CHAPTER 12 -REVISI DIKIT

690 124 8
                                    

Dew Jirawat
As
Satrio Adriansyah Putra

Pria yang tak ku tau namanya(?) Kalau ada yang tau, komen yaa:)AsChristian Yvander Yosef

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria yang tak ku tau namanya(?) Kalau ada yang tau, komen yaa:)
As
Christian Yvander Yosef

Pria yang tak ku tau namanya(?) Kalau ada yang tau, komen yaa:)AsChristian Yvander Yosef

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°~Happy Reading~°

"Enak?" Tanya Gary dengan nada menyindir.

"Ho'oh" Angguk Bianca, kemudian kembali menyuap potongan siomay terakhir ke dalam mulutnya.

"Ho'ah ho'oh aje lo! Siomay gue tuh!" Ucap Gary tak ramah.

Awalnya Gary hanya sekedar basa-basi menawarkan siomay miliknya, namun tak disangka Bianca mengiyakan tawaran tersebut.

"Burppgg~~" Suara sendawa Bianca menggelegar. Tanpa malu, Bianca mengorek sisa-sisa siomay di sela giginya.

"Thanks ya, bro!" Ucap Bianca sambil menepuk pundak Gary.

"Gak nyangka lo baik juga padahal tampang lo kriminal!" Lanjutnya lagi.

Gary menghempas tangan Bianca dari pundaknya jijik. "Lo niat muji apa menghina?!"

"Itu pujian dari hati gue yang paling dalam, sedalam palung mariana!" Ucap Bianca berlebihan.

"Ternyata ada yang lebih alay dari gue." Batin Gary meringis.

Pandangan Bianca jatuh pada jam yang melingkar di tangan Gary.

"ANJIR!" Pekik Bianca.

Gary tersentak kaget. "Goblok, kaget gue! Nape lo?!"

"GUE MASIH ADA KELAS!" Ucap Bianca panik.

Kurang tiga menit lagi matkul Mr. Wisnu, sang dosen killer sebentar lagi dimulai. Buru-buru Bianca meraih tasnya.

"Sekali lagi makasih buat siomay gratisnya, sering-sering ya!" Ucap Bianca berlari meninggalkan Gary.

"Sering-sering apanya? Itu aja belinya pake duit Tara." Gumam Gary.

Tiba-tiba Bianca kembali berjalan mundur. "Anyway, gue mau titip pesan ke orang yang lo anggap sahabat tadi, boleh gak?"

"Pesan apaan?!" Tanya Gary malas.

ILY, Bongsor: Dari Bian Untuk BianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang