Part ini sedikit berbahaya. Baca setelah berbuka ya!
Sooyoung melihat dengan jelas Taehyung muncul dihadapannya tepat ia membalikkan tubuhnya. Kedua tangan pria itu terkepal, tatapan pria itu tajam dan rahang pria itu mengeras.
"Apa aku boleh memukulnya?", tanya Taehyung dengan suara rendahnya.
"Tidak. Ayo pergi", ujar Sooyoung dengan cepat berjalan mendekati Taehyung.
'BUGH!', kepalan tangan kokoh milik Taehyung meluncur dengan keras kearah pintu ruangan itu. Pria itu tak mengatakan apapun ia hanya membalikan tubuhnya dan berjalan cepat meninggalkan Sooyoung yang terkaget pada tempatnya selama beberapa detik namun menit selanjutnya wanita itu berlari dengan cepat mengejar Taehyung yang menurutnya terlalu mendalami peran pria itu.
"Yya!", panggil Sooyoung sambil menyesuaikan langkahnya pada Taehyung.
"Kim!", pria itu mengabaikannya sekarang. Sooyoung menghela nafas kasar.
"KIM TAEHYUNG!", Sooyoung berteriak dengan nekat. Wanita itu tak peduli jika beberapa orang menyadari keberadaannya dan menjadikan ia dan Taehyung atensi saat ini. Taehyung mendengus kesal lalu meraih tangan milik Sooyoung dan menggenggam tangan itu erat. Menarik wanita itu untuk ikut dengannya.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau semarah itu? Tidakkah kita setuju untuk tidak ikut campur dalam urusan pribadi?", Sooyoung menanyainya tepat ketika keduanya sudah berada didalam mobil milik Taehyung.
"Bagaimana bisa kau membiarkan dia menciummu? Kau berbagi pria yang sama dengan a..",
"Tidak! Jangan dilanjutkan. Bukankah kau melihat aku mendorongnya dengan keras juga tadi?",
'ah benar juga', ujar Taehyung dalam hati.
"Lalu kenapa kau harus semarah itu? Lihat tanganmu sekarang", Sooyoung menatap Taehyung kesal.
"Ya karna temanku berbuat tidak benar. Sebagai teman yang baik bukankah aku harus mengingatkan?", alasan Taehyung saat ini benar-benar tidak masuk diakal bagi Sooyoung.
"Temanmu itu aku atau Jungkook? Setahuku kau tidak berteman dengan dia. Kalau teman yang kau maksud adalah aku harusnya aku yang dihajar bukan?", balas Sooyoung. Wanita itu meraih tangan kanan milik Taehyung yang terlihat memar dan sedikit lecet.
"Tetapi seorang pria dengan sikap kurang ajarnya bukannya layak untuk dipukuli? Kenapa kau malah membelanya?", cercah Taehyung. Sooyoung menatap Taehyung lekat-lekat. Menurutnya pria ini bertingkah aneh hari ini.
"Aku tidak suka dengan kekerasan, Kim. Aku tidak membelanya", jelas Sooyoung. Wanita itu meraih sebuah saleb yang selalu ada didalam tas miliknya. Jemari lentik miliknya mengoleskan saleb tersebut pada telapak tangan milik Taehyung, dan sesekali meniup pelan tangan pria itu. Taehyung terdiam entah apa yang mendorong pria ini. Matanya tak bisa lepas dari Sooyoung dan bahkan jantungnya berdegup tidak normal saat ini.
'Itu bukan hanya sekedar rasa terima kasih, oppa! Sadarlah! Kau tidak mencintaiku. Kau... Mencintai wanita itu. Rasa terima kasih tidak seberlebihan itu!', kalimat itu berputar didalam kepalanya. Kalimat terakhir yang Lisa layangkan padanya sebelum hubungan keduanya berakhir. Lisa, wanita itu mengisi hidupnya selama 3 tahun terakhir. Ayah Lisa menentang hubungan mereka karna Lisa ditunangkan dengan Sehun sejak masa kecil mereka.
"Kenapa kau melihatku dengan tatapan seperti itu?", tanya Sooyoung penasaran bercampur sedikit khawatir, dan canggung. Sooyoung melepaskan telapak tangan Taehyung dari genggaman tangan lentiknya.
"Boleh aku memastikan sesuatu?", tanya Taehyung. Sooyoung mengerutkan keningnya bingung namun ia mengangguk.
"Ada apa memangnya?", tak ada jawaban. Namun detik selanjutnya mata milik Sooyoung membulat sempurna. Untuk kedua kalinya.
Taehyung menempelkan bibir tebalnya pada bibir ranum milik Sooyoung. Ia mendiamkan bibirnya pada bibir Sooyoung selama beberapa detik lalu memundurkan tubuhnya. Memberi sedikit jarak antara bibirnya dan bibir Sooyoung. Mata tajam miliknya menelisik dengan jelas setiap sisi pada paras cantik milik Sooyoung. Sooyoung jantungan dua kali hari ini. Di cium oleh dua pria dalam waktu yang tidak jauh berbeda.
"Apa... Yang kau lakukan?", suara Sooyoung terdengar seperti bisikan penuh nada kegugupan atas perlakuan Taehyung itu padanya. Taehyung tidak menjawabnya namun selanjutnya bibir miliknya kembali bersarang pada bibir ranum milik Sooyoung. Taehyung melumat bibir milik Sooyoung dengan jantung berdebar miliknya yang semakin menjadi-jadi seperti ratusan butir jagung yang meletup-letup seperti popcorn. Pria itu membuka sedikit matanya sambil terus melumat bibir yang tidak membalasnya sama sekali. Namun apa yang ia lihat cukup membuatnya menaikan sudut bibirnya tersenyum disela-sela lumatannya. Sooyoung memejamkan matanya.
"Aku menghapus jejaknya pada bibirmu", itu yang Taehyung ucapkan pertama kali setelah ia mencium Sooyoung. Sooyoung masih terdiam dengan nafas terengah. Harusnya wanita itu marah saat ini. Tapi pita suaranya tercekat. Ia tidak bisa mengatakan apapun.
'Pria ini sudah gila! Dan aku juga tidak waras kenapa aku malah membatu tanpa melakukan perlawanan apapun? Sial! Sial! Sial!', Sooyoung merutuki dirinya sendiri dalam hati. Sedangkan Taehyung, pria itu mulai mengemudikan mobilnya dan tersenyum puas.
'Aku mendapatkan jawabannya',
......................................................................
"Kookhh... Mhh.. ahh", wajah milik Jungkook memerah menahan sesuatu yang akan segera keluar dibawah sana. Ia bergerak semakin cepat membuat wanita dibawahnya menengadahkan kepalanya dan mendesahkan nama pria itu dan...
"Ahh..", keduanya mendesah secara bersamaan mengakhiri perbuatan panas mereka. Namun beberapa detik kemudian mata keduanya membulat.
"Kau tidak menggunakan pengaman?!", tanya wanita itu histeris. Jungkook memukul jidat miliknya keras.
"Cepat minum pilmu!", wanita itu memukul Jungkook berkali-kali sebelum pada akhirnya tingkah wanita itu dihentikan karna Jungkook kembali melumat bibir milik wanita ini dan menelusupkan lidahnya didalam sana. Meremas payudara sintal milik wanita itu dan menggoda puting wanita itu untuk kembali mengeras.
"Nanti saja minumnya",
"Kookhh... Eungh",
Disisi lain Sooyoung mendengar semuanya. Wanita ini menutup mulutnya tidak percaya akan apa yang ia dengar. Ia membuka pintu kamar itu mengintip dari sela-sela celah pintu tersebut. Semua rasa kecewanya membuncah. Terhadap Jungkook ataupun wanita yang kini tengah dicumbu oleh Jungkook. Sooyoung datang ke apartmen pria itu untuk memperbaiki hubungan mereka. Setidaknya sebagai sahabat. Mata lentik milik Sooyoung berkaca-kaca. Hatinya benar-benar dihantam saat ini. Ia melihat dengan jelas Jungkook dengan laknatnya menciumi payudara milik wanita itu dan.
"Eunghhh", wanita itu menahan kepala Jungkook untuk terus menghisap puting keras milik wanita itu. Sooyoung tak kuat lagi ia berlari keluar dari apartmen milik Jungkook. Nafasnya terengah-engah sampai pada akhirnya ia menabrak tubuh tegap seorang pria berpakaian rapi. T
Taehyung. Lagi-lagi pria itu muncul saat dirinya sedang terlihat buruk. Sooyoung lupa bahwa seluruh apartmen ini adalah milik Taehyung. Pria itu pasti datang untuk mengecheck management gedung ini. Sooyoung kembali melanjutkan langkahnya tak bisa membiarkan Taehyung melihatnya dengan keadaan seperti ini lebih lama.
"Park Sooyoung!", Taehyung tak mengerti apa yang sebenarnya membuat Sooyoung menangis seperti itu. Taehyung berdecih dan langsung berlari mengejar Sooyoung menarik tangan milik Sooyoung cepat dan memeluk tubuh ramping itu erat.
"Apa yang terjadi? Ia menyakitimu lagi? Ada apa?", Sooyoung membalas pelukan Taehyung saat ini.
"Bawa aku pergi Tae...",
TBC
......................................................................
semoga feel-nya nyampai ya wkwk. Jangan lupa vote n komen. 30++ Komen dan vote auto up wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brittle (VJOY)
Romance"Kelemahan bukan hal yang harus kau bagikan dengan orang-orang", - Park Sooyoung. "Sayangnya aku dapat melihat cukup banyak kelemahan yang kau miliki", Kim Taehyung. Ketika titik rapuhnya hanya dapat dilihat oleh pria sombong itu. Pria yang hampir...