one

127 24 25
                                    

Wishing on dandelions all of the time
Praying to God that one day you'll be mine.
Wishing on dandelions all of the time, all of the time.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lagu itu yang akan suguru putar di malam sebelum tidur di asrama.
Asrama? Iya,kami 1 kamar bersama,di sekolahan asrama jujutsu.

Mungkin suguru sedang jatuh cinta,lucu sekali mengingat dia pribadi yang pendiam.

Agak sakit hati juga jika tau kalau orang yang kau sukai ternyata straight.
yah..
Aku tidak bisa memaksa suguru mencintaiku,yang kubisa adalah pura pura mendukung suguru agar lebih menjadi gentleman.

"Satoru,berhenti melamun,ini sudah malam,tidurlah.." suguru berucap,lalu duduk dan mematikan lagu yang ia setel di handphone nya.

Terganggu? Aku tidak terganggu dengan suara musik yang suguru putar,bahkan jika itu music rock and roll,aku akan mendengarnya dengan kushyuk.

"Kau sendiri kenapa malah duduk di meja belajar? Kurang pintar kau?"

Bibirku berucap sambil terkekeh dan berbaring di kasur tingkat,aku di bagian atas namun aku lebih senang tidur di bawah di tempat suguru...

Jangan bertanya lebih kau tau kan maksud ku?

"Tidak satoru,hanya membereskan buku saja."
Suguru hanya tersenyum,lalu menata buku nya menjadi rapi,tidak seperti mejaku yang berantakan bukan karena buku melainkan kertas kapal kapalan yang ku buat.

"Artinya dalam banget,kau sedang menyukai siapa suguru?" Rasa penasaran tak bisa lagi ku bendung,wanita mana yang membuat suguru se bucin ini,padahal sebelumnya tidak.

"Hanya menyukai seseorang,aku takut dia tidak menyukaiku" ucap suguru melihat buku dan mulai membacanya.

Buku itu novel,suguru memang suka membaca novel.

Aku hanya terdiam,shhh kasihannya sahabat sekaligus gebetan ku ini.
Apakah aku harus membantunya?
Sebagai sahabat yang baik,aku tentu akan membantunya kan?

"Mau ku bantu kau mendekatinya?" Aku bangun dan duduk di kasur itu.

Aku tidak bisa melihat wajah suguru, namun telinga suguru memerah,suaranya sedikit bergetar lalu dia menarik nafas panjang,lalu menghembuskan nya.

"Tidak perlu.mustahil bagimu dan juga diriku, Satoru"

Suguru tersenyum.

Sial, dadaku cenat cenut.
Ku palingkan wajah ku dan ku tatap lantai yang berwarna putih itu.

Ku berusaha menetralkan nafas dan wajahku,kuyakin wajahku kali ini terlihat payah karena merah,suguru akan merasa jijik sekamar dengan gay sepertiku.

"Ahh sayang sekali,padahal kan kau teman ku" ucapku menghilangkan rasa kecanggungan ini.

Suguru berdiri dari meja belajarnya,lalu mematikan lampu duduk di meja belajar itu.

"Satoru,kau mau tidur dimana? Di bawah lagi?"
Suguru yang pengertian naik ke atas dan tidur di tempatku.
Aku hanya bisa terkekeh garing lalu membuka kacamataku dan menyimpannya di meja belajar suguru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dimana yang sakit,suguru?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang