BAGIAN 15 REUNI KELUARGA

109 0 0
                                    


Jalanan tampak padat dengan aktifitas warga yang saling berebut untuk paling terdahulu mencapai tujuannya. Bunyi klakson dan raungan mesin kendaraan menderu kencang sampai terasa sangat memekikan telinga yang mendengarnya. Sang surya tampak malu-malu menunjukkan wujud indahnya ketika tertutupi kepulan awan Cumulus yang terbawa angin dari selatan.

Arsal berusaha tetap melaju meskipun jalan telah terhalang oleh kendaraan yang saling berjejalan, dia bermanuver sedemikian rupa sehingga bisa tetap jalan meskipun harus melewati celah kecil diantara mobil-mobil. Hayati tampak ketakutan dengan cara mengemudi Arsal yang ugal-ugalan. Dia berusaha tetap berpegangan dengan batang besi yang melingkar di body motor, tepat dibawah bokongnya. Lama-lama Arsal semakin menggila dalam menjalankan motornya sampai akhirnya dia mengerem mendadak ketika ada seorang nenek yang akan menyeberang. Hayati dengan spontan langsung memeluk Arsal dari belakang ketika motor berhenti mendadak sambil berteriak. Arsal langsung tertegun ketika mearasakan sesuatu yang benda empuk menekan punggungnya.

"aaaarrrggghhh!!!.......kamu mau mati yah!!!" teriak Hayati yang kesal.

"sorry banget Hayati...ada nenek-nenek yang nyeberang didepan" jawab Arsal panik.

"ihhh..kamu tuh yah...makanya kalo nyetir hati-hati dong....aku gak mau mati lagi!!" Hayati kemali ngegas.

"i..i...iya..iya...siap...si..siap....gu..gue gak akan gitu lagi" Arsal semakin gagap karena efek mendapat pelukan erat dari Hayati.

"iya harus gitu!!!!......aku gak mau kita mati kecelakaan...sakit tau rasanya mati itu!"

"e..emang eel....ee....eee"

"kok kamu ngomongnya jadi gagap sih?"

"a..anu..a..elu meluk gue..ke...ke...kencengan"

Hayati baru sadar jikalau dirinya memeluk Arsal dengan sangat erat sehingga Arsal kesulitan bernapas. Seketika Hayati langsung melepaskan Arsal ketika menyadari apa yang diperbuatnya. Arsal langsung terbatuk-batuk ketika kambali merasakan aliran udara yang kembali lancar melewati batang faring nya.

"duh maafin aku bang...aku gak sengaja"

"iya gak apa apa Hayati....huh!..huh!..huh!..."

"bang..kamu kok lemes sih?"

"gak apa apa kok Hayati.....gue mesti cepet-cepet ngaterin lu sampe tujuan"

Arsal langsung menjalankan motornya kembali untuk mengantarkan Hayati menuju rumah Rini. Kecepatan motor cukup kencang, dia memilih beberapa jalan tikus untuk menembus jalanan ibukota yang sangat macet.

"bang..bang.....bang Arsal!"

"iya......ada apa?"

"kita berhenti dulu yuk bang!.........kamu kayaknya belum makan dari kemaren, kamu lemes banget..aku takut kamu kecelakaan gara-gara lemes"

"gue gak laper Hayati.......dijamin lah..elu slamet sampe tujuan"

"ihh gak mau ah...kamu harus makan dulu...titik!"

"ogah ...gue pengen cepet-cepet kabur dari elu!" kata Arsal keceplosan.

"lho kenapa sih bang...kamu gak mau deket-deket sama aku?" tanya Hayati kaget.

"ehhh...anu...ee..gue takut dibunuh sama elu"

"dibunuh??....oalah hahaha abang..abang....lucu deh....justru aku mau bunuh kamu sekarang kalo kamu gak mau berhenti dan makan!"

Hayati memeluk Arsal kembali sambil menunjukan cakar dan gigi taringnya yang memanjang. Hayati mengendus leher Arsal, kemudian menempelkan kedua taringnya dia permukaan leher Arsal seperti sesosok vampire yang bersiap menggigit leher korbannya. Arsal semakin panik, tubuhnya kembali bergetar. Akan tetapi Arsal tidak mengindahkan ancaman Hayati dengan terus melaju kencang. akhirnya dia merasakan sebuah gigitan di lehernya dan aliran suatu cairan yang membasahi lehernya. Arsal kaget bukan kepalang, dia merasakan sakit di leher kirinya, dia kemudian menepi dari jalanan dan turun dari motor dengan tergesa-gesa. Dia memegangi leher kirinya dan melihat bahwa cairan yang membasahi lehernya itu adalah darah. Arsal pun panik, sementara Hayati hanya duduk santai diatas motor sambil tersenyum manis kearah Arsal.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang