23.

8.4K 363 35
                                    

Gak enak banget asli kalo mood ilang dadakan gini jdi sebagai lampiasan terbit lah chapter ini.

Huhu, cara balikin mood gmn sih??

__________

Ketukan alas high heels terdengar begitu menggema di sebuah mansion megah milik seorang petinggi di negara ini.

"Mr. Kang, oh astaga kau masih begitu muda ternyata"

Orang yang bersangkutan hanya bisa meneguk ludah nya kasar. Dia tertangkap basah di kediaman nya sendiri. Itu Jang wonyoung. Wanita yang di diagnosis pengidap gangguan jiwa akhir nya datang menemui nya tapi setelah sekian lama bahkan wanita itu sudah berkeliaran entah sampai mana.

"Bagaimana bisa kau sampai sini?, Kau—"

"Tenang lah, aku tidak sepenuh nya gila, aku sudah rutin meminum obat bahkan aku sudah terapi kesehatan mental, kau tak perlu khawatir, aku tidak seburuk dulu"

Dr. Kang itu akhir nya bernapas lega. Oh, bayang kan saja setelah bertahun tahun lama nya wanita ini kembali di hadapan nya dengan dalih sudah tidak seperti dulu dia tau wonyoung hanya di diagnosa belum sepenuh nya namun tetap saja, ada masalah mental itu hal yang buruk di tambah berkeliaran di seisi kota luas ini.

Dr. Kang merupakan dokter pribadi keluarga nya dulu namun beliau di pecat oleh wonyoung entah sebab nya apa, yang pasti sekarang wonyoung ingin memeriksa kesehatan nya lebih jelas.

//

"Tuan, anda tidak perlu khawatir, pasien keadaan nya cukup membaik walaupun belum sepenuh nya di katakan membaik namun ini batas wajar, hanya tinggal menunggu dia sadar maka setelah nya tinggal menunggu masa pemulihan"

"Lakukan yang terbaik, aku tidak segan² membunuh mu jika terjadi sesuatu yang tidak di ingin kan" ucapan Jeno dengan kefasihan nya dalam berbahasa Jepang.

Dokter bername tag dr. Kim itu mengangguk lalu permisi untuk pergi setelah nya dan orang² di sana pun mengiyakan.

"Apakah golongan darah AB, begitu langka di Jepang?, Sampai kehabisan seperti itu?" Monolog Mark dengan menaruh jemari nya di dagu, berusaha berpikir.

"Kau—"

"Tidak usah berkelahi, ini rumah sakit, selesai kan dengan otak dingin jika kau bisa, jika tidak jangan di perpanjang" ujar Mark memotong ucapan sang adik dengan dia yang juga menahan tangan adik nya, yang ingin main hakim sendiri.

"Sunoo—ya, katakan pada ku, bagaimana kau bisa sampai di sini, bersekutu dengan renjun lalu akar permasalahan kalian itu apa?"

Ucapan Mark mampu membuat bibir sunoo kelu hanya untuk berbicara saja seperti nya begitu berat.

"Sudah, aku akan menanyakan lebih lanjut saat kita sudah berada di Korea, kau ikut dengan ku dan jangan mencoba kabur, jika kau melakukan itu aku tidak segan² membunuh mu" lerai Jeno lalu berjalan memasuki ruang yang di tempati oleh lelaki manis nya itu.

//

"Kenapa kau susah di hubungi?"

"Ponsel ku tertinggal bodoh"

Guanlin terkekeh mendengar itu lalu melepas kacamata berkaca putih yang di kenakan nya, sensasi tampan itu mampu renjun rasakan. Oh, astaga dia baru sampai sudah di suguh kan hal seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mafia [ nomin✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang