CHAPTER 1

1.3K 159 52
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
______________________________________

Matahari telah muncul di permukaan telah menampakkan cahaya yang akan menerangi bumi alam semesta. Biasanya orang-orang akan sibuk menyiapkan diri untuk beraktivitas entah itu siap-siap berangkat sekolah ataupun bersiap-siap untuk berangkat kerja.

Namun saat ini seorang gadis yang berusia 17 tahun menuju 18 tahun ini masih saja nyaman berada dibalik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepalanya.

Gadis itu masih terlalu nyaman berada pada dunia mimpinya hingga melupakan kalau hari ini adalah hari senin dimana hari yang mayoritas orang-orang tidak menyukai hari senin, termasuk penulisnya.

Hari senin, dimana awal kita memulai kembali aktivitas yang akan kita jalani. Biasanya gadis yang masih tertidur pulas ini sudah bangun pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit mengingat jika hari senin dirinya harus berangkat pagi-pagi untuk mengikuti ssrangkaian acara upacara bendera.

Tapi kali ini sepertinya ia lupa karena semalam ia menghabiskan waktunya untuk maraton menonton drama korea yang sedang banyak diminati oleh orang-orang yaitu Snowdrop dan dirinya baru tertidur pukul setengah tiga pagi.

Sebenarnya drama itu sudah lama ditayangkan dan episode akhirnya baru muncul kemarin. Karena gadis ini adalah tipe orang yang jika ingin menonton drama ia pastikan drama itu harus lengkap seluruh episodenya. Jika tidak jangan harap ia akan menonton drama itu.

Dirinya tidak suka kalau harus digantung dalam menonton sebuah episode dalam drama hingga membuat dirinya harus menunggu episode demi episode yang akan muncul setiap minggunya.

Seorang wanita yang berumur empat puluan yang masih terlihat seperti umur dua puluan memasuki kamar anak gadis semata wayangnya.

Wanita itu membuka horden dinding kaca yang menutupi cahaya matahari yang ingin masuk, membuat gadis yang sedang tertidur yang kebetulan menghadap langsung pada dinding kaca itu langsung disinari dengan cahaya matahari.

Karena merasa terganggu akan cahaya yang masuk dia membalikkan badannya membelakangi cahaya itu dan mempernyaman posisi tidurnya kembali.

"Sayang bangun hey..." Wanita itu menepuk pelan pipi anak gadisnya.

Sedangkan yang dibangunkan tidak berniat membuka matanya.

"Udah mau jam tujuh loh. Gak ingat apa hari ini hari senin mau upacara loh, emang mau dihukum nanti sama gurunya kalo telat."

Gadis itu langsung kaget terbangun terduduk dari tidurnya ketika dirinya mengingat jika hari ini adalah hari senin.

"Kok bunda gak bangunin aku?!!" Suara teriakan melengking terdengar di penjuru kamar ini.

"Jangan teriak dong sayang" Wanita itu menutupi kedua telinganya.

"Huaaa bunda mah ihhh." Gadis tu buru-buru ke kamar mandi.

"Biasanya juga bangun sendiri perasaan." Gumam wanita itu.

Wanita berumur itu bernama Jessica dan memiliki seorang gadis semata wayang bernama Jennie Ruby Jane. Iya, nama gadis yang sedang tertidur pulas tadi itu mempunyai nama panggilan Jennie.

"Pantesan telat bangun, tau-taunya semalam maraton drama pasti ini."

Jessica melihat sebuah macbook yang terletak di samping kasur dan berbagai lembaran tissue yang berserakan disekitarnya.

"Bundaa!" Teriak Jennie dalam kamar mandi.

"Iyaa!"

"Jisoonya udah dateng belum?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"relationship" (JENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang