Mata Emily membelalak ketika mereka mendarat di lapangan parkir pesawat pribadi milik keluarga Kevin.
Bahkan tidak hanya satu, disana juga terdapat 20 lahan parkir lainnya untuk beberapa koleksi mobil-mobil mahal yang begitu menyilaukan mata.
Disekitar halamannya juga terdapat kolam renang berukuran besar, lapangan golf, sungai buatan, dan perkebunan anggur mini yang begitu menyegarkan.
Jadi Kevin sekaya ini? Sepertinya rasa percaya diri Emily untuk mendapat perhatian mertua pupus. Dan kini Emily mulai percaya dengan perkataan Kevin tentang ibunya, yang ingin melenyapkannya karena membuat gosip miring.
"Kevin aku mau pulang!" Rengeknya.
"Pulang?" Kevin menaikkan satu alisnya.
"Aku takut! Katanya kamu bangkrut, bangkrut apa kalau sekaya ini?" Emily menutup matanya gelisah seraya menghentakkan kaki.
"Jadi kamu sudah percaya kalau keluargaku pemakan daging manusia?" Bisiknya.
Emily seketika diam dengan sekujur tubuh yang kaku. Melihat betapa megahnya rumah dan tanah milik keluarga Kevin, Emily percaya jika kemungkinan itu akan terjadi. Biasanya film-film thriller yang ia tonton juga seperti demikian. Berawal dari keluarga kaya yang begitu baik dan sempurna, lalu berubah menjadi monster yang mengerikan.
"Aku mencintai kamu, tapi ini balasan kamu? Kamu mau memakanku? Ya Tuhan! Kamu tidak takut kena karma?" Cerocosnya panjang lebar.
"Ssstt diamlah! Ikut saja jangan banyak bicara."
"Mama! Aku mau ikut mama aja!" David yang tengah berada di gendongan Kennard tiba-tiba memberontak. Ia turun dan berlari menghampiri Emily dengan manja seperti biasanya.
"Sayang kamu sama mama terus ya? Mama takut!"
"Aku juga takut! David belum pernah kesini!" David semakin mengeratkan pelukan saat Emily menggendongnya.
"Ini rumah nenek dan kakek sayang, jangan takut. David akan aman kok, kan anak papa." Kevin mengusap kepala putranya sembari menatap Emily dengan penuh ancaman dan intimidasi. Ia terkekeh saat melihat Emily memeluk David dengan posesif. Emily pasti ketakutan setengah mati karena gurauannya.
******
Setelah berdecak kagum melihat halaman luar serta parkiran yang dipenuhi dengan pesawat dan mobil-mobil mewah, Emily kembali dibuat kagum dengan keadaan didalam rumah bergaya istana tersebut.
"Kamu tidak pernah memasuki kastil? Sampai tatapanmu seperti itu? Norak!" Kevin meremehkannya. Emily hanya diam dan tak protes. Kali ini Kevin benar, dia memang tidak pernah memasuki kastil. Dia memang norak!
Rumah mewah itu dilengkapi dengan perabotan mahal serba kristal, dan material bangunan kelas atas. Bahkan beberapa patung ada yang terbuat dari emas batangan asli. Gila! Mungkin jika ia mencuri satu patung itu, Emily bisa hidup tanpa harus bekerja di seumur hidupnya.
"Calon menantu sudah datang? Ya Tuhan cantik sekali!" Brenda mengusap wajah Emily sekilas dengan sangat lembut dan hangat.
"Dia katanya bersedia menikah dengan Ken, kalau kak Kevin meninggalkannya!" Sahut Kennard iseng.
"Uncle tidak boleh menikah dengan mamaku! Mamaku kan milik papa!" David menyahuti dengan nada sinis. Semenjak perceraian ayahnya, anak itu jadi paham tentang banyak hal. David juga memiliki perasaan takut jika Emily akan meninggalkannya, seperti yang dilakukan ibu kandungnya.
"Cucuku galak sekali! Kamu persis Kevin saat masih kecil!"
Brenda mengambil alih gendongan David lalu memeluk bocah itu disertai ciuman bertubi-tubi. Meski lahir dari menantu yang tak ia inginkan, tapi David adalah darah daging Kevin dan cucu pertama keluarga Hillton. Jadi David tetaplah calon pewaris yang akan mengelola perusahaan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie With Sugar Duda
RomanceSetelah perceraiannya akibat ditinggal sang istri selingkuh, Kevin si duda anak satu dipertemukan dengan Emily. Model muda yang centil dan agresif, dan selalu menggoda Kevin disetiap kesempatan. Emily juga selalu berbuat mesum untuk menjadikan Kevin...