BAGIAN 19 PAKU KUNTILANAK

119 1 0
                                    


Sabtu pagi, Asnawi tampak sibuk mengepak semua pakaian dan perlengakapannya untuk pulang kampung ke Sukabumi berama Eka dan Febri. Utami tampak sangat kelelahan dengan berbaring lemah di atas ranjang. Dia masih terlelap dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh kurusnya setelah menerima aliran energ yang sanagt besar dari Asnawi semalaman.

Asnawi sangat penasaran dengan sosok Mbah Encur yang katanya bisa menghidupkan kembali kuntilanak lewat ritual pemasangan paku kuntilanak. Di lubuk hatinya, Asnawi merasa menyesal karena tidak menngikuti saran Febri dulu. Seandainya dia menurutinya, maka Hayati sekarang akan menjadi manusia kembali dan bisa dinikahi oleh Asnawi. Setelah selesai mengepak pakaian ke tas ransel yang berukuran cukup besar, Asnawi pun bersiap pergi. Sebelum itu, dia menghampiri Utami yang masih terlelap untuk berpamitan. Dia membangunakannya dengan mencium keningnya.

"Tami..Tami...bangun!"

"hmmmm.......apaan sih Wi?...aku masih ngantuk nih"

"aku mau pergi sekarang....aku mau pamit"

Utami langsung bangkit dari peraduannya dan menatap Asnawi dengan serius.

"kamu mau pergi sekarang?" tanya Utami dengan mata berkaca-kaca.

"iya Tami, bentar lagi mobil Eka mau menjemput....kamu baik-baik disini yah!...jagain kamarku!"

"jangan lama-lama atuh Wi perginya!"

"cuman dua hari Tami....aku gak akan lama lama..yaudah aku pergi dulu"

Asnawi pun akhirnya pergi meninggalkan Utami sendirian di kamar kostnya. Utami tampak sangat sedih ketika Asnawi keluar dari kamarnya yang kemudian mengunci pintu. Dia pun akhirnya melayang menembus dinding mengikuti langkah Asnawi menuju depan rumah. Tak lama kemudian, mobil Jeep berasap Eka tiba dan berhenti tepat didepan Asnawi yang tengah berdiri di tepi jalan.

"hati hati ya Nawi...semoga kamu baik baik aja disana"

"makasih Tami hehehe"

Asnawi melambaikan tangannya kearah Utami yang berada di halaman rumah. Eka dan Febri terheran heran dengan tingkah Asnawi aneh yang berbicara sendiri dan melambaikan tangannya ke ruang kosong. Asnawi duduk di kursi sebelah Eka yang mengemudikan mobil, sementara Febri duduk dibelakang.

"broo, lu ngomong sama siapa?" tanya Eka.

"gue ngomong sama Utami...tuh dia masih melambai" jawab Asnawi.

"Utami??....siapa dia?......gak ada orang disono"

"dia bukan orang bro.....dia penunggu kostan"

"njiiirrr....dia setan broo?....kuntilanak?"

"bukan geblek!.....dia cuman arawah gentayangan aja...dia anak ibu kost"

"wah..wah....sekarang kayaknya temen kita nih udah move on euy haha....pacaran sama setan lagi" sahut Febri dari kabin belakang.

"njiirrrr...sembarangan lu !...enggak euy, gue mah cinta mati sama Hayati....gue gak akan sama setan lainnya" bantah Asnawi dengan menatap Febri dengan tajam.

"hadeeeeuuhh....lu emang udah gila Wi....cinta mati sama setan" sambung Febri.

"ngaca dulu woy.....elu itu sekarang lagi pacaran sama siapa?" tanya Asnawi .

"hahahaha.......yaelah lu berdua nih...pada gila yah...sama-sama seneng pacaran sama setan" sahut Eka yang membuat Febri dan Asnawi yang semula saling adu mulut menjadi bisu.

Eka menancap gas, mobil jeep berasap pun mulai melaju kencang menyemburkan asap pekat dari knalpot sehingga membentuk suatu kepulan kabut di jalanan. Utami memandang penuh harap terhadap Asnawi yang menumpang mobil jeep berasap, untuk pertama kalinya Utami merasa bergetar hatinya ketika ditinggal Asnawi.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang