Mark terkekeh, menggelengkan kepalanya sambil menatap Jeno dengan tatapan lucu. "Plastik? Apa yang Alien ini katakan... Hey, Jangan ikut campur, Ok?" Mark menunjuk ke kakinya, "Tau diri dan lihat. Bumi mana yang kamu pijak!"
Mereka mulai beradu mulut menggunakan bahasa Inggris.
Jeno membalas perkataan Mark, tanpa takut atau gentar sama sekali. "Disini aku di jamin oleh Negaramu. Entah dimanapun aku tinggal, aku tidak akan lupa diri. Ngomong-ngomong aku juga Warga Negara yang baik."
Dia tidak akan mencari masalah. Tapi masalah yang mencarinya.
Mark menendang Pesuruh di belakangnya tanpa perasaan dan berteriak dengan keras; "APA YANG KAMU LIHAT. IDIOT! AMBIL BOLAKU!" Dia mengunci tatapannya pada Renjun di belakang Siswa Asing yang tidak dia kenal, lalu berkata dengan menyenangkan, "Ketua. Jangan diperbesar, Ok? Ini hanya masalah sepele. Ayo kita bicara, aku akan mentraktirmu makan. Aku janji... aku akan berubah."
Dia melembutkan tatapannya sedemikian rupa hanya untuk mendapatkan Renjun lagi. Biasanya Ikan ini akan memakan umpannya dengan senang hati dan selalu kembali masuk kedalam jaring, berapa kalipun dia melepaskannya. Mark sangat yakin bahwa kali ini juga pasti sama.
Renjun tidak bisa pergi begitu saja sesuka hatinya.
Namun Renjun dengan kejam merobek jaring yang dia pasang. "Maaf, aku kenyang sampai mau muntah sekarang."
Dia sudah bukan Ikan bodoh lagi sekarang. Dia telah berubah menjadi lumba-lumba yang pintar.
Mark cukup marah saat mendengarnya. Kesabaran yang dia kumpulkan hanya sehelai benang, lalu benang itu tercabik-cabik dengan mudah oleh mulut manis dan pedas Ketua yang pernah berkata 'Aku Mencintaimu' dengan mata bertabur bintang.
Kemana perginya sarang Madu manis dengan penuh godaan itu? Apakah lebah jantan ini telah memberikannya pada orang lain?
Mark melirik Pemuda Korea di depannya. Lalu kembali menatap Renjun, "Kamu sangat kejam." Lalu pergi sambil membanting bolanya dengan keras.
Bola memantul di udara. Suara pantulannya mengiringi kepergian Mark dengan perasaan mencekik akibat perseteruan yang abstrud dan ambigu.
Beberapa penonton tidak mengerti apa yang Ketua Osis dan Kapten Tim Basket ributkan. Setelah menonton sampai selesai, mereka semua membubarkan diri begitu saja.
Jeno masih mematung, mencerna percakapan mereka yang sedikit tidak biasa baginya. Kenapa aku merasa pertengkaran mereka seperti sepasang Kekasih? Alisnya menyernyit karena bingung.
Kebetulan Chenle dan Bian masuk dan berpapasan dengan Mark yang berwajah masam. Abian hampir menyapa mereka seperti biasa saat dia di pelototi dengan ganas oleh Mark dan teman-temannya.
"Aiyo, ada apa dengan Kakak Ipar kita?"
Chenle tidak begitu mempedulikannya. Dia langsung berjalan ke arah Ketua dan Siswa Korea itu, sebelum bertanya: "Apa yang terjadi?"
"Kami putus."
Chenle melirik Jeno sebentar sebelum mengoreksi perkataan Renjun, "Maksudmu... Kalian tidak berteman lagi?"
"Kami putus."
Chenle berpikir: Aku ingin menyembunyikan Aibmu. Namun kamu membukannya dengan senang hati.
Renjun berpikir: Percayalah... Kita tidak perlu berpura-pura bodoh. Siswa Korea ini lebih pintar dari yang kita kira.
Itu sebabnya dia tidak repot-repot menyembunyikannya. Dia yakin Pemuda ini sangat peka. Membodohinya sekarang hanya akan jadi masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐁𝐋] 🌱𝐒𝐌𝐀 | 𝐑𝐉𝐍
Short Story[END] |ғᴏʟʟᴏᴡ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ| |ᴊᴀɴɢᴀɴ sɪᴅᴇʀs| Judul: 🌱𝐒𝐌𝐀 Author: NR723/n3rnew23 Shipper: JenoxRenjun (Nctdream) Rating: (Ten)+ Status: Complete 15 chapter + 2 extra Genre: School life, Shonen ai, Sweet love. ── .✦ Sinopsis; 'Aku tidak pernah...