"Woah.. yeppeune" Somi terkesima saat masuk ke ruangan VIP restoran baru yang dikelola oleh perusahaan Jaehyuk.
"Somi-ya" Jaehyuk tiba-tiba membawa sebuah buket bunga yang entah muncul dari mana.
"Eoh? mwoya igeo?" Somi terkejut dengan kejutan itu namun tentu saja ia merasa senang.
"Chukkae.. project pertama lu sukses besar.. lu sekarang jadi kebanggaan baru NIEEH" ujarnya.
"Aigoo.. gomawo.. chukkae.. lu juga.. gw bangga punya pacar kayak lu.. masih seumur gini udah bisa jadi CEO salah satu perusahaan terbesar di negara kita" balas Somi.
"Somi-ya?" panggil Jaehyuk.
"Eoh? wae?" Somi memutar badannya menghadap Jaehyuk yang tiba-tiba berdiri.
"Lu tau kan? seberapa gw suka sama lu?" tanyanya lagi. Somi tidak tahu harus menjawab bagaimana.
"Gw suka segalanya tentang lu.. dari senyum lu yang paling cantik di mata gw, sifat pekerja keras lu, kemandirian lu sebagai cewe, cara lu ngomong sama gw"
"Geumanhae.. kenapa mendadak gini?" Somi terheran-heran.
"Geuraesseo.. Somi-ya.. lu tau ga apa mimpi gw selain bisa sukses di bidang bisnis?" Jaehyuk melontarkan sebuah pertanyaan lagi.
"Mwoya?" Somi malah kembali bertanya.
"Kalau gw kasi tau.. lu mau bantu gw?" ujar Jaehyuk.
"Mwo.. selama gw bisa.. dangyeonhaji" balasnya.
"Impian di hidup gw yang belum tercapai itu adalah buat bangun setiap pagi dan liat lu sebagai hal pertama yang muncul di pandangan gw" kata Jaehyuk.
"Eoh? maksudnya?" Somi tiba-tiba merasa deg-degan.
"Geuraesseo.. lu mau ga nikah sama gw dan bantu gw wujudin impian itu?" Jaehyuk mengeluarkan sekotak cincin berlian super mahal yang sudah ia persiapkan sejak sebelum keberangkatan Somi ke New York.
"Ya! Jaehyuk-ah.. waegeurrae?" Somi berdiri dan membalikkan badannya sambil mengusap air matanya.
"Eoh? eoddae? lu mau?" tanya Jaehyuk lagi.
Somi mengangguk cepat dan mengulurkan tangannya agar Jaehyuk dapat memasangkan cincin itu ke jari tangannya.
"Mianhae.. gw persiapin proposal yang sederhana banget" ujar Jaehyuk setelah memasang cincin itu di jari manis Somi.
"Mwoya.. gwaenchanha" Somi memeluk Jaehyuk dan melanjutkan tangisannya.
"Uljima.. kok malah nangis.. bukannya harusnya lu seneng" Jaehyuk mengusap-usap kepala Somi.
"Ini happy tears" kata Somi yang masih tidak ingin melepaskan pelukannya.
"Neo joha? cincinnya?" tanya Jaehyuk.
"Eung.. neomu.." Somi mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Gomawo.. udah mau bantuin gw wujudin impian gw" Jaehyuk mengecup Somi singkat di kepalanya.
"Gomawo juga.. udah jadiin gw cewe yang berhasil wujudin mimpinya.. neo mollaji.. itu juga impian gw" Somi tertawa dan kembali memeluk Jaehyuk lalu menenggelamkan wajahnya di pelukan Jaehyuk.
"Habis ini kita ketemu eomma appa ya" ujar Jaehyuk.
"Algesseo" Somi mengangguk antusias.
"Aigoo... ini menantu gw yang baru" eomma Jaehyuk menyambut Somi dengan antusias saat Jaehyuk dan Somi tiba di kediaman orang tua Jaehyuk.
"Eoh? appa? eonni? oppa?" Somi terkejut saat melihat anggota keluarganya.
"Chukkae.. kita semua udah tau dari sebelum Jaehyuk lamar lu" ujar Jennie kemudian terburu-buru memeluk Somi.