Chapter 44

8.1K 744 5
                                    

Happy reading
.
.
.

Sesampainya dimansion Grand Duke
.
.
Elena turun dari keretanya sambil dibantu oleh Felix yang kebetulan berada didekat keretanya itu

Elena tersenyum lalu mengambil uluran tangan yang diberikan oleh Felix dan turun menggunakan tangga yang cukup kuat

Setelah itu Elena berjalan untuk pergi keruangannya, saat di lorong ada seorang pelayan wanita yang memberhentikannya

"Permisi lady" pelayan itu menunduk dengan hormat sambil memanggil Elena, Elena berbalik dan menatap pelayan itu

"Iya, ada apa?" Tanya Elena sambil memiringkan kepalanya "emm.. itu, saya disuruh memberikan pesan pada lady untuk Langsung pergi keruang makan setelah membersihkan tubuh"

Elena mengangguk dan melambaikan tangannya seolah mengusir Pelayan itu

saat pelayan itu telah pergi Elena lanjut berjalan kekamarnya diikuti dengan Thea yang berjalan dibelakangnya

»•°Skip °•«

DiRuang makan

Tok tok tok

Elena masuk keruangan Sambil berjalan riang gembira, mungkin karena moodnya sedang bagus atau bagaimana tapi yang jelas ia terlihat imut

Elena masuk keruangan Sambil berjalan riang gembira, mungkin karena moodnya sedang bagus atau bagaimana tapi yang jelas ia terlihat imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggap rambutnya perak

Elena terpaku karena melihat siapa yang duduk sambil menunggunya

Dan yang menunggunya adalah Duke, Permaisuri, Kaisar, Deon dan Leon

Elena langsung tegang melihat semua mata tengah menghadapnya 'Glek, gila kayaknya gw salah ruangan' batinnya

Permaisuri terkekeh "kemarilah nak" ucapnya dengan lembut dan meminta Elena untuk mendekat

Elena tersenyum dan duduk diantara Grand Duke dan Ercduke yang membuatnya menjadi pemisah dari sepasang guru dan muridnya

Elena duduk dengan tegang berbeda dengan yang lain, Deon sedari tadi hanya menatap wajah Elena yang natural tanpa riasan sepoles pun

Duke yang tau dengan tatapan Deon langsung menatapnya dengan tajam dan mengawasinya dengan intens

Kaisar yang duluan membuka suara karena situasi yang terlalu canggung "Jadi tujuan kami kemari untuk membahas tentang perjodohan ini"

Elena hanya mengangguk dan Duke juga Leon menatap kaisar dengan tatapan datar

Jujur saja kedua guru dan murid yang menatapnya begitu bisa saja menghancurkan kekaisarannya jika mereka mau

"Tetapi nak jika kau tidak menginginkan perjodohan ini kau katakan saja tidak perlu sungkan" balas permaisuri sambil menatap Elena

Elena mengangguk kecil "tapi keputusan saya ada ditangan Ayah saya permaisuri"

Permaisuri yang tadinya tersenyum pun mulai memudarkan senyumannya karena dia juga sama seperti suaminya yaitu tidak ingin berurusan dengan Duke yang dijuluki Tyrant itu

To be continued
Next

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang