Bab 17

1.2K 140 34
                                    

Happy reading...

Ku pikir hidup ini sederhana, setelah menikah lalu bahagia.Ternyata itu salah dalam sebuah pernikahan.
Akan banyak masalah yang harus kuhadapi,malah lebih rumit dibanding saat masih sendiri,dan itu baru kufahami saat ini...

Rey yang berdiri termenung menatap langit malam.sesekali ia masuk kekamar nya untuk memastikan keadaan andin yang sedang sakit,..

Rey tak ada hentinya memandangi
Wajah andin yang sedang tertidur,tangannya membelai pipi lembut
Andin "gimana saya bisa berpaling dari kamu,sedetik saja jauh dari kamu saya tak mampu"
rey tersenyum. Karna merasakan ada pergerakan di pipi nya, andin merasa terusik tidur nya, ia membuka matanya dan wajah rey yang ia lihat.

"sayang udah bangun" ucap rey

"pusing" balas andin

"yaudah,buat istirahat! Biar saya suruh bibik antar makan kesini" ucap rey lalu meminta bibik antarkan makanan kekamar untuk andin..

Bibik pun datang kekamar sembari membawakan makanan untuk andin.bibik meletakan nampan besar yang berisi nasi,lauk dan teh hangat..

"den ini taruh mana" tny bibik

"ah taruh meja saja bik,nanti biar saya yang suapin andin" balas rey

Bibik pun keluar dari kamar dan melanjutkan pekerjaan nya.Sedangkan rey bangkit dari ranjang untuk mengambil nampan yang berisi makan malam untuk andin..

"sayang makan dulu terus minum obat biar cepet sembuh" ucap rey sembari menyuapi andin.

Namun siapa yang menyangka,justru andin menolak di suapi oleh rey
"aku bisa sendiri,kamu tidak usah repot-repot menyuapi aku" balas andin ketus.

"tapi sayang" ucapan rey terpotong karna andin sudah meraih piring dari nampan itu.

Rey hanya pasrah dan tak terlalu memaksakan keinginan nya untuk
Menyuapi istri nya itu."segitu marah nya kamu sama saya ndin" batin rey

Rey hanya duduk terdiam menundukan kepalanya,sembari memegang nampan yang berisi teh hangat dan mangkuk berisi sayur.

Andin makan hanya beberapa suap saja karna sudah pasti mulutnya sedang tidak enak dan tak bisa merasakan rasa makanan karna mulutnya terasa pahit...

Selesai makan andin meletakan piring diatas nampan yang rey pegang itu,lalu meraih teh ia minum sedikit..
Rey bangkit dari duduk nya lagi untuk mengambil air putih dan obat untuk
Andin dan menyodorkan nya ke andin

"ini minum dulu obat nya"

"makasih" andin meraih air putih dan obat lalu meminum nya.Setelah itu ia lanjutkan lagi tidur nya dengan posisi memiringkan tubuh nya membelakangi rey yang tengah duduk di samping ranjang. Rey menarik selimut dan menutupi tubuh andin.

Hari semakin malam, rey baru saja keluar dari kamar mandi membersihkan diri,lalu ia duduk di sofa dan membuka laptop nya untuk
Mengerjakan pekerjaan kantor..
Karna merasa matanya lelah rey pun turun kebawah untuk membuat kopi.

Sesampai nya di dapur ia pun langsung membuat kopi, Bibik pun datang ke dapur dan melihat rey yang
Sedang membuat kopi...

"den rey lagi ngapain malam-malam di dapur" tanya bibik

"eh ini bik bikin kopi"

"kenapa gak bangunin bibik,jadi biar bibik yang buatin kopi"

"udah gapp bik, saya bisa kok"

Bibik melirik meja makan ternyata makanan masih utuh,sepertinya majikannya belum makan malam
"den rey belum makan malam yah"

"kok bibik tau !"

Kawin Kontrak (21+) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang