15

1.2K 103 1
                                    

Malam itu Taehyung datang di kompetisi model kelas dunia. Banyak model-model go internasional yang datang disana. Ada model wanita yang menarik perhatian Taehyung. Ah itu dia .. berdandan elegan dengan brand Channel. Taehyung menghampiri wanita itu , sedikit berbincang. Awalnya Taehyung berbicara dengan bahasa Inggris. Tapi ternyata model itu juga sama-sama berasal dari Korea , Taehyung tersenyum kikuk menahan malu.

Jennie , namanya indah. Mereka berdua memutuskan berteman , bersahabat. Awalnya Taehyung tidak tau harus bagaimana mengungkapkan perasaannya. Namun ia ingin.

Hari itu , tepat satu tahun sejak mereka bertemu pertamakali. Taehyung mengundang Jennie untuk dinner. Disitu dia mengatakan perasaannya. Awalnya Jennie hanya terdiam. Sejujurnya dia juga memiliki rasa yang sama namun , ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Rasa takut akan menyakiti hati Taehyung.

" Aku akan memikirkannya dulu .. " ucap Jennie dibalas anggukan Taehyung. Taehyung mengangguk pelan. Seketika semua jadi canggung.

Pagi itu tiba , Jennie yang sejak 3 hari yang lalu tidak menghubungi Taehyung akhirnya kembali. Mengajak bertemu sekedar menjawab ajakan Taehyung.

Di rumah makan mewah itu , Jennie mengungkapkan sebuah fakta. Ia tidak mau membohongi Taehyung jika sudah berhubungan dengannya. Taehyung menghela napas , sedikit sulit namun ia yakin Jennie akan bisa melewatinya. Taehyung menerima keadaan Jennie. Si wanita ikut tersenyum.

.

.

.

.

Jimin mendengarkan cerita Taehyung dengan seksama.

" Wahh .. kau luar biasa " ucap Jimin.

" Tapi bagaimana jika dia benar-benar perg--emmh " Ucapan Jimin terpotong. Taehyung mendengus tak suka.

" Okay aku minta maaf " Jimin menunduk.

" Aku mengantuk Jim , ingin tidur " Taehyung berdiri kemudian berjalan menuju kamarnya.

Setelah Taehyung pergi ke kamarnya , Jimin kembali bergabung bersama geng mereka dan minum bersama. Mereka menonton film horror hingga pukul 2 dini hari. Akhirnya semua pamit.

Jungkook terlalu malas untuk berjalan ke kamar dan berakhir tidur didepan tv.

.

.

.

Taehyung terbangun. Disampingnya ada seseorang yang memeluknya. Siapa lagi kalau bukan sang kekasih.

Taehyung mengelus surai Jennie , sang empu menggerang dan tersenyum. Kemudian mengecup bibir Tae sekilas.

" Taetae .. " ucap Jennie.

" Hm ? " Balasnya.

" Aku mencintaimu " lanjut Jennie.

" Aku juga " Taehyung mengecup kening Jennie sekilas.

Ada yang aneh dengan Jennie. Ntah lah , mungkin hanya Taehyung saja yang merasakannya. 

Jennie melepas pelukannya dan bangun dari ranjang , kemudian keluar dari kamarnya.

Taehyung awalnya biasa saja , namun ia penasaran dan ikut menyusul Jennie yang ternyata berada di kamar Jungkook. Taehyung menguping pembicaraan mereka dari luar , memang kamarnya masih dibuka dan terdengar.

" Aku akan menjaganya " ucap Jungkook.

" Terimakasih .. " balas Jennie.

Mereka hendak keluar dari kamar , cepat-cepat Taehyung kembali masuk ke kamarnya.

Jennie kembali masuk ke kamarnya , menatap Taehyung. Mendekatinya kemudian memeluknya. Ntah Taehyung merasa tatapannya adalah tatapan sedih dan khawatir.

" Ada masalah ? " tanya Tae. Jennie menggeleng.

Taehyung paham mungkin saja dia sedang tidak ingin bicara.

" Tae .. " Jennie mengeluarkan suaranya.

" Bisakah kita melakukan emm .. " lanjutnya malu-malu.

" Really ? kau ingin ? " Taehyung yang mengerti langsung menggodanya. Jennie hanya menyembunyikan wajahnya di dada sang pacar.

" Ada Jungkook. " lanjut Taehyung. Jennie mengatakan bahwa disini kedap suara , maka Taehyung hanya bisa mengiyakan. Lagipula dia kekasihnya kan ?


Saat mereka sedang melakukan kegiatan 'itu' Jungkook melewati depan kamar mereka. Gordennya sedikit terbuka sehhingga Jungkook bisa melihatnya. Sial Jungkook seketika jadi hard , bukan karena melihat Jennie , tapi karena Taehyung. 

Jungkook kembali ke kamarnya dan kembali menyelesaikan hasratnya. Meskipun hatinya sakit melihat Tae .. ah yasudahlah.











TBC , semangati dong

opium artist ( kookv . kooktae ) +Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang