Dering telpon dari nomor tak dikenal cukup memekakkan telinga Mark. Entah orang iseng mana yang meneleponnya malam-malam begini, tapi keinginannya untuk tidur dengan tenang benar-benar terganggu. Jangan bilang dari sasaeng.
"Aisshh... fuck off!!!" umpatnya lalu menyahut ponselnya dan langsung mengangkat telepon.
"Yeobeoseo?"
"Mark, aku ingin mengatakan sesuatu. Ini penting. Tentang kita," ujar suara diujung telepon.
Suara itu...
"Mwo?" tanya Mark dengan nada datar. Dia tidak boleh terlihat peduli dan menguasai emosi. Gadis itu sekarang mantannya.
"Aku hamil."
Dua kata yang sontak membuat Mark terdiam ditempatnya. "Mwo?"
"Aku serius. Kau mau kan bertanggung jawab?"
Mark mematung seketika. Tidak tau kata apa yang harus dia keluarkan untuk merespon pernyataan sekaligus pertanyaan dari gadis itu.
Karina hamil?
****
5 bulan kemudian
Saat ini kehamilan Lisa telah memasuki bulan ke-tujuh. Perutnya yang semakin membuncit dikarenakan bayinya tumbuh dengan sehat didalamnya. Aish... bayi. Lisa tersenyum sendiri saat mengingat diperutnya sedang tumbuh darah dagingnya. Lisa yakin bayi ini akan menghadirkan kebahagiaan dalam hidupnya. Bayi ini tidak berdosa atau bersalah sedikitpun. Lisa sangat menyayanginya.
Namun Lisa tidak dapat memungkiri bahwa dia masih kerap merindukan sosok itu. Mengharapkan pria itu datang dan meminta maaf. Sungguh... Lisa kerap menertawakan dirinya sendiri saat pikiran itu muncul.
"Lisaya~ apa kau baik-baik saja? Tolong jangan terlalu banyak melamun. Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Bambam sembari menaruh segelas susu dan semangkuk potongan aneka buah ke depan Lisa.
Bambam mendengus pelan. Selalu saja begitu.
"Apa kau sudah tau bahwa seminggu lagi aku akan kembali ke Thailand?" tanya Lisa tiba-tiba.
"Mwo? Apa kau akan melahirkan disana? Kenapa baru memberitahu ku sekarang? Aku harus ikut!" dumal Bambam tidak terima. Bagaimana bisa dia baru tahu hal sepenting ini?
"Kau tidak perlu ikut. Aku takut saat salah satu media mengetahui kehamilanku kau malah dituduh sembarangan. Orang-orang akan berspekulasi bahwa kau yang menghamiliku," jelas Lisa memohon.
"Itu bukan urusanku. Kalaupun mereka menganggap seperti itu biarlah. Yang terpenting faktanya tidak begitu," kekeuh Bambam.
"Kekasihmu bisa meninggalkanmu bodoh!" umpat Lisa pada akhirnya.
Kekasih? Astaga... Bambam hampir melupakan Mina. Ada benarnya dia tidak perlu mengikuti Lisa ke Thailand. Bagaimana pun dia harus menjaga perasaan pasangannya itu. Meski Mina sudah tau kedekatan Bambam dengan Lisa namun pasti gadis itu akan menangis mendengar berita tidak benar seperti itu.
****
"Jaehyun? Bagaimana kau bisa berada disini? Kau--"
"Apa yang kulihat ini nyata Lisa? Kau hamil? Jadi ini alasan kenapa kau tidak mau menghabiskan waktu denganku dalam beberapa bulan ini? Siapa? Siapa pelakunya?!? Katakan padaku maka aku akan menghajarnya sampai mati ditanganku!" kecam Jaehyun dengan mata memerah dan rahang mengeras.
Lisa menggeleng pelan. Air matanya mulai membasahi pipinya. Hampir saja badannya meluruh ke lantai saking lemasnya, namun dengan sigap Jaehyun menahannya dengan memeluknya.
"Ssttt... jangan menangis. Aku disini. Bahkan jika pria bajingan itu tidak mau mengakui, aku akan mengakui anak ini pada publik. Aku mau menikahimu. Jadi kau tidak perlu khawatir lagi," bisik Jaehyun sambil mengelus punggung Lisa yang bergetar dengan tangis yang terisak-isak itu.
"Hiks.. kau tidak perlu melakukannya hiks.. aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja," gumam Lisa dalam isakannya.
****
"Ada yang aneh," ujar Mark pada dirinya sendiri.
Haechan yang sejak tadi memperhatikan Mark langsung menyipitkan matanya.
"Apa maksudmu? Siapa yang aneh?"
"Dia tidak pernah muncul lagi sejak saat itu. Agensi bahkan tidak mengatakan dia hiatus. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Mark.
Haechan mendengus. "Siapa yang kau maksud? Kau selalu bertanya hal-hal aneh akhir-akhir ini. Namun kau tidak pernah menyebutkan namanya sekalipun. Sebenarnya siapa yang kau maksud? Apa akhir-akhir ini kau kebanyakan minum huh? Kau seperti mengigau."
"Apakah menurutmu Karina benar-benar hamil anakku?" tanya Mark keluar topik.
"Yak! Kau yang berhubungan badan dengannya. Lalu apakah menurutmu benar bila kau menanyakan hal itu padaku? Berhenti omong kosong Mark. Kau harus segera mengatasi masalah yang telah kau perbuat. Menikahinya adalah solusi terbaik. Kau mau citramu hancur karena hal semacam ini? Lagi pula ini kesalaha yang kau buat dengan tanganmu sendiri. Seharusnya kau berpikir sebelum bertindak. Kalau sudah begini, kau hanya harus menghadapinya. Jadilah pria jantan Mark. Ingat, setelah ini Karina akan segera melahirkan anakmu. Bersikaplah dewasa. Kau akan menjadi seorang ayah secepatnya."
Entahlah. Mark merasa seperti ada yang salah. Tujuh bulan telah berlalu sejak hari itu. Tapi kenapa hatinya masih menyimpan namanya meski tidak lama lagi Mark akan menjadi seorang ayah dari anak perempuan lain? Karina? Terkadang Mark masih bertanya-tanya. Apakah benar itu bayinya? Seperti ada yang janggal disini.
####
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby ( Mark × Lisa ) [End]
FanficHamil? Salah satu member dari Blackpink yang diketahui bernama Lisa dinyatakan hamil. Kabar itu belum tersebar kemana-mana. Hanya Lisa dan keluarganya yang tahu. Bahkan sosok yang menghamilinya tidak tahu menahu akan hal ini. Mark. Salah satu anggot...