✳️8✳️

1.7K 153 54
                                    

Daisuke terus berjalan ke arah kamarnya dengan masih acuh dengan seonggok manusia yang menempeli nya dan selalu mengucapkan kata maaf. Demi apapun ia benar - benar lelah dan ingin segera tidur di kasur empuknya itu. Ia terus berjalan sampai akhirnya ia membuka pintu kamarnya yang masih diikuti oleh Haru. Ia membuka jaket yang melingkupi tubuhnya tersebut yang membuat Haru melepaskan tangannya.

Setelah itu Daisuke berjalan ke arah kasur dan membanting tubuhnya ke ranjang. Haru masih terus merengek meminta maaf, Demi komik BL yang selalu Hana bawa ia tidak perduli pada rengekan manusia satu itu dan memilih untuk berselancar di dunia mimpi.

Haru berhenti merengek saat mendengar dengkuran halus dari Daisuke. Ia tersenyum lembut lalu membenahi posisi Daisuke agar tidurnya tidak sakit setelah itu ia menyelimuti nya agar tidak kedinginan dan tidak lupa mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur. Setelah selesai ia berjalan ke arah meja kerjanya dan menyalakan lampu yang ada di sana, ia mulai berkutat dengan beberapa kertas. Ekspresi saat membaca kertas itu beragam, ada ketika ia tertawa, merenggut bingung, kesal, terharu, malu dan lainnya. Itu adalah beberapa surat yang dikirimkan oleh beberapa anak kecil dari panti asuhan yang Haru buat di beberapa tempat di sekitar Tokyo.

Selain sebagai detektif dan ketua mafia ia juga merupakan seorang yang tidak tegaan dengan anak - anak. Maka dari itu ia mengumpulkan anak - anak jalanan yang tidak memiliki tempat kembali lalu membangunkan rumah yaitu panti asuhan. Terhitung sudah ada empat panti asuhan yang ia bangun di Tokyo dan sekitar 200 anak ada dibawah perlindungannya.

Haru memegang dagunya berpikir, apakah ia harus memberitahukannya pada Daisuke atau membiarkannya tahu sendiri. Haru mengedikkan bahunya lalu melempar masalah itu kebelakang kepalanya dan mulai membalas surat - surat tersebut.

°°°°

Tidur Daisuke terusik kala mendengar suara alarm berbunyi, ia mencari asal suara setelah ketemu langsung dimatikan. Ia mengusap matanya yang masih terasa mengantuk lalu melihat ke arah sebelah ranjang dan tidak menemukan Haru. Matanya mengelilingi ruangan dan menemukan suatu objek manusia bodoh disudut ruangan dengan lampu menyala dimeja nya. Ia mendekat lalu melihat apa yang sedang Haru kerjakan sampai tertidur di sana.

Ia melirik ke arah kertas - kertas yang tergeletak di meja tersebut lalu mengambil beberapa dan membacanya. Ia tersenyum saat membaca deretan kata tersebut dan hampir tertawa saat melihat balasan yang ditulis oleh Haru. Ia menyimpan kembali kertas tersebut lalu mendekati Haru dan mencium pelipisnya lembut.


"Selamat pagi Haru" Sapanya

"..."

Tidak ada balasan, Daisuke tersenyum tipis. Ia kembali ke ranjang lalu mengambil selimut, setelah itu ia menyelimuti Haru agar tidak demam nantinya. Daisuke berjalan ke arah kamar mandi untuk melakukan ritual paginya. Setelah Daisuke masuk ke dalam kamar mandi, mata secerah musim semi itu menampakkan kelereng indahnya. Ia mengusap matanya lalu meregangkan tubuhnya, ia kebingungan saat ada yang menyelimuti tubuhnya. Saat melihat ke sekitar dan tidak menemukan malaikat kecilnya berarti itu adalah ulahnya.


Haru mengembangkan senyumnya lalu kembali menyandarkan kepalanya di meja dengan senyum lebar. Beberapa menit kemudian Daisuke keluar menggunakan bathrobe yang menutupi badannya sambil mengusap rambutnya yang basah. Haru yang melihat hal tersebut hanya tersenyum tipis lalu menyapa Daisuke.

"Selamat pagi, wifey" Ucapnya menggoda

Pipi Daisuke memerah, ia mendekati Haru lalu memberikan handuk yang tadi ia pakai untuk mengusap rambutnya pada Haru.

Him is mine [Harudai][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang