⭐⭐⭐
Adel PoV
"Aku memilih pergi bukan berarti perasaanku juga pergi, melainkan memang masing-masing dari kita sudah harus berhenti untuk saling menyakiti"
Sebuah kutipan yang ku baca ini terdapat pada salah satu sampul buku yang berjejer pada rak di book store.
Hari ini aku diminta untuk membelikan kakakku buku yang dia mau.
Bukan tanpa alasan, kakakku ini memang menyebalkan.Bagaimana tidak, dia mengancamku untuk menuruti segala permintaannya sebagai bentuk tutup mulut agar dia nggak membocorkan rahasiaku pada mama dan papa.
Jika kalian mau tau, rahasia ini memang cukup membuatnya terkejut pada awalnya. Tapi, seiring berjalannya waktu dia mulai mengerti dan memahami keadaanku.
Aku yang masih belum siap untuk bercerita pada orangtua pun mau tak mau untuk saat ini memberikan apa yang dia mau.Setelah memastikan buku yang akan dibeli ini, akupun segera meraihnya. Benar katanya, buku ini termasuk edisi langka, dan untung saja aku berhasil menemukannya yang hanya tinggal satu biji ini.
Saat hendak mengambilnya, tanpa disengaja secara bersamaan ada tangan lain yang ikut menggemgam buku tersebut dari sisi arah yang berlawanan.
Aku sedikit tersentak.
Dari balik celah rak, aku dapat melihatnya. Seorang gadis dengan bulu matanya yang lentik itu juga nampak terkejut.
Kita berdua sama-sama terlihat canggung.
Hingga akhirnya akupun mengalah dan melepaskan buku itu untuknya."G-gue cari yang lain" Ucapku sedikit tebata-bata.
Sementara itu, gadis disebrang sana hanya tersenyum kikuk dan mengangguk pelan.
Dia kemudian pergi meninggalkanku yang sekarang jujur saja tengah bingung memikirkan kalimat apa yang nanti harus kujelaskan pada Chika, ya dia kakakku.
Kalau boleh dideskripsikan, aku dan Chika sangat berbeda jauh dari hal apapun. Chika yang sangat feminim, fashionable, dan mudah bergaul berbanding terbalik dengan penampilanku yang kalau orang-orang bilang sedikit boyish dan cukup dingin. Namun, untung saja kedua orangtuaku tak mempermasalahkan hal itu, mereka mendukung dan memperlakukan kami secara rata.
Kembali lagi disituasi saat ini, aku mencoba mencari buku lain dan berharap Chika akan menyukainya serta berpikir bagaimana cara memberitahunya kalau buku yang tadi sempat aku kirim fotonya itu ternyata sudah raib diambil oranglain.
Tak berselang lama,
Di meja kasir, aku kembali bertemu dengannya, gadis berbadan ramping yang mengantri didepanku ini tengah memegang buku yang kuincar tadi.
"Ashel tumben baru mampir kesini lagi" Ucap kasir itu, sepertinya mereka sudah saling mengenal.
"Ah iya kak, aku pindah lagi ke rumah lama, ayah ada tugas didaerah sini" Ashel, ya itu namanya.
Senyumannya terlihat begitu manis.
Sepertinya dia anak yang ramah. Ah nggak, lo gak bisa langsung menyimpulkan sesuatu yang bahkan baru pertama kali lo lihat, del.
"Berarti nanti pindah sekolah lagi disini ya?" Tanya si kasir.
"Iya, mungkin nanti aku bakal satu sekolah sama flora lagi.
Oh iya, flora apa kabarnya kak?""Bagus dong. Flora kabarnya baik, tapi setelah masuk SMA dia kayaknya jadi sedikit pendiam, dirumah juga udah jarang ngobrol sama aku. Tapi mungkin karena kecapean aja kali ya?
udah SMA kan biasanya banyak tugas tuh" Ucap kasir itu, nampak raut wajahnya sedikit lesu.Setelah berbincang dan selesai membayar bukunya, kini giliranku yang berhadapan dengan kasir.
Aku memandangi kepergiannya, sampai suara kasir itu mengalihkan kembali perhatianku.
"Loh mba nya juga satu sekolah sama adik saya?"
Aku yang belum sepenuhnya fokus pun sedikit ternganga mendengarnya,
kemudian melirik pada baju yang aku kenakan.Jaket varsity yang sengaja terbuka ini memang menampakkan dasi sekolah yang tadi belum sempat aku lepas, yang memang dasi ini memperlihatkan logo sekolahku.
Aku hanya tersenyum menanggapinya, karena ya memang aku juga cukup asing dengan nama yang tadi ia sebutkan.
Adel PoV end-
Untuk prolog singkat aja dulu ya.
Ditunggu aja update-an selanjutnya 😁
Bonus foto Adel
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly at Night 🔞
RomantikAshel terpaksa bekerja di dunia malam dan menghabiskan masa mudanya dengan menutupi aib dirinya dari orang-orang. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Adel dan Zee, dua orang gadis yang sangat menggilai bidang olahraga terutama berkuda. Dipertem...