Bagian 7

325 39 1
                                    


       Saat Seokjin berdiri meninggalkannya, Lisa baru bisa menggerakkan tubuhnya. Ia kesal setengah mati, apa yang pria itu lakukan, berani sekali menciumnya seperti itu. Benar, Lisa harus meminta penjelasan untuk perlakuan Seokjin, atau paling tidak ia harus manampar pipi mulus Seokjin. Bukankah ini termasuk pelecehan? Apa bisa disebut pelecehan bila ia juga menyukai rasa bibir penuh Seokjin. Lisa berdiri, memukul pelan kepalanya, sepertinya ia mulai gila.

                        *****

       Mata Seokjin menyipit untuk menajamkan penglihatannya saat melihat pria yang sedang duduk di lobby resort tempat yang disewa Lisa, Alex Lee. Karena gugup setelah mengambil ciuman pertama Lisa ia jadi berjalan tak tentu arah dan sampai pada lobby resort. Ia tak mungkin salah mengenali orang, Seokjin jelas mengenali kaki tangan presider Kang itu, pengganti Sejin Hyung sejak managernya itu memilih bergabung dengan perusahaan Namjoon.

    Kenapa pria menyebalkan itu ada di sini? Apa perusahaan mengirim Alex untuk mencari tahu keberadaannya? Pertanyaan seperti itu muncul dipikirannya. Tapi tiba-tiba wajah Seokjin memucat saat pandangannya beralih pada pria yang duduk dihadapan Alex, keduanya tengah berbicara, tampak saling mengenal. Seokjin yakin pria yang ada di dihadapan Alex itu adalah salah satu dari penculiknya kemarin. Tentu saja, Seokjin bahkan tak bisa melupakan pria yang memiliki tato si lehernya itu.

"Seokjin-ssi!."

   Seokjin dikejutkan oleh teriakan Lisa yang memanggilnya ia segera menarik Lisa agar tak ketahuan. Ia harus mencari tahu apa yang terjadi antara Alex dan penjahat itu. Ia berbalik saat melihat Alex memperhatikan tempatnya berdiri karena suara berisik Lisa. Seokjin memutuskan berbalik membelakangi Alex dan mencium Lisa kembali, membuat gadis itu membulatkan mata tak percaya. Seokjin hampir terbuai dengan rasa manis bibir Lisa bila tak ingat ia berada di mana.

    B Ada Lisa di sini, jadi Seokjin memutuskan untuk menjauh dari Alex yang sepertinya tak mengetahui bahwa pasangan yang tengah berciuman panas itu adalah dirinya. Ia segera menarik Lisa dari sana sebelum gadis itu kembali meneriakinya atau lebih parahnya Seokjin akan dipukul karena kelakuan kurang ajarnya.

                      ******

"Kau gila ya!!!."

   Baru saja Seokjin bernafas lega karena Lisa hanya menurut saja saat ia menariknya untuk kembali ke kamar Resort pribadi mereka. Ia berfikir gadis itu mungkin telah jinak tapi teriakan Lisa memekakkan telinganya sesaat setelah mereka masuk ke kamar. Lihat, celana Seokjin masih basah.

"Aku akan mandi sebentar dan kita akan bicara setelah ini."

   Lisa kembali melongo karena tingkah kurang aja pria itu yang terlihat santai. Seokjin bahkan menciumnya dua kali, apa yang pria itu lakukan, ia ingin sekali memukul kepala Seokjin agar sadar. Lisa harusnya mendengar perkataan ibunya yang memperingatinya agar tak berurusan dengan pria asing.

                   ******

    Saat Seokjin keluar dari kamar mandi Lisa tengah duduk di kursi yang menghadap kolam tempat Seokjin berendam tadi. Gadis itu terlihat tak tenang pasti tengah menunggunya. KeKepala Seokjin terasa sedikit pening tapi ia memilih mengabaikannya dan menghampiri Lisa.

"Lisa-ya."

   Gadis itu segera mendongak menatap tajam Seokjin yang kini duduk di sampingnya. Seokjin meringis mendengar bagaimana cara ia memanggil Lisa, Lisa-ya, Lily, terdengar akrab sekali. Entah karena apa Seokjin merasa ia sudah begitu dekat dengan gadis ini.

"Sekarang jelaskan kenapa kau,,,,, "

"Aku bertemu pria yang menculikku."

   Lisa terdiam sejenak saat mendengar kalimat Seokjin, "kau melihatnya? Dimana?, " Tanya Lisa.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang