Suara tamparan itu terdengar keras, bahkan pipinya sampai memerah.
Sakit, bersalah, sedih, itulah yang Sowon rasakan saat ini. Gadis itu ingin sekali berteriak sekencang mungkin.
Sorot perempuan itu semakin menajam disertai dengan air yang sudah membendung di pelupuk matanya.
Sowon tidak berani menatap balik perempuan di hadapannya itu, karena rasa bersalah yang sudah tertanam dalam dirinya.
"Kau sudah membunuh adikku!" ucap Irene pelan namun dingin.
Air mata itu jatuh begitu saja dari pelupuk matanya, Irene terisak. Langsung saja salah satu adiknya memeluknya.
Sowon menunduk dalam, gadis itu juga menangis. "M-maaf ... Ini s-salah saya,"
Bungsu di keluarga itu berjalan mendekat, ia menarik baju Sowon dengan kuat.
"KAMU PEMBUNUH!!!" teriaknya tepat di depan wajah Sowon.
"Bae Yeri! Kamu tidak boleh seperti itu kepada yang lebih tua!" ucap Joy menarik adiknya.
Sowon menunduk sebagai tanda meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Bae.
Berlari pergi, gadis itu mengelap seluruh air mata yang membasahi pipinya dengan kasar.
Sungguh, Sowon merasa sangat bersalah sekarang. Satu-satunya orang yang paling mengerti dirinya telah pergi meninggalkan dunia ini.
Pemandangan indah disertai dengan kicauan burung-burung yang bersahutan berada tepat di hadapannya.
Sowon menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!"
Berteriak merupakan salah satu cara Sowon melepaskan beban. Walau hanya sebagian saja, tetapi kalau sudah berteriak sekencang mungkin, beban akan lebih baik.
Maka dari itu janganlah suka memendam seluruh beban sendirian dalam diam. Itu tidak baik, bisa mengganggu hidupmu juga.
.
.
.Sowon melangkah masuk dengan lesu, matanya sembab dan suaranya juga serak.
"Sowon eonnie kenapa?" tanya Umji menghampiri Sang kakak.
Gadis itu hanya menggeleng pelan kemudian berjalan masuk ke kamarnya. Meninggalkan Umji yang diam sambil menatapnya bingung.
Bungsu itu mengikuti Sang kakak, tetapi ia gagal. Pintu kamar sudah tertutup sebelum dirinya sampai.
Tok! Tok! Tok!
"Sowon eonnie~" panggilnya.
Tidak ada jawaban dari dalam. Umji bingung sekaligus khawatir, takut Sang kakak kenapa-napa.
"Umji yya? Kau sedang apa disitu?"
Gadis itu menghampiri si bungsu yang berada di depan pintu kamar Sowon.
"Tadi Sowon eonnie pulang. Tapi, sepertinya Sowon eonnie sedang dalam masalah." jelas Umji.
"Benarkah? Apa Sowon eonnie terluka?"
Umji menggeleng pelan.
Tok! Tok! Tok!
"Sowon eonnie~ Ini si imut Yerin~ Buka pintunya dong, eonnie. Yerin mau masuk~" ucapnya lembut.
Gadis itu mengerutkan dahinya karena sama sekali tidak ada jawaban dari dalam, lagi. Bahkan suara saja tidak ada.
"Kalian sedang apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu - Gfriend [✔]
FanfictionSowon, Yerin, Eunha, Yuju, Sinb, Umji, dan Waktu mereka. Waktu itu adalah sesuatu yang paling berharga bagi mereka yang menghargainya. Dan akan menjadi sesuatu yang paling menyebalkan bagi mereka yang tidak menghargainya. Selamat Membaca ❤ [13-04...