Prologue

130 34 37
                                    

Gadis itu berlari melewati gang sempit.

Dengan nafasnya yang sudah terengah dia tetap berlari sekuat tenaga, berusaha menghindari Han saem.

Han saem meneriakinya sembari mengejar gadis itu dengan membawa tongkat kayu tumpul yang sering ia bawa untuk menghukum siswa-siswi.

Bukan hal yang baru untuk gadis itu harus berurusan dengan Han saem. Pasalnya ia sering kali menerima hukuman akibat ulahnya sendiri. Detensi mungkin adalah makanan sehari-harinya saat disekolah. Namun, itu tak menghalanginya untuk tetap pergi membolos hari ini. Dia harus menghadiri konser BTS.

Gadis itu berhenti sebentar mengatur nafasnya, "Kenapa Han saem sangat gigih sekali? Apa dia seorang atlet lari? Benar-benar melelahkan."

Saat dia berhenti sebentar, Han saem sudah berdiri tak jauh dibelakangnya lalu meneriaki namanya kencang sekali, "LEE HAERIN!"

Dia menoleh sebentar karena terkejut dan kembali berlari menuju depan yang menampilkan jalanan umum. Matanya membulat saat melihat taksi yang berhenti menurunkan penumpang. Dia berlari kearah taksi itu dan segera memasuki taksi.

"Ayo pak jalan sekarang." Ucapnya setelah duduk dikursi penumpang.

Setelah taksi itu jalan, ia menengok kearah belakang dan menampilkan Han saem yang berdiri didepan gang kecil tadi sembari menengok kesana-kemari.

Kemudian gadis itu menghela nafas lega

____

Sekitar lima belas menit, dia sampai pada tempat tujuannya yaitu Stadion Gocheok dome.

dia menatap stadion tersebut, dari luar sudah sangat besar, bagaimana tampilan panggungnya? Itu membuatnya sangat penasaran. Suara riuhnya orang berlalu-lalang dipadu dengan musik yang sudah berdentum-dentum dari dalam stadion membuatnya tercengang. Dia selalu merasa sangat bahagia karena sudah berada di dalam kerumunan orang-orang yang menantikan konser BTS.

Saat alunan musik yang berdentum-dentum sudah berganti dengan musik BTS, ia segera melirik arlojinya. Seharusnya sebentar lagi waktunya soundcheck, ia harus masuk kedalam stadion segera tapi dia harus menunggu temannya untuk berganti baju.

Dia harus menggantu seragamnya yang sudah penuh keringat ini, tak mungkin juga ia akan masuk dengan seragam sekolah.

Ia mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada temannya.

LeeHaerin: Sudah dimana?

Pesan itu sudah terkirim. Namun, tak ada balasan dari temannya.

Setelah berulang kali menatap aspal dan menghentakkan kaki keaspal mengikuti alunan musik. Dia tersenyum lebar, "Akhirnya!" Seru gadis itu.

Seorang gadis lain berambut coklat pendek berdiri dihadapannya menatap nanar Haerin. "Sudah kubilang, kau seharusnya izin sakit." Ucap gadis berambut pendek itu dengan nada kesal.

Haerin merengut. Bukan dia tak mau, " Mana mungkin murid sepertiku izin sakit pada hari sabtu. Han saem akan tertawa mendengarnya. Kau menyamakanku denganmu."

"Melihatmu seperti ini, aku sudah tahu rintangan apa yang sudah kau lalui." Ucap gadis itu sambil menatap Haerin dari atas kebawah.

"Itulah kenapa aku sangat menyayangimu, Choi Injae." Haerin tersenyum manis.

Gadis yang bernama Injae mendengus, "Sudahlah, ayo ganti seragam baumu itu."

____

Keduanya kini sedang berada di toilet, Haerin sudah berganti pakaian yang dibawakan oleh Injae. Rok pendek dengan coat pink yang panjangnya hampir menutupi roknya.

Sekarang di Seoul sudah memasuki musim dingin, tentu saja memakai pakaian hangat merupakan opsi yang bagus tetapi ia tetap harus memakai pakaian yang cantik untuk bertemu dengan Bangtan, terutama Taehyung.

Setelah beres berganti pakaian, mereka berjalan kembali untuk memasuki stadion, terdengar suara riuh pikuk orang yang berteriak membuat kedua gadis itu bersemangat dan tersenyum lebar tak sabar menantikan konser meriah yang akan ia tonton hari ini.

Mereka berada di row paling depan yang berjarak dengan panggung hanya lima meter. Ia dapat melihat Taehyung yang masih sibuk mengobrol dengan managernya dan beberapa orang disampingnya yang sedang merapihkan bajunya.

Injae melirik Haerin yang sampai sekarang tidak berhenti tersenyum melihat Taehyung, "Mungkin sebentar lagi bibirmu akan sobek." Seru gadis itu.

Gadis itu mendekati Injae dan berbisik di telinganya, "Aku mungkin akan pingsan jika Taehyung tersenyum padaku." Ia kembali melirik Taehyung yang sudah menaiki panggung bersama dengan member lainnya.

Injae balas berbisik, "Aku akan meninggalkanmu jika kau melakukan itu."

Haerin mendelik sebal, "Kau memang gadis yang jahat."

Injae menatap Haerin datar, "Semua orang akan melakukan hal yang sama jika jadi aku." Ucapnya dengan nada yang tak kalah datar.

Haerin memilih diam. Percuma membalas perkataan Injae, ia tetap akan kalah. Injae selalu mempunyai kata-kata yang menyeramkan dibalik wajahnya yang polos itu.

Beberapa menit sebelum konser ini dimulai, Haerin dan Injae sibuk membicarakan tentang beberapa teori dari mv terbaru yang dikeluarkan BTS.

Haerin menatap Injae, "Love Yourself memang album terbaik tahun ini, aku menyukai semua lagunya," Haerin tersenyum kemudian lanjut berbicara, "Taehyung memang sangat berbakat dalam berakting."

Injae mengangguk setuju akan pendapat Haerin, "Kufikir juga begitu, ah... apa kau tidak cemburu dengan pemeran wanitanya seperti fans lainnya?" Tanya Injae penasaran.

"Tidak sama sekali. Aku sangat mendukungnya." Ucap gadis itu menatap lurus kearah panggung dan Taehyung yang sedang berbicara didepan sana.

Penampilan pertama dibuka dengan lagu berjudul love my self, mereka tak henti ikut bernyanyi bersama dan memandangi ketampanan member BTS didepan sana.

_____

Sepanjang konser, kedua gadis itu menikmati penampilang BTS mengikuti irama melodi yang dikeluarkan. Mereka tak hentinya tersenyum layaknya sedang mendapatkan uang bermilyar-milyar.

Beberapa kali juga didapatkan bahwa Taehyung menatap kearah Haerin dan tentu saja sikap Haerin kegirangan dan memukul-mukul lengan Injae yang sudah menatapnya jengkel.

Akhirnya tiba di penghujung konser, yang artinya konser ini akan selesai. Kedua gadis itu mendengarkan BTS yang sedang menyapa dan menutup konser hari ini.

"Aku sangat bahagia berada dipanggung ini bersama kalian semua ARMY yeoreobun! Kuharap kalian bisa mencintai diri kalian lebih dari kalian mencintai orang lain. Terimakasih tetap bersama kami sampai hari ini. Kumohon terus berjalan berdampingan dengan kami, saranghae ARMY!" Ucap Taehyung sekaligus menutup konser ini.

Suara sorakan dari ARMY memeriahkan penutup dari Taehyung yang sedang melambai-lambai kearah fans dengan senyuman manis yang membuat matanya sedikit menghilang.

Haerin tak bisa melepaskan pandangannya kepada Taehyung, hanya saat ini dia bisa bertemu dengannya.

Seperti bintang terang yang berada di musim dingin, Taehyung bersinar paling terang saat tersenyum dengan indahnya.

That's Her star, Kim Taehyung.

Day Dream.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang