BAGIAN 21 MENIKAHI KUNTILANAK

131 1 0
                                    


Malam semakin larut, suasana kota Bandung yang dingin seakan menjadi anak panah kecil yang menyerang menusuk pori-pori kulit semua orang. Musim kemarau yang sangat panjang, membuat kelembapan udara menjadi rendah sehingga menurunkan suhu. Di sebuah rumah mewah yang berdiri kokoh di tengah pusat kota Bandung, Bi Asih sedang memasak suatu sajian khas Perancis. Masakan itu disajikan diatas piring keramik berwarna putih dan mengeluarkan kepulan uap panas yang beraroma lezat dan menggoda. Segelas minuman berwarna ungu dan satu teko air putih menemani piring itu diatas nampan.

Setelah selesai menyajikannya, Bi Asih lantas membawa nampan itu menuju kamar Casacade yang berada di lantai dua. Suasana rumah sepi seperti biasa karena Casacade lebih senang menghabiskan waktu dirumahnya dengan berdiam diri di kamarnya.

Bi Asih membuka pintu kamar, kemudian masuk. Ternyata cacade sedang tidak berada di kamarnya. Bi Asih kemudian mencarinya ke balkon, disana Casacade tampak sedang duduk murung diatas sofa favoritnya. Bi Asih menyimpan sajian makan malam untuk Casacade di meja depan sofa itu.

"ini non makan malamnya...ayo dimakan!" kata Bi Asih.

Akan tetapi, Casacade tidak menghiraukannya dan malah semakin menunduk. Sayup-sayup Bi Asih mendengar suara isak tangis Casacade yang menyela diantara kesunyian malam. Bi Asih pun duduk disebelahnya untuk menenangkan Casacade.

"kamu kenapa non?....why are you crying?"

"nothing...Im fine"

"absolutelly not.....kamu pasti ada apa apa nya...ayo, cerita sama aku non!"

Casacade tiba tiba memeluk erat Bi Asih sambil menangis. Air matanya mengalir deras hingga menetes ke pundak Bi Asih. Dengan penuh kasih sayang dan kelembutan,Bi Asih mencurahkan jiwa keibuannya untuk membuat Casacade nyaman dalam pelukannya.

"kamu kenapa Non?....gak biasanya sedih begini?"

"hmm...Asnawi Bi...."

"kenapa sama den Nawi non?"

"dia lagi deket sama Merry Bi"

"APAAAAAHHH!...gak mungkin non..Merry udah aku beresin"

"tapi kenapa dua hari lalu, aku melihat dia lagi berduaan sama Asnawi di sebuah cafe.....pasti dia lagi ngedate lagi"

"hmmmm...mungkin mereka cuma ngobrol aja kali...aku udah mastiin kalu Merry gak akan mau nerima Asnawi jadi pacarnya....aku jamin itu non"

"emang apa yang Bibi lakuin ke Merry?"

"ya....cuman dikasih pengarahan aja kok non....gak ada kekerasan"

"hmmmm.....thanks ya Bi...Merry itu emang sahabat baikku...tapi aku gak tega kalo pake cara kekerasan"

"ya enggak atuh non....Bibi juga sayang sama Merry...apalagi kan dia sekarang kerja di restorannya non....udah dong kamu jangan nangis"

Casacade terdiam sesaat, sebelum akhirnya dia kembali menitikkan airmatanya. Bi Asih kembali merangkul Casacade.

"kenapa lagi non?"

"hmmm....I just remembered something"

"inget apa non?"

"ada seorang cewek lain yang lagi deketin Asnawi Bi..."

"apaaaah!!...ada lagi?...siapa cewek itu non?"

"I dont know...but she very cute..and i think.... Asnawi like her"

" no Way!!!........non mau aku beresin juga cewek itu?"

"iya Bi.....nih aku ada fotonya....aku pengen Bibi selidiki dia"

"baiklah...kirim fotonya ke WA punyaku" perintah Bi Asih.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang