Chapter 1 [MEMBACA WISH SHILA]

545 31 3
                                    

Happy reading.

*

*

*
"Hidup terus berjalan, tapi jiwaku masih berada di masa lalu."

_Athur Erlangga_

***

Hari yang cerah. Hari yang tepat untuk pergi ke taman bunga. Seperti saat ini Athur sedang berada di taman. Ia membeli dua es krim untuknya dan satu lagi untuk orang yang sedang bersama Athur.

Setelah membayar, Athur mengambil es krim nya dan menghampiri gadis yang sedang duduk di taman. Gadis itu menggunakan dress putih dan memakai make up tipis. Terlihat sederhana tapi cantik.

Gadis yang sedang membaca buku itu langsung berhenti membaca dan menutup bukunya ketika Athur datang dan duduk di sampingnya.

"Lanjutin aja bacanya," ucap Athur.

"Nggak. Aku mau fokus liatin kamu."

Athur terkekeh. "Shila, Shila."

"Iya, My Prince."

Athur memberikan es krimnya pada Shila. Es krim coklat kesukaan Shila. Shila memakannya dengan senang.

"Abis ini kita pulang, ya," ucap Athur.

"Baru juga main bentar."

"Udah mendung, takut hujan."

Shila langsung cemberut. Athur hanya tersenyum melihatnya.

"Shil, hujan! Nah, kan aku bilang juga apa!"

Shila justru merasa senang karena hujan tiba. Ia meloncat-loncat sambil teriak-teriak. Athur langsung membuka jaket yang ia gunakan dan memakaikannya pada Shila.

"Kita pulang, aku gak mau kamu sakit."

"Aku gak akan sakit. Kita nikmatin aja saat-saat seperti ini."

Athur hanya pasrah dan berharap Shila akan baik-baik saja.

Shila dan Athur bermain hujan layaknya anak kecil. Mereka terus tertawa dan terlihat sangat bahagia. Tentu saja semua orang pasti akan bahagia jika bersama orang yang dicintainya.

Athur menggendong tubuh Shila. Wajah Shila begitu dekat dengan wajah Athur sehingga ia bisa merasakan napas Athur.

"DUARRRR!!!"

Athur langsung tersadar dari lamunannya.

"Lo?"

Ravel masuk ke dalam kamar Athur dan merebahkan tubuhnya di kasur Athur, tepat di samping Athur.

"Pergi."

"Dih, ngusir. Setiap hari juga gue di sini."

"Lagian dari tadi gue liatin lo ngelamun mulu," ucap Ravel.

"Ngelamunin Shila."

"Kapan lo keluar dari rumah sakit?" tanya Ravel mengalihkan pembicaraan.

"Tadi malem."

"Gue seneng lo udah bisa liat lagi."

***

Malam ini Athur sedang berada di rumah pohon sendirian. Ia duduk sambil memegang botol wish Athur dan Shila.

Remember ShilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang