L & J

8.2K 542 30
                                    


Tak ada yang tahu bahwa tanah air akan menjadi satu-satunya tempat ternyaman bagi Jungkook untuk menghabiskan sisa hidupnya. Setelah bertahun-tahun tinggal dinegara lain dan mengelola casino sampai sukses, Jungkook mulai merasa letih dan tak ingin kekayaan lebih dari ini yang dirasa sudah mampu mencukupi sampai sebelas generasi berikutnya jika ia memiliki istri dan menikah tentu saja.

Sudah satu bulan ini Jungkook bersantai tanpa perlu memikirkan Sehan dan segalanya, menghabiskan waktu memancing di kolam tak jauh dari mansionnya ditemani Jimin dan Vante yang kembali memihak padanya setelah mengetahui rencana Jungkook berkencan dengan seorang gadis bernama Sujin sebelumnya.

Memang sih rencana yang tidak Jungkook katakan pada siapapun itu jelas akan membuat semua orang salah paham termasuk Lisa. Jungkook masih belum ada rencana kedepannya dengan gadis yang tengah mengandung buah hati hasil kerja rodinya setiap malam.

Lisa juga tak begitu menuntut untuk dinikahi karena baginya berada disisi Jungkook dan menjadi satu-satunya wanita milik pria itu sudah lebih dari cukup ketimbang memaksa minta dinikahi tetapi Jungkook melakukannya setengah hati karena sampai sekarang pun belum ada kalimat cinta yang terucap dari belah bibir seksi pria itu meski terakhir kali dia mengaku cemburu pada kedekatan Lisa dengan Vante.

"Tuan," Jimin tiba-tiba buka suara setelah memancing dalam hening selama 40 menit lamanya. Sedari tadi memang tertebak pria mungil itu menahan untuk tidak mengatakan sesuatu tapi sudah tidak bisa lebih lama lagi menyimpan hal yang ingin ia sampaikan. "Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."

Jungkook memutar kepalanya menjadi menoleh pada Jimin. "Apa?" Tanyanya tidak keberatan dengan apapun yang mau dikatakan Jimin.

Lama terdiam untuk memilah kata bagus mana yang cocok dan terdengar sopan, Jimin kembali bersuara. "Aku ingin berhenti, Tuan. Aku ingin menikah dan pindah ke China."

Tak ada raut keterkejutan yang muncul diwajah Jungkook, pria itu masih dengan wajah datarnya lalu tersenyum misterius. "Dengan gadis rakus itu, kan?"

Jimin meringis, masih saja kekasihnya disebut seperti itu padahal sudah lama sekali,kan. "Iya, aku ingin membangun kehidupan baru dan suasana baru bersama seseorang yang baru, tetapi aku juga tidak akan pernah melupakan jasa besarmu dalam hidupku, Tuan."

"Oke"

"Oke saja, Tuan?"  Sahut Jimin mengerutkan keningnya nampak tidak percaya sikap Jungkook secuek ini padanya, bukan berarti Jungkook tidak cuek sebelumnya tetapi biasanya Jungkook akan melarang dan mengatakan Jimin terlalu kecil untuk tinggal jauh darinya.

"Kau berharap aku mengatakan tidak dan melarangmu?"

Dirasa ada yang salah dari ucapannya, Jimin lekas menggeleng. "Tidak ada, Tuan. Terimakasih telah memberi izin padaku."

Tak ada jawaban lagi selain mengibaskan tangannya, pria itu kini sibuk menunggu ikan melahap umpan dikailnya padahal secara mudah ia bisa membeli satu truk ikan jika mau daripada duduk ditepi kolam dan dihinggapi nyamuk sampai muncul beberapa ruam dikulitnya akibat gigitan serangga yang gemar bernyanyi itu.

Tak jauh dari sana terlihat Vante yang kembali dari kamar kecil usai mengganti celananya yang basah karena sempat turun ke kolam untuk mengambilkan ikan Jungkook secara manual supaya tidak terlepas dan pria itu menghela nafas kasar karena gagal mendapat ikan pertamanya.

"Apa yang gadis itu lakukan sekarang?" Tanya Jungkook sudah jelas mempertanyakan keadaan Lisa karena Vante tadi kembali mansion dan tidak mungkin tidak melihat Lisa yang terakhir kali sibuk bermain video game dengan Rose.

Vante terlihat sibuk memasang umpan cacing dikailnya. "Masih bermain video game sambil makan camilan."

Menyaksikan sendiri bagaimana dan secinta apa Lisa terhadap Jungkook, Vante memilih mengalah dan pergi. Tidak mengganggu atau menaruh perhatian lebih terhadap Lisa lagi, ia lebih fokus pada hobi bermain biolanya akhir-akhir ini dan berkenalan dengan seorang gadis bernama Janny.

THE ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang