Bab 49 - Jangan tinggalkan cinta

49 9 0
                                    

***

Beberapa menit kemudian, Nuri dan Mika datang menghampiri mereka bertiga.

"Nur, gue minta nomornya Sarah," kata Ariel saat melihat Nuri berjalan mendekatinya.

"Nomor? Lo belum punya nomor barunya Sarah?" tanya Nuri beranjak duduk bersama Mika.

Ariel geleng-geleng kepala.

"Bentar. Gue kirim nomor Sarah ke WA lo."

Nuri kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas. Lalu mengirim nomor Sarah ke whatsapp Ariel.

Tuing..

Kontak sudah masuk ke ponsel Ariel. Ariel kemudian cepat-cepat menelpon Sarah.

Tutt, tutt...
Nomor yang Anda tuju, sedang tidak aktif.

"Kok nggak aktif, Nur?" tanya Ariel setelah mencoba menelpon Sarah.

"Masih belum aktif? Mungkin dia belum turun dari pesawat," kata Nuri.

"Iya juga sih," Ariel kemudian menghentikan panggilannya.

"Ditunggu aja beberapa menit lagi," pinta Mika.

"Sabar dulu, Riel. Nanti juga kesampaian," sahut Boni.

"Kesampaian apa?" tanya Nuri.

"Gue mau bilang ke Sarah kalau gue cinta sama dia Nur. Gue juga mau minta maaf sama dia. Gue udah bikin dia kecewa," kata Ariel.

"Serius, lo cinta sama Sarah?" tanya Nuri memastikan.

"Serius Nur. Gue cinta banget sama Sarah. Gue nggak mau dia ninggalin gue. Gue pengen ngomong ini ke Sarah."

"Sarah pasti seneng banget Nur dengernya," kata Mika.

"Iya, pasti Sarah bahagia banget. Seseorang yang selama ini dicintainya ternyata mencintainya juga. Tapi sekarang dia kecewa banget sama lo Riel. Lo kenapa nggak dateng ke stasiun kemarin? Lo kan udah janji sama Sarah," tanya Nuri.

"Dia nungguin banget kedatangan lo, Riel," sahut Mika.

"Gue dateng sebenernya Nur, Mik. Gue juga udah bawa boneka buat dia. Tapi jam di stasiun sama di handphone gue nggak sama. Gue berangkat jam tiga, nggak tau kenapa nyampel di stasiun jam setengah lima. Padahal di handphone gue masih jam setengah empat."

"Jam lo kok bisa mundur satu jam ya," Aris berfikir keras.

"Gue juga nggak tau," jawab Ariel.

"Sarah sedih banget Riel, lo nggak dateng. Lebih sedihnya lagi, dia dapet kado yang katanya dari lo. Kado itu bikin dia makin hancur Riel," kata Nuri.

"Kado? Kado apa? Gue belum ngasih kado ke Sarah."

"Gue juga mikir kado itu bukan dari lo. Tapi kado itu atas nama lo. Gue bawa kok kadonya."

Nuri kemudian mengambil kotak kado dari dalam tasnya.

"Ini kado yang diterima Sarah katanya dari lo," kata Nuri seraya memberikan kotak kado tersebut kepada Ariel.

Ariel pun kemudian membukanya.

"Undangan pernikahan gue sama Jenie? Gue nggak pernah bikin kayak gini. Hubungan gue sama Jenie malah udah putus," katanya setelah membaca surat undangan palsu itu.

"Undangan pernikahan?" tanya Aris dan Boni. Aris kemudian mengambil undangan tersebut dari tangan Ariel lalu membacanya.

"Gue juga mikir kek gitu. Hubungan lo sama Jenie kan putus. Nggak mungkin lo bikin surat undangan. Tapi Sarah percaya Riel. Dia nggak tau kalo hubungan lo sama Jenie udah berakhir. Dia sedih banget Riel. Gue yakin itu adalah akal-akalan Jenie biar Sarah jauh dari lo," kata Nuri.

TENTANG ARISA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang