" Ayah ini bekalnya, jangan lupa dibawa", Keiji berucap pada Ayahnya. Dia baru saja selesai masak untuk makan siang sekaligus untuk bekal ayahnya yang akan jaga shift malam.
Akaashi Keiji hanya tinggal dengan Ayahnya karena ibunya meninggal saat melahirkan dia. Ayahnya hanya seorang satpam di sebuah Bank yang cukup besar di kota itu. Jadi kehidupan mereka pas-pasan bahkan terkadang kurang. Jika ditanya bagaimana Keiji bisa masuk SMA Karasuno, beasiswa jawabannya. Keiji itu memiliki otak yang cerdas dan pintar. Keiji memang tidak seberuntung teman-temannya dalam materi tapi setidaknya dia beruntung dalam keluarga dan percintaan. Dia punya ayah yang sangat sayang padanya dan kekasih yang mencintainya dengan segala kekurangannya.
" Ayah hari ini aku ijin menginap di apartemen Bokuto ya", Keiji meminta ijin pada ayahnya. Tentunya ayah Keiji sudah mengetahui hubungan mereka.
" Baiklah. Lagi pula ayah jaga shift sampai pagi, daripada kamu sendiri di rumah lebih baik bersama Bokuto saja. " Ayah memberikan ijinnya. Keiji tersenyum, Ayahnya selalu memperlakukannya dengan baik. Betapa beruntungnya dia.
Sang Ayah hendak berangkat, Keiji ikut mengantar ayahnya ke depan pintu.
"Keiji, Ayah tau kamu sangat mencintai Bokuto begitu pula sebaliknya. Tapi kamu tau kan status sosial kita sangat berbeda jauh dengan mereka", Ayah Keiji tiba-tiba membuka suaranya dengan topik yang sedikit sensitif bagi Keiji. Sang Ayah menyadari air muka putranya ini berubah.
" Ayah tidak meminta Keiji untuk berpisah dengan Bokuto. Hanya saja jika suatu hari nanti keadaan tidak memungkinkan kalian untuk melanjutkan hubungan tolong jangan kecewa. Kita hanya harus sadar dengan posisi kita. " Ayah Keiji kembali melanjutkan kata-katanya.
Sungguh Ayah Keiji tidak bermaksud apa-apa. Dia hanya tidak ingin anaknya itu merasakan sakit hati kelak. Seandainya dia memiliki pekerjaan lebih baik, pasti anaknya itu tidak akan menderita dan bisa menikmati masa mudanya sama seperti teman-temannya. Ayah Keiji tau teman-teman Keiji berasal dari keluarga kaya. Seandainya....
" Aku mengerti Ayah, sekarang berangkatlah nanti terlambat ", Keiji berucap dengan senyum di wajahnya seolah dia tidak terganggu dengan ucapan Ayahnya barusan. Dia tidak perlu menunjukkan kesedihannya di depan ayahnya bukan?
" Baiklah sampai jumpa ", Ayah Keiji mengecup kening putranya itu lalu segera pergi.
Begitu ayahnya menghilang dibalik pintu, senyuman Keiji luntur seketika. Memikirkan perkataan ayahnya. Benar juga, bagaimana jika suatu hari nanti mereka harus berpisah. Memikirkan hal itu membuat Keiji sedih dan merasakan sesak di dadanya. Tapi memang Keiji harus tau diri bukan??
Keiji segera melupakan pikiran-pikirannya itu. Dia harus bergegas ke apartemen Bokuto . Setiap Akhir minggu memang Bokuto ikut ke perusahaan Ayahnya. Sebagai pewaris tunggal Bokuto harus mempelajari segala sesuatu tentang perusahaan keluarganya. Saat pulang dari kantor nanti Keiji akan menyambut Bokuto di apartemen. Seperti sepasang suami istri pikir Keiji, walaupun mereka mungkin tidak bisa sampai di tahap itu.
~~🍵🍵~~
Sedangkan di kediaman keluarga Miya terlihat keluarga bahagia yang sedang menikmati waktu bersantai di akhir minggu. Keluarga Miya memang menetapkan aturan saat akhir minggu tidak ada yang boleh bekerja. Akhir minggu waktunya untuk bersama keluarga. Yang istimewanya mereka kedatangan tamu lebih tepatnya calon menantu(?) mungkin.
Suna Rintaro kekasih seorang Miya Osamu bergabung dengan keluarga Miya hari ini.
" Jadi Suna bagaimana perusahaan ayahmu? semua berjalan lancar? ". Saat ini Suna sedang berbincang dengan Ayah Miya di ruang tamu. Sedangkan si kembar Miya membantu bunda Miya di dapur menyiapkan makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [TSUKKIYAMA FANFIC]
Fanfiction"cantik..... " bisik seorang pria terkenal apatis kepada Yamaguchi Tadashi seorang pria dengan Freckles indah yang menghiasi wajahnya Genre : •Fluffy •no angst (kayanya😀🤘) •YAOI (HOMO) •M-PREG (not omegaverse) gsuka skip aj •all cast milik Furud...