59. Percaya

14 13 0
                                    

Bugh...

        Rizal terjatuh dari motor nya saat seseorang menendangnya dari samping, ini tidak lagi balapan tapi perjalanan menuju Basecamp Batrex. Entah mengapa ada orang seperti itu di malam hari ini apa mereka begal?

Ia segera bangkit dan mendirikan motornya kembali, lalu menoleh pada orang itu

"Rudi! Punya masalah apa lo?!" sarkas Rizal menatap Rudi dengan heran, kenapa dengan anak itu?

Rudi turun dari motornya dengan ekspresi yang sudah lama tak Rizal lihat, menyebalkan.

"Maju lo Zal!" teriak Rudi membuat Rizal mengerutkan keningnya heran.

"Maju? Kemana?"

"Jangan so polos! Gue serius bodoh!"

"Lo salah minum obat?"

"Enggak!"

"Lah terus?"

Rudi tampak jengkel dan meninjunya, untung saja Rizal berhasil mengelak dan menepis lengannya

"Lo munafik Zal" desis Rudi tajam, membuat Rizal tahu bahwa ia sedang tidak main-main.

"Bukannya kita udah damai?" tanya Rizal menatapnya datar.

"Tadinya iya, tapi gue pikir lo gak ada kerjaan kalau kita damai"

"Maksud lo apa?"

"Bilang sama gue kalau lo masih berharap dia balik"

Rizal menghempaskan lengan nya menjauhi Rudi, ia tahu kemana arah pembicaraan yang sangat mudah di tebak

"Gini ya! Kalau lo serius sama dia gak usah bertele-tele. Lo nyakitin dia" kata Rizal membuat Rudi tersenyum miring

"Kalian emang udah ketemu ya? Hm" ucap Rudi tertawa hambar.

"Dia yang nemuin gue"

"Seenggaknya! Lo juga ngobrol sama dia"

"Dia tanya gue jawab"

"Tapi kalian itu udah jadi mantan! Gak seharusnya kalian ketemu"

"Gue gak pernah musuhan sama mantan mana pun"

"Ya karena lo playboy!"

"Sotoy lo!"

"Emang iya kan?"

"Enggak!"

"Iya!"

"Enggak!"

"Iya!"

Rizal memutar bola matanya dan mendengus sebal dan menatapnya intens

"Gue tau, lo harus Konsultasi kemana"

"Maksud lo apa?"

"Ikut gue"

"Kemana?"

"Ikut aja."

****

Di dalam ruang Basecamp Nature Squad, Rudi terduduk dengan wajah polos menatap ketiga orang di depannya yang menatapnya dengan wajah serius, ia melirik Rizal yang sedang santai di Sofa membiarkannya berguru pada ketiga orang itu

"Jadi, apakah saudara Rudi mencintai saudari Vanessa dengan tulus?" Tanya Aksal dengan berlagak seorang psikotes yang yang bertanya pada pasiennya

"Bagaimana awal mula anda memukulnya dengan botol haram?" tanya Alfin seolah mengintrogasi kasus pembunuhan.

"Bisa di jelaskan kenapa anda memukulnya?" tanya Reza berlagak seorang detektif.

Rudi tampak bingung dan menatap ketiganya heran, meminta bantuan pada Rizal dengan tatapannya tapi Rizal tak mengindahkannya

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang