Mendengar pergerakan sedikit saja,Jungkook sudah tersentak. Apalagi lelaki itu bergeser duduk tepat disampingnya, Jungkook pasti tidak akan bisa bernapas dengan normal.
Lagi-lagi pergerakan terasa dari arah tampar duduk lelaki itu. Dengan tingkat kewaspadaan yg tinggi, Jungkook memasang pertahanan diri, tangannya sudah mengepal kuat. Kalau laki² itu macam-macam.
Lelaki itu tiba-tiba saja menghembuskan napas panjang, kalau benar tebakannya, lelaki itu sudah seperti orang frustasi saja. Padahal seharusnya Jungkook yang merasa frustasi. Jujur saja, dia merasa amat tertekan berada dalam satu ruangan bersama lelaki itu, kalau tidak mengingat pesan Julian sudah pasti dia melarikan diri.
sebenarnya Jungkook sempat berpikir untuk kabur saja, namun bila di telaah lagi itu bukan sikap yang baik, dirinya sudah diamanahi untuk menunggu sebentar. Maka Jungkook harus bisa bertahan, statusnya yg merupakan orang baru dirumah sakit ini tentu membuat Jungkook takut kalau dia berbuat seenaknya, bisa-bisa dia dipecat dihari pertamanya bekerja.
"Hei, kenapa diam?"
Jungkook sontak menoleh dengan mengernyit bingung. Apa salah dia memilih diam? Diam itu emas!.
"Rasanya canggung kalau kamu diam begitu"
Lah gue harus jingkrak-jingkrak, gitu?
"Ngomong dong. Kayak kuburan,sepi banget."
Jungkook mendelik ya. Memang kuburan, dan Lo setannya.
Lelaki itu mengelus lehernya,merasa canggung karena diabaikan "aku merasa kayak setan ngomong sendiri"
Diam-diam Jungkook tertawa puas. Tanpa peu diingatkan, lelaki itu sudah mengetahui siapa dirinya yg sebenarnya.
"Aku mau minta maaf,kook."
Suara itu lagi berasal dari taehyung, namun jungkook berusaha mengabaikan nya lagi.
"Kook, aku jujur mau minta maaf."
"Mau minta maaf untuk apa?" Ceplos Jungkook
Rasanya gatal kalau harus terus diabaikan, itu sebabnya Jungkook menjawab. Lagi pula jawaban Jungkook terkesan ketus dan cenderung sinis.
"Untuk masa lalu kita," ucap taehyung dengan suara pelan
Tiba-tiba saja alarm dalam tubuh Jungkook naik, logikanya langsung berjalan, bahwa situasi saat ini ini tidaklah baik. Membahas masa lalu mereka disaat seperti ini tentu bukan waktu yang baik apalagi tepat.
"Nggak perlu" desis Jungkook tajam
Jika diingatkan lagi dengan kejadian masa lalu, Jungkook merasa sakit hatinya kembali menyerang. Sangat sulit untuk menutupi nya lagi. Bahkan kalau boleh jujur Jungkook sulit untuk memaafkan kejadian masa lalu itu. Teringat sebentar saja, Jungkook sudah merasa tertekan.
"Aku tau, pagi itu aku egois," taehyung kembali bersuara,namun kali ini suaranya tak sepelan tadi. "Aku memang brengsek,ya, setelah kita senang-senang dimalam hari, dengan tidak berperasaan aku menyakiti kamu di besok paginya "
Jungkook menoleh dengan mata menipis tajam "nggak perlu diingatkan lagi waktu itu, sangat memalukan!"
Taehyung menatap.lurus Jungkook "setelah aku pergi dari sana, aku kepikiran satu hal, aku ga pakai pengaman,kamu udah kasih tau kalau kamu punya rahim,Karena itu pertama kalinya kita berhubungan."
Jungkook mengangkat satu tangan "tolong, jangan diteruskan!"
"Dengan keadaan begitu, aku sempat cemas bahwa hubungan kita malam itu membuahkan hasil" taehyung menghela napas "aku udah jaga-jaga kalau kamu datang dan meminta pertanggung jawaban"
KAMU SEDANG MEMBACA
My love
FanfictionPastikan dulu usia anda cukup.👉 Selama tiga tahun tak pernah bertemu, taehyung akui mantan kekasihnya telah berubah menjadi lelaki manis, cantik dan mempesona. Dulu hanya sebuah senyuman berhasil memperdaya taehyung, namun sekarang mendengar namany...