3. kedatangan devan

9 9 2
                                    

Beberapa remaja SMA laki laki dari berbagai macam seragam yang di kenakan sedang asik ramai berkumpul di suatu warung sederhana yang bernama warkop mamak.

Pandangan merekapun beralih melihat seorang yang sebaya dengannya baru saja datang bersama dengan teman temannya. Siapa lagi kalo bukan Gerry dan ketiga teman temanya, Yogi, Devan dan Bagas.

Seorang cowok berpenampilan berantakan yang baju di keluarkan dari celana, kancing seragam di buka hingga memperlihatkan kaos hitam yang di kenakan dan dasi diikat di ke kepala. Cowok itu berdiri dari duduknya berjalan mengahmpiri Gerry yang sedang ingin duduk. Cowok itu adalah Satrio dari SMA harapan bangsa.

"Widih, nongol juga lu, udah berapa lama gak keliatan disini" ucap Satrio ke Gerry. kemudia cowok itu duduk di sebelah Gerry.

Gerry tak menjawab hanya mernghiraukan pertanyaan satrio.

"Biasalah ni anak lagi sok sibuk dia" balas Devan terkekeh menjawab pertanyaan satrio.

Mendengar ucapan Devan Merekapun hanya tertawa kecil saja.

Setelah itu merekapun sibuk beramai ramai sedang asyik bercerita mulai dari tentang cewek, sekolah dan lain lain melaturkan celotehan lawakan candaan dan setelah itu tertawa sampai terbahak bahak.

Dan satu jam dari itu warkop hening mungkin karna kecapean tertawa atau habis topik, entahlah. Tak lama dari itu salah satu dari mereka membuka pembicaraan.

"Gimana kalo kita buat geng aja mau gak kayak orang orang gitu" ucap Daniel keseluruh teman temannya.

"Geng?" Balas Demian anak dari SMA Jakarta barat

"Iya"

"Alay'' celetuk Bagas

"Kalo gue si terserah kalian aja kalo kalian suka" balas Satrio menganguk kecil.

"Buat have fun have fun aja kali cuman buat seru seruan aja kok, cuman geng temenan biasa ya lagian kita temenan udah 1 tahun lebih ya jadi gak papa kali ya" daniel pun menjelaskan ke teman temanya.

****

Setelah Daniel sampai di rumah, cowok itu membuat grup whatsap yang bernama geng eagle. Walaupun teman temanya menghiraukan nya ia masih kekeh. di pandang freak tapi tidak masalah baginya. Tapi ada untungnya juga setelah ia membuat geng itu membuat pertemanan mereka semakin erat.

Jika kalian bertanya siapa ketuanya? tidak ada, geng itu hanya geng pertemanan biasa.

Flashback of

"Dev, enak ya jadi lu sering keliling dunia," ujar Doni yang duduk di depan Devan.

"biasa aja, lagian gue juga gak mau ikut, bokap nyokap gue yang nyuruh gue ikut buat nemenin Abang sepupu gue nikah," jawab Devan.

"Orang kaya mah enak Yee, apa apa gak mikirin duit lagi," balas Yogi, nada bicaranya seakan di buat Betawi.

"Ho'oh apa lah daya hambamu yang miskin ini yatuhan"

Devan pun hanya bisa tersenyum cangung saja.

"Eh gimana Lo di Belanda sana, ketemu om Ragil idolanya bagas gak," canda Satrio melirik lirik Bagas, pasalnya Bagas dari tadi hanya diam saja tidak berbicara.

Bagas pun langsung melirik tatapan julid ke arah Satrio. "Apasi, gak jelas lu.

"Om Ragil di Jerman goblog," Yogi pun langsung mengeplak bokong Satrio yang montok itu.

"Aww," ringis Satrio langsung, geplakan dari Yogi tadi sangatlah luar biasa pedasnya.
"MAKK!! ANAK MU TERNODAI, SAYA TIDAK SUCI LAGI, SAYA, TERLECEHKAN," teriak Satrio selebay lebaynya.

Ya begitulah mereka berdua kalo sudah bertemu.

Anak anak di warkop mamak pun hanya bisa tertawa saja melihat tingkah kedua mereka.

Berapa menit saat itu mereka berbincang bicang hangat.

"Woii Dev, kata Gerry oleh oleh dari Belanda Lo mana," ujar Yogi, memakai nama Gerry yang dari tadi sibuk bermain game online di sebelahnya.

"Kenapa gue, elo ya yang dari tadi nanyain ke gue. 'gerry, ni Devan kenapa gak Bawak apa apa dah kesini'," balas Gerry langsung meniru ucapan Yogi tadi, tidak terima tuduhan laknat dari Yogi, bukannya malah sebaliknya, cowok itu yang dari tadi menayakan hal tersebut kepadnya.

"Iya tuh gak tau malu banget dah Lo Yogi hahahah,"

"Kan biasanya dia malu maluin, hahah"

"Hahaha terbumly"

Seisi anak anak warkop pun menertawakan Yogi. Selesai mereka tertawa Devan berbicara.

"Ada kok di rumah gue, kalo mau ambil kerumah gue aja males mau Bawak kesini ribet"

"Bro gue pulang duluan ya, ada urusan,''
Gerry pun bergegas berdiri dari duduknya mengambil motornya.

''Lo gak kerumah gue dulu Ger," tanya Devan ke Gerry

"Cepet amat Ger, bentar lagi naggung sekalian kerumah Devan," ujar Bagas akhirnya angkat suara.

"Gak, gue cabut dulu ya," pamit Gerry ke teman temanya. selah itu cowok itu pergi mengendarai motor.

***

Setelah pulang sekolah Lia langsung beristirahat kekamarnya, rumah nya terlihat sepi tampak tak ada orang di sana. Begitulah keseharian rumahnya dari siang rumahnya tak ada orang selain dirinya, kedua orang tuanya sibuk berkerja dari pagi sampai sore. Ayahnya Lia berkerja sebagai buruh, saat ini ayahnya sedang mudik di Sukabumi. Dan ibunya berkerja sebagai baby sister.

"Panas banget," guman Lia dalam hati.

Cewek itupun membuka seragam sekolahnya mesnyisahkan tanktop dan celana pendek nya. Ia pun merebahkan tubuhnya ke kasur kembali.

Pukul 15:00 Lia membereskan rumah mulai dari mencuci piring, menyapu dan mengepel, terakhir membersihkan kamarnya.

Pencet tombol bintangnya gratis kok heheheh.

Maaf gaes kalo ceritanya rada gak jelas


Follow instagram aku auliadwirhmdni_16

OUR STORY                                                    [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang