LIMERENCE [TSUKKIYAMA FANFIC]

Happy Weekend

Saat ini Tadashi sedang bersiap-siap. Dia bingung pakaian apa yang harus dikenakannya. Hari ini Tadashi akan pergi dengan Tsukishima Kei untuk makan Ice cream seperti janji Kei beberapa hari lalu. Mari kita anggap saja mereka akan Ice Cream date hari ini. Untuk pertama kalinya ada yang mengajak Tadashi keluar di hari minggu. Biasanya dia akan menghabiskan waktu dengan tidur di kamar.

Setelah lama mengotak-atik lemarinya Tadashi menjatuhkan pilihannya pada Jeans hitam dan sweater putih. Cuaca hari ini cukup terik Tadashi tidak mau kulitnya terbakar walaupun dia akan merasa sedikit gerah nantinya. Dia segera bersiap-siap takut Kei sudah datang. Setelah selesai dua turun ke lantai bawah untuk pamit pada Ayah Bunda-nya.

"Jadi anak cantiknya Ayah mau kemana sudah rapi begini? ", Ayah Tadashi langsung bertanya begitu melihat anak semata wayangnya menghampiri. Sangat jarang anaknya ini pergi keluar, bahkan sepertinya tidak pernah.

"Mau pergi main sama teman, boleh kan?", Tadashi bertanya pada Ayah Bunda-nya dengan harap diberikan ijin. Masa sudah cakep-cakep begitu tidak diijinkan pergi.

"Tentu saja boleh. Temannya Tadashi perempuan atau laki-laki?", sang Bunda memastikan.

" Laki-laki. Dia kakak kelas Tadashi tapi seumuran dengan Tadashi . "

"Hanya pergi berdua? ", sang Ayah kembali bersuara. Tadashi hanya mengangguk sebagai jawaban. Tadashi sedikit khawatir sekarang. Ekspresi kedua orang tuanya terlihat sedikit cemas? Bagaimana kalau tidak diberikan ijin.

Keheningan beberapa saat itu kemudian dipecahkan oleh bunyi bel tanda ada tamu. Sepertinya itu Kei pikir Tadashi.

" Sepertinya teman Tadashi sudah datang, Tadashi kedepan dulu", ucap Tadashi sambil meninggalkan ruang tamu hendak membukakan pintu. Orang tua Tadashi mengikutinya hendak melihat bentukan manusia yang ingin membawa anak mereka
ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tinggi, putih, tampan, berkacamata begitulah kesan pertama yang dilihat oleh orang tua Tadashi. Tidak terlihat seperti berandalan pikir mereka. Akan tetapi penampilan bisa menipu bukan?

"Selamat siang Om, Tante, saya Tsukishima Kei teman Tadashi", Kei mulai memperkenalkan dirinya. Sedikit gugup, calon mertua pikirnya.

" Saya minta ijin bawa Tadashi hari ini Om Tante, saya janji akan memulangkan Tadashi sebelum malam", Kei kembali bersuara meminta ijin kepada orang tua Tadashi.

" Pergilah. Tolong jaga Tadashi ya nak Kei. Tolong jangan pulang terlalu malam", Bunda memberikan ijinnya. "Bersenang-senanglah. Bunda dan Ayah masuk dulu", Sang Bunda kembali bersuara dan masuk ke rumah sambil sedikit menyeret Ayah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Tidak apa-apa Yah, lagi pula Tadashi sudah besar. Dia bisa menjaga dirinya sendiri ", Bunda berusaha menenangkan suaminya yang terlihat sangat cemas itu. Padahal anaknya hanya pergi setengah hari. Berlebihan sekali pikirnya

" Ayah hanya tidak mau Tadashi kenapa-napa Bun", jawab Ayah lagi.

" Kita tidak mungkin terus membatasi Tadashi. Ini pertama kalinya ada yang mengajak dia keluar. Lagi pula Kei sepertinya anak baik-baik. Tadashi kita akan aman bersama dia", ucap Bunda masih berusaha menenangkan suaminya itu.

Sang Ayah hanya diam dan tidak menjawab lagi. Dalam hatinya dia masih khawatir. Dia lebih khawatir jika anaknya itu pergi bersama laki-laki dari pada pergi bersama perempuan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
" You look so gorgeous today. Kamu terlihat cantik setiap saat tapi hari ini berkali-kali lipat ", Kei bersuara mengeluarkan jurus gombalannya. Kei melihat Tadashi memerah dan salah tingkah karena perkataannya itu. Lucu