padahal sudah berkali-kali kau ketangkap basah sedang mengikutiku." ujar Ryu.

Ran terdiam seribu bahasa. Ia tak tahu harus bagaimana. Ran pikir, Ryu sudah melupakan kebiasaannya yang satu ini. Namun, ternyata. Wanita itu masih ingat betul.

Ran tersenyum tipis. "Itu berarti, kau masih ingat betul bahwa aku mencintaimu."

Ryu menatap netra ungu milik Ran dengan tatapan sendunya.

"Rasa itu ... masih ada?" Ia bertanya.

Ran mengangguk.

"Akan selalu ada. Selamanya." jawabnya mantap.

"Aku ini kekasih adikmu." ucap Ryu menyadarkan tentang siapa dirinya.

"Memangnya kenapa?" Ran bertanya acuh tak acuh.

"Lupakan aku, dan carilah wanita lain. Kau jangan terus-terusan bersikap seperti itu. Jika Rin tahu, ia pasti akan cemburu." tegasnya.

"Semakin aku melupakanmu, semakin besar pula rasa cintaku padamu." balas Ran.

Ran sebenarnya muak dengan keadaan ini. Ia juga ingin mendapatkan balasan cinta dari wanita yang dicintainya. Ran sebenarnya juga tidak ingin berada di posisi seperti ini. Mencintai wanita dari kekasih adiknya sendiri. Tapi harus bagaimana lagi? Cinta itu tak salah. Perasaan datang karena sendirinya, tanpa diduga-duga. Jika sudah begini, siapa yang ingin disalahkan? Semesta? Waktu? Atau, justru hati?

Memories and Cigarettes || Haitani Rindou x femaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang