three

47 27 22
                                    

"Hai, kenalin gw Fara, nama lo siapa?" Fara yang sedari tadi hanya diam kini memutuskan untuk bicara kepada Kieran, namun tampaknya orang yang diajak bicara masih enggan membuka suaranya. Kieran masih menatap wajah Fara tanpa berkedip sekalipun, entah apa yang dipikirkan Kieran, sepertinya dia terpaku akan kecantikan gadis didepannya itu.

"H-haii a-alloo, lu bisa denger gw?" Lanjut Fara sedikit melambai-lambaikan tangannya kepada Kieran karna anak itu masih kunjung menatapnya dan tak menjawab pertanyaannya.

"I-iiyya hallooo, lu ngomong apa tadi?" ucap Kieran cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tak gatal, Kieran sadar dia terlalu kalut menatap gadis didepannya itu sehingga tak mendegar ucapannya.

"Huftt," Fara menghela nafasnya dan terpaksa mengulang pertanyaan tadi.

"Kenalin gw Fara, nama lu siapa?" ucap Fara sambil menyodorkan tanggannya.

Melihat Fara yang menyodorkan tangannya Kieran pun dengan sangat cepat membalasnya.
"Kenalin gw kieran pria tertampan, pria baik hati, pria termanis sejagat raya, pria terr..."

"HUEKKKK!" belum sempat kieran melanjutkan omongannya, kini telah dipotong oleh teman-teman laknatnya itu. Ya, teman-temannya yang tak jauh dari tempat duduk Kieran dan Fara tentu saja mendengar ucapan Kieran yang terdengar sangat percaya diri dan terlalu bersemangat itu.

"Apasi, iri aja lu lu pada," ucap Kieran sedikit kesal karna temannya dengan seenaknya memotong ucapan kieran yang belum selesai.

"Kenalin gw Kieran Arandra Aldeska, panggil aja Kieran, ato panggil ayang juga boleh," ucap kieran tak lupa menampilkan senyum termanisnya, dan mengedipkan sebelah matanya kepada Fara. Ibarat buaya mencari mangsa disiang bolong lalu berharap mangsanya dengan sukarela menyerahkan diri itulah gambaran yang dilakukan Kieran saat ini, benar-benar terlihat sangat pro.

"Dihh najessss." ucap teman-temannya yang masih mendengar dengan jelas ucapan Kieran si buaya level dewa itu.
Kebuayaan Kieran emang sudah tidak diragukan lagi, dia sudah hampir mengencani semua gadis cantik di sekolahnya. Tak heran dengan wajah Kieran yang tampan dan kata-kata rayuan ala cap buaya level dewa itu membuat cewek dengan sangat mudah luluh kepadanya.

Kieran mengabaikan ucapan teman-temannya, dan bersikap seolah-olah tak mendengar nya. Fara yang dari tadi mendengarkan ucapan teman-teman barunya itu terkekeh geli, sepertinya lingkungannya dikelas akan sedikit berisik dibandingkan kelasnya dulu. Fara dengan tipe orang yang tidak banyak bicara sepertinya harus berusaha menyesuaikan lingkungan kelas barunya.

"Oke, salam kenal, ya. Kieran," ucap Fara setelah sekian lama diam lalu melepaskan jabat tangannya yang sedari tadi masih belum terlepas, walau Kieran masih ingin menggenggam tangan lembut Fara itu namun Fara melepasnya dengan paksa.

"Sekarang lu boleh mangil gw Kieran, tapi ga tau besok atau lusa lu pasti bakalan manggil gue ayang," ucap Kieran sambil menaik-naikan alisnya lalu tersenyum menampilkan senyum terimut miliknya, terlihat sangat menggemaskan emang.

"Dih, pede bangett," ucap Fara.

"Liat aja nanti," ucap Kieran tersenyum dengan sombongnya. Sunguh anak itu benar-benar memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Fara yang mendengar ucapan Kieran itu hanya menggeleng-geleng kan kepala.

"Nggak mau tau pokoknya lu harus jadi milik gua," tekad Kieran dalam hati.

Tak lama dari itu Kieran beranjak pergi ke WC tempat dimana bu guru memberikan hukumannya tadi, sementara Fara dan teman-teman yang lainnya memulai pelajaran hingga bel menandakan jam istirahat berbunyi.

Fara yang tadi pagi berjanji kepada Bapak kepala sekolah untuk pergi lagi ke ruangannya, kini tampak berjalan menuju ruangan itu, dia secepatnya mengisi berkas-berkas itu lalu berjalan menuju kantin untuk mengisi perut yang sekarang telah terasa lapar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I Just Die?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang