***
Dan ternyata Sarah kini berada di sebuah dermaga di pinggir pantai. Ia berdiri seorang diri di ujung dermaga yang dibatasi pagar itu. Sarah yang masih memakai perban di kepala itu tampak melamun memandang ombak pantai yang indah. Pandangannya lurus ke depan namun tangannya membawa makanan ikan dan dilemparkan ke bawah agar ikan di air memakannya.
Beberapa menit kemudian, Ariel berjalan pelan-pelan di belakang Sarah agar kedatangannya tidak diketahui sang pujaan. Ariel datang membawa buket bunga lalu pelan-pelan ia mengucapkan sebuah puisi yang ada di dalam novel Cinta Tak Terkata.
"Ini tentang sebuah rasa. Di mana setiap ada dia ada rasa yang terasa nyaman. Ada rindu yang tersimpan bila langkah kakinya tak ku dengar. Semua ini tentang rasa, di mana senyuman terasa menenangkan. Canda terasa menghangatkan dan perhatian terasa melembutkan," Ariel mengucapkan puisi tersebut dengan penuh penghayatan.
Sarah pun tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara Ariel di belakangnya. Ia pun mengarahkan pandangannya ke belakang.
"Ariel?"
Sarah terlihat tidak percaya Ariel datang menemuinya.
"Deva datang menemui Lidya di dermaga. Membawa cinta, membawa rasa dan membawa hati untuknya. Kisah cinta Deva dan Lidya memang indah. Namun lebih indah lagi kisah cinta penulisnya. Dia dicintai oleh seorang lelaki yang saai ini berada di depannya. Melihat senyumannya, melihat tatapan matanya dan melihat ada cinta di hatinya. Lelaki di depannya begitu sangat bahagia mendapatkan cinta yang tulus dari dia. Cinta bak mutiara yang sangat berharga. Lelaki yang tulus mencintainya kini sedang membawa bunga, berharap bunga itu diterima oleh sang pujaan hatinya. Agar dia selalu tersenyum menampakkan kecantikannya."
Ariel pun memberikan buket bungan itu kepada Sarah. Dan Sarah menerimanya dengan senyuman. Mata Sarah berkaca-kaca, ia tak menyangka orang yang dicintainya kini mengucapkan kata-kata indah di depan matanya.
Suit, suuiittt....
Tiba-tiba Boni datang dan bersiul bersama teman-temannya. Nuri, Mika, Aris, Dimas dan Jenie berbaris rapi di belakang Ariel ingin menyaksikan momen romantis Ariel dan Sarah.
"Kalian?" Sarah tersenyum bahagia melihat teman-temannya datang menemuinya.
Jenie kemudian berjalan mendekati Sarah.
"Ra, maafin aku ya. Aku udah banyak salah sama kamu. Aku udah sering nyakitin kamu. Aku menyesal Ra, aku udah nyakitin sahabat sebaik kamu," sesal Jenie di samping Sarah dengan mata berkaca-kaca.
"Jen, aku selalu maafin kamu. Aku tau, kamu itu orang baik. Semua orang pasti punya kesalahan," kata Sarah dengan suara pelan karena sebenarnya ia masih merasakan sakit akibat kecelakaan itu.
"Terima kasih banyak, Ra."
"Tapi, bukannya kalian sudah menikah?" tanya Sarah kepada Jenie dan Ariel.
"Nggak ada pernikahan antara aku dan Ariel, Ra. Undangan pernikahan yang kamu terima itu adalah undangan palsu. Aku sengaja bikin itu agar bisa memisahkan kamu dan Ariel. Dan kemarin waktu di stasiun itu sebenernya Ariel datang menemui kamu, Ra. Tapi dia datangnya telat. Semua itu karena aku Ra, aku sudah memutar jam di handphone Ariel biar dia tidak bisa datang menemui kamu. Dan soal pigura itu, sebenernya juga aku yang membuang ke tong sampah. Semua itu aku lakukan agar kamu dan Ariel berjauhan. Tapi semua itu tidak bisa. Cinta kalian begitu kuat tidak bisa dipisahkan. Dan asal kamu tau, Ra. Ariel sangat cinta sama kamu. Selama ini yang dia cintai sesungguhnya adalah kamu, bukan aku. Dan sekarang aku sangat ikhlas, cinta Ariel diberikan untuk kamu. Karena kalian sama-sama punya cinta yang tulus. Jangan ada orang lain yang mengganggu ketulusan kalian," Jenie kini sudah berubah. Ia tidak lagi ingin merebut cinta Ariel.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ARISA [Lengkap]
RomanceMENGUNGKAP RAHASIA NOVEL CINTA DARI SARAH UNTUK ARIEL ❤ *** Cerita ini tentang seorang remaja yang diam-diam jatuh cinta loh. Kamu pasti pernah rasain kan? Ceritanya, remaja ini bernama Sarah. Dia jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri bernama Ariel...