BAB : 1

1.2K 8 0
                                    

Hari pertama aku masuk kerja, di dalam kantor tampak para pegawai lama begitu ramah menyambut kedatanganku terutama managerku pak Handoyo yg matanya genit kalau melihat pantatku dari belakang.

     " Selamat pagi Bu.." kata pak Han yg duduknya tepat dibelakang Sekat ruanganku.

      " Pagi juga pak." jawabku sambil tersenyum.  Aku meletakkan tas tangan didalam laci mejaku, lalu membuka destop diatas mejaku mencari file berkas yg kukerjakan.

      " Kenalkan aku Indra, ibu siapa?" tiba2 masuk ke dalam ruang kerjaku seorang laki2 yg bergaya banci. Tapi ia sangat ramah menyambut kedatanganku. Aku berdiri menyalami tangannya yg menggelitik telapak tanganku jadi terasa geli. Iih ngapain sih ni orang. Kataku dalam hati.

       " Saya Natasha" jawabku sambil tersenyum memandang wajahnya. Duh gak taunya ganteng lho.

        " Bu Tasha nanti kalau butuh mimik bisa ke belakang ambil sendiri bikin sendiri ya." kata Indra sambil kabur meninggalkan ruangku. Pak Han di belakangku nyletuk.

        " Itu tadi CEO perusahaan ini Bu"

        " Oh ya !" jawabku agak kaget karena kukira dia cuma OB yg gaya kek bencong.

         " Ada lagi Bu, selain pak Indra adalah pak Johan kakaknya, juga CEO di perusahaan yg berkantor sebelah." jelas pak Handoyo.

         Diluar ruanganku terlihat karyawan bebas keluar masuk cuma sekedar ambil camilan dan minuman kopi ke dapur. Akupun ikutan masuk ke dapur tapi tidak tahu sebelah mana dari ruanganku. Aku belok ke kanan dekat dengan tangga darurat melihat seorang laki2 berwajah gelap memandangi aku terus. Mendadak bulu kudukku berdiri. Tubuhku merinding seperti ada energi aneh disana. Tapi ketika aku mau pergi, seorang teman memanggilku.

      " Sini lho Bu dapurnya."

     Akupun beranjak masuk ruang dapur yg pastinya melewati lelaki dekat tangga itu. Tapi ketika aku menoleh, bayangan laki2 itu lenyap.

     " Ibu tadi melihat apa ?" tanya temanku yg memanggil tadi.

      " Ada yg memandangiku di dekat tangga darurat itu. Siapa sih ? Karyawan bagian apa ?"

       " Dia itu penunggu gedung ini "" Bulu kudukku berdiri mendengar kata temanku. Serem juga sih.

      " Kalau kamu sudah lihat penampakan itu, berarti kamu diterima sebagai karyawan yg disukai olehnya." kata temanku lagi sambil membuatkan kopi susu untukku.

      Ngeri dengernya. Aku jadi penasaran ingin kepo yg lain.

      " Oleh siapa ?"

      " Ya oleh penunggu gedung ini."
Ah aku jadi merasa tidak nyaman saja kalau di kantor yg megah begini masih percaya ada hantu. Aku masih kurang percaya karena aku pernah lihat orang yg ada di dekat tangga itu juga suka berdiri di luar pagar halaman gedung. Bisa jadi tukang parkir.

     Usai menyedu kopi susu aku kembali duduk ke ruangan kantorku. Aku kembali buka destopku, dan seperti iklan yg lewat atau virus, tiba2 di dalam layar komputer aku kembali melihat wajah laki2 itu tersenyum.Ketika aku mau screenshot, foto itu mendadak hilang dan muncul file tugasku. Hiiii.. aku sampai memekik didengar pak Han.

      " Hiiii..."

       " Ada apa Tasha ?"

       " Ah gak ada apa2. Cuma kecoa."

***
      Pulang kerja agak sore aku keluar kantor sudah duluan pesen grab untuk mengantarkan aku pulang. Aku melangkah melewati koridor kantorku seperti sudah tidak ada orang, mungkin temanku sudah pulang dari tadi. Habis kerjaan banyak sih.  Mau masuk lift, di belakangku seperti ada suara hentakan sepatu orang sedang berjalan ke arahku. Tapi ketika aku menoleh tidak ada siapapun. Apakah ada yg mengikuti aku ? Aku jadi merinding ketika masuk lift yg kosong tanpa ada teman yg ikut turun ke lantai dasar.

   Untung mobil grab yg kupesab sudah parkir tepat di depan pintu kantorku hingga aku buruan masuk ke dalam dan duduk disamping sopir
     
     Mobil yg kutumpangi meluncur dengan aman hingga aku selamat sampai rumah. Alhamdulillah..sudah sampai rumah. Tapi seperti ada yg ketinggalan di kantor tadi keburu sih. Apa ya..aku mencoba mengingat   seperti dompetku yg berisi banyak kartu ATM dan SIM  serta kartu kredit dan sedikit uang. Aku coba buka tas dan keluarkan isinya ke atas meja.

      Astagaa..ada. Dompetku ternyata nyelip di kantong dalam jaket yg kupakai untuk melindungi dari angin yg dingin saat sore keluar  ke jalan

     Dompet kubuka isinya..utuh tuh kecuali ada uang banyak terselip di bagian tengah yg ditutup sleting.  Aku ambil ada uang dua juta rupiah. Duit darimana ya ? Bukannya aku baru masuk seminggu dan belum dapat gaji apapun.  Aku juga belum gesek ATM  Minggu ini selain duit dari papa untuk bayar grab.

    Mama dan papaku tumbenan tidak ada di rumah sore itu, mungkin keluar bersama adik2ku ke resto lengganan papa. Kan keluargaku paling suka makan gulai tengkleng rusuk sapi. Ya udah aku merasa ngantuk sekali mau tidur dulu ah.

      " Masih ingat aku kan ? Aku pernah melihatmu di kantorku." kata seorang pemuda tampan yg tiba2 menyapaku di luar rumah. Aku seperti sudah kenal memang, tapi aku lupa namanya.

        " Aku Herman. mosok lupa ? Boleh aku masuk ?" kata cowok ganteng itu kepadaku. Akupun mempersilahkan dia masuk rumah karena kebetulan aku berada di rumah sendirian.

       " Oh Hiya. Kak Herman.." kataku seperti terhipnotis dan aku seperti sangat akrap dengan cowok itu hingga ia berani menggenggam erat tanganku dan menciumnya.

       " Aku suka kamu Tasha.." katanya lirih. Aku begitu halu dan bingung menjawabnya ketika ia sudah mencium bibirku, meraba pahaku yg tersingkap dari balik gaun. Aku tak mengerti ketika itu aku seperti terbuai birahi hingga membiarkan bagian2 tubuhku yg sensitif diremas. Hhhhhh... aku tidak sadar ketika tubuhku sudah tak berbusana  di dalam kamarku sendiri. Dari kapan aku mengajaknya masuk ke dalam kamar aku lupa. Tahu2 aku sudah mendesah dan melepaskan letupan cairan ..dari ronggaku. Aku kencing tapi sangat terasa nikmat..

     " Oughhhh..." lenguhku begitu kencang ketika aku kembali merasakan kenikmatan itu. Hingga adikku mengetok pintu kamarku keras 2.

       " Tok Tok Tok !!"

      Aku terbangun dari mimpi yg sangat indah. Tapi..aku kembali meraba baju dan gaun serta sepatu high heel masih kupakai rebah di kasur karena ngantuk sekali.

      " Ngimpi dating yaa.." ledek adikku yg mendengar aku melenguh kencang. 

       " Sembarang aja !!"

        " Ini mama belikan gulai tengkleng kepala kakap buat kamu" kata manmalu sambil meletakkan kantong kresek putih berisi oleh2 untukku.

         " Kamu nih kerja kantoran kok kayak tukang bangunan saja, pulang sore tidur. Tidur sore2 pamali tahu !" kata mama berseloroh.

        Akupun tersenyum sambil mencicipi kepala kakap satu dan ambil nasi dari Magicom. Ah ntar aja mandinya. Laper banget sih. Dadaku masih terasa berdegub kencang. Masih ada sisa kehangatan pelukan Herman. Siapa sih Herman ?  Aku jadi kembali kepikiran dompetku yg berisi uang banyak, dan mimpi yg indah itu.

SANG PENUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang