BASUPATI

2.1K 231 17
                                    

**


07, Berlin.

Basupati Grup tengah mengudara setelah mengumumkan akuisisi terhadap salah satu perusahaan retail terbesar di Berlin.

Ryan Basupati yang baru saja diterjunkan langsung sebagai pemilik hak waris kekayaan Basupati telah ramai diperbincangkan di khalayak umum. Keuntungan yang mereka tidak hanya meliputi perkara keuangan melainkan integritas dan popularitas sehingga menimbulkan banyak pesaingnya merasa iri dan mulai melakukan apapun untuk menjatuhkan ketenaran metode kepemimpinan Ryan.

Ryan memiliki dua orang anak, putra dan putri. Keduanya dilindungi secara privat. Beberapa awak media terlalu sering menerobos hanya untuk mengekspos anak kedua dari Ryan yang baru saja menginjak usia dua tahun setelah ia resmi diperkenalkan kepada publik.

"Dimana Abel?" tanya Ryan memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa.

Miselia yang baru saja menyelesaikan pemotretan menatap suaminya dengan bingung.

"Sekolah. Mungkin lagi di jalan pulang. Kenapa?"

"Shit!" umpat Ryan terlihat panik dan segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang yang bisa ia andalkan.

"Ryan, apa yang terjadi?" tanya Misel merasa gelagat suaminya terlihat aneh.

"Apa sesuatu telah terjadi pada Arabella?"

"Misel, Abel diculik. Seseorang meneror ku di kantor."

"APA?!"

Seketika kakinya menjadi lemas dan hampir terjatuh jika saja Ryan tidak sigap menahan bobot sang istri yang hampir pingsan di hadapannya.

"Tenanglah, Misel. Aku sedang berusaha mencari tahu," bisik Ryan menenangkan.

Bagaimana mungkin Miselia tidak panik. Anak bungsunya tengah berada dalam genggaman orang jahat disaat ia sendiri disibukkan oleh pekerjaannya sebagai seorang model.

Pagi tadi, Abel dibawa oleh pengasuhnya, Padma untuk berangkat ke sekolah taman kanak-kanak. Gadis itu masih berusia lima tahun. Misel dengan senang melepaskan Abel yang tersenyum ke arahnya untuk berpamitan.

Ia tidak menyangka jika orang jahat itu masih mengincar putri kesayangan keluarga Basupati.

"Bagaimana ini?"

"Apa yang akan mereka lakukan pada Arabella?"

***

Anak itu terlihat gemetar ketakutan. Sekujur tubuhnya telah basah akibat keringat dingin yang keluar dari badannya atas rasa ketakutan yang melekat pada dirinya saat ini.

Ia mengingat bahwa saat itu ada seorang pria dewasa, membekap mulutnya dan menembak Padma, sang pengasuh tepat di depan matanya.

Setelah adegan penembakan, penculik itu menutup mata Abel dan membawanya ke dalam sebuah mobil besar dan terasa pengap untuknya.

Mungkin saja, ia dimasukan ke dalam bagasi mengingat ukuran tubuhnya yang kecil dan bisa di taruh pada tempat sempit itu.

Setelahnya, ia jatuh pingsan karena tidak bisa bernapas.

"Papa," lirihnya merasa takut dengan tempat gelap yang ia tempati saat ini.

"Ma, Pa, Abel takut," ucapnya lagi masih merintih akan tangannya yang terluka karena besi rantai yang mengikat kaki dan tangannya.

Vous Me Voyez? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang