✳️9✳️

1.5K 136 50
                                    



"Hei cepat bawa itu kemari.. Dekorasinya miring perbaiki lagi.. Kau, apakah makanannya sudah dipesan? Hei...." Begitu lah ucapan seorang wanita cantik penyandang nama nyonya Katou. Sada tengah sibuk menyiapkan keperluan untuk acara pernikahan Daisuke dan Haru.


Selain Sada, Sayuri juga tengah sibuk menyiapkan undangan yang nanti akan di kirimkan kepada kerabat - kerabat serta teman. Acara pernikahan Haru dan Daisuke tinggal dua hari lagi dan kedua nyonya besar ini tengah sibuk mempersiapkannya.

Sedangkan Haru dan Daisuke tengah bersantai di sebuah rumah yang baru saja Haru beli tiga hari yang lalu. Haru memutuskan membeli rumah karena beralasan bahwa mansion di sana terlalu jauh untuk ke tempat kerja, padahal jaraknya tidak terlalu jauh meskipun harus melewati hutan. Ken yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum mengejek lalu mengatakan dengan santai bahwa Haru hanya tak ingin suara desahan Daisuke di dengar oleh siapapun dan dihadiahi pukulan keras di kepalanya dari Haru.

Sekarang mereka berdua tengah menikmati cuti yang diberikan oleh Takei agar mereka bisa beristirahat sebelum melangsungkan pernikahan. Mereka berdua tengah bersantai sambil menonton film di kamar mereka. Haru memeluk Daisuke erat sambil fokus menonton film, Daisuke bukannya risih malah menyamankan badannya pada dada bidang Haru. Haru memperhatikan Daisuke yang tengah fokus menonton, ia menyeringai lalu mendekati leher Daisuke dan mengendusnya pelan. Daisuke merinding saat merasakan hembusan nafas Haru tepat di lehernya, ia mencengkram sprai saat Haru menjilat dan menggigit lehernya. Haru juga menggigit telinga Daisuke lalu menjilat nya sensual.

Tangannya yang masih memeluk Daisuke mulai merambat ke atas, ia membelai perut Daisuke lalu naik dan berhenti di dadanya. Haru memainkan puting Daisuke yang masih terhalang oleh pakaian. Daisuke menutup mulutnya agar suara laknatnya tidak keluar, Haru yang kesal karena Daisuke menahan suaranya mencubit puting Daisuke dengan sedikit keras yang membuat Daisuke berteriak.

"AH!!... Ahh~hahhh... Nmmhhh... Hmmphh"


Haru membungkam mulut Daisuke dengan ciuman kasar, tangannya masih terus bermain di dada Daisuke tanpa berniat untuk berhenti. Tangan Daisuke berusaha melepaskan tangan Haru pada dadanya tapi nihil, putingnya terasa sakit karena digesek dengan kain pakaiannya terus menerus. Bagian bawahnya juga terasa tidak enak, ia bergeliat untuk melepaskan diri dari Haru tapi bukannya terlepas Haru malah menguncinya dalam kungkungannya. Haru melanjutkan sesi ciumannya sambil lututnya menggesek bagian bawah Daisuke yang sudah mengeras.

"Ahh.. Hahh... Haruhh.. Nmhhh.. Unghh... Ber.. Hentihhh... Hahh~"

Haru tak mendengarkan rengekan Daisuke ia malah mulai membuka celana Daisuke dan memegang kejantanan Daisuke yang tengah mengeras lalu menggerakkan tangannya naik turun. Daisuke memejamkan matanya, tangannya mencengkram sprai sampai kusut. Ia melengkungkan badannya saat ia sudah mau keluar.

"Haruhh... Nmhhh... Ahhh.. Aku.. Mau.. Keluarhhhh"


Cairan Daisuke membasahi telapak tangan Haru, Daisuke membuka matanya lalu melihat Haru yang tengah menjilati tangannya yang kotor karena cairan Daisuke. Daisuke yang melihat hal tersebut langsung menarik tangan Haru dan menghentikan sesi jilat menjilat tangan yang penuh spermanya itu. Ia mencari tisu lalu membersihkan tangan Haru, entah mengapa ia tak ingin Haru menjilat cairan kotor yang keluar dari tubuhnya itu.

Him is mine [Harudai][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang