20. Alledrea's cousin(?)

36 14 8
                                    

"Eh!"

Semua orang seketika menoleh ke arah Zevandro kala laki laki itu bersuara. "Apaan?" Sahut Ravaell.

"Bentar, kayanya gue mau boker deh," Ringis Zevandro seraya memegangi perutnya.

Calondra mendadak menutup hidungnya. "Jangan sampe lo kentut disini loh, Pan!" Peringat Calondra.

Alledrea meroling matanya lalu berkata. "Yaudah gece sono boker!"

Zevandro mengangguk dan mulai berlari ke arah toilet sekolah yang berada dilantai bawah. Di sekolah ini memang mempunyai toilet masing masing di setiap lantainya.

"Trus kita nunggu gitu?" Kini Sherryn mulai bersuara.

"Ya menurut lo gimana?" Timpal Ravaell.

Setelah percakapan antara Sherryn dan juga Ravaell, kini keadaan kembali hening, mereka masing masing sibuk dengan kegiatannya. Sherryn dan Ravaell yang sibuk dengan ponselnya, sedangkan Calondra yang hanya berdiam diri saja melihat aktivitas Alledrea yang sedang mengutak ngatik ponselnya.

Walaupun hanya berdiam diri seraya berkutat dengan ponselnya, Ravaell sesekali melirik ke arah Sherryn. Entah, rasanya ia ingin sekali melihat apa yang sedang gadis itu lakukan dengan benda pintar tersebut. Tapi yang dapat Ravaell tangkap, Sherryn terus saja mengetik sesuatu disana, entah mengetik apa.

Ravaell mulai bergerak untuk sedikit bergeser ke arah Sherryn, pelan tapi pasti. Sedikit demi sedikit. Ravaell menyisakan jarak dirinya dengan Sherryn menggunakan tasnya yang sengaja ia jatuhkan tepat di tengah tengah mereka.

Sherryn terlalu fokus sampai sampai tak menyadari bahwa ada Ravaell disampingnya, yang sedang melirik ke arah layar ponselnya.

Dapat Ravaell lihat, bahwa Sherryn sedang mengeirimkan pesan untuk seseorang, namun sayangnya Ravaell tak dapat melihat jelas siapa nama seseorang tersebut.

Namun ia akan terus mencoba untuk bisa dengan jelas melihat nama itu.

"Nawa—"

"Hah! Lega banget udah keluar!"

Ravaell terkejut dan sontak ia langsung mengalihkan arah pandangnya kembali ke arah ponselnya. Dan untunglah, Sherryn tak melihat pergerakan Ravaell. Zevandro mengagetkan saja!

"Lima belas menit, lumayanlah gak terlalu lama," Celetuk Calondra saat Zevandro sampai barusan.

"Dah yok cabut! Katanya mau mampir ke tempat biasa?" Seru Sherryn sembari menaruh ponsel ke dalam sakunya.

"Yokkkkk!" Balas Calondra seraya menarik tangan Alledrea, sampai sampai gadis hampir oleng.

"Pelan pelan kek, lon!" Desis Alledrea.

"Hehe maap maap."

"Udah deh ayo, keburu rame!" Kini giliran Zevandro bersuara.

"Ayo!"

{◇♤♧}

Hari sudah menjelang sore namun Sherryn masih belum mau pulang ke rumah, entah mengapa ia malas saja jika kembali pulang ke rumah. Karena Sherryn tau, ia pasti akan bosan karena tak melakukan apa apa disana, hanya berdiam diri di kamar sambil menonton film atau hanya membaca novel di situs online.

Tapi tenang saja, gadis itu sudah meminta izin kepada mamanya untuk pulang agak telat. jadi mamanya itu tak perlu khawatir jika Sherryn belum pulang.

"Bener udah ijin?" Tanya Alledrea seraya membuka ikat sepatunya.

"Ulang lele sayang, tenang aja." Jawab Sherryn santai.

"Ck! Yodah pokoknya kalo sampe mak lo nyariin, gue gak tanggung jawab ya!" Ancam Alledrea sembari meletakkan sepatunya ke rak sepatu.

18 Days For Last!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang