—Don't expect too much—
Hari berganti, Senin datang lagi, dan sialnya dia telat hari ini.
Dia Radita Daniela, bisa dipanggil Dita, dit, Ella atau apapun itu asal jangan Radit atau Daniel.
Usia 19 tahun, sedang menempuh pendidikan di bangku kelas 12 di salah satu SMA Negeri yang berada di daerah Jakarta
Jarak dari rumah ke sekolahnya itu kurang dari 1 kilometer, jadi 15 menit adalah waktu yang pas untuk Radita berangkat ke sekolah sebelum pintu gerbang sekolahnya ditutup.
Tidak ada hari tanpa macet, apalagi ini di Jakarta dan entah kenapa setiap hari Senin pasti lebih macet daripada hari lainnya, tapi baru kali ini Radita telat datang ke sekolah, sial sekali.
Setiap hari Radita berangkat sekolah menggunakan angkutan umum, namun terkadang jika ibunya tidak sibuk dia akan diantar. Derita yang Radita rasakan ketika dirinya naik angkutan umum ya tentu saja dia sering sekali terjebak macet.
Ketika merasakan hal itu pasti Radita selalu berpikir "jalan aja kali ya? Tapi sayang ongkosnya kalau gua juga capek. Tapi ini angkot nggak jalan jalan, diam aja ini. Gimana dong?"
Kemarin-kemarin ketika Radita terjebak macet, dia tetap memilih diam di angkutan umum tersebut sampai mobilnya berhenti di depan sekolahnya. Maka dari itu hari ini dia juga seperti itu, tetap menunggu dan tidak memilih untuk jalan kaki.
Tapi nyatanya ketika Radita sudah sampai, gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat, menyesal sekali dia karena tidak memilih turun dipinggir jalan dan berjalan kaki menuju ke sekolahnya
Mau tidak mau Radita harus duduk di bangku yang berada di depan gerbang sekolahnya untuk menunggu sampai jam 8 ketika pintu gerbang kembali dibuka, tapi kenapa hanya dia sendirian yang telat? Karena tidak ada orang selain dirinya yang duduk di bangku ini
Nanti pasti Radita merasa sangat malu ketika dirinya dihukum di tengah lapangan sendiri.
haruskah Radita pulang? Tapi sayang jika dirinya tidak mengikuti pelajaran hari ini, karena nanti ada ulangan bahasa inggris dan tidak enak jika harus melakukan ulangan susulan sendirian.
Ya sudahlah Radita tunggu disini saja sambil sarapan dari bekal yang dia bawa tadi dari rumah.
Menit demi menit berjalan, akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul 08:05, pintu gerbang kembali dibuka dan Radita sudah dibolehkan untuk masuk ke dalam sekolah
Hal pertama yang harus dilakukan siswa ketika mereka telat yaitu berjalan menuju meja guru yang sedang piket untuk mendata dan menerima hukuman dengan ikhlas
"Pagi pak" sapa Radita pada guru piket hari ini
Sialnya lagi, guru piket hari ini adalah wali kelasnya sendiri, Pak Kaivan.
Haduh bisa habis dia hari ini!
"Kamu telat?!" Tanya Pak Kaivan kaget
"Iya pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Now
RomanceSial sekali nasib Radita yang harus memiliki wali kelas seperti Pak Kaivan di tahun terakhirnya bersekolah Bagaimana tidak? Hampir setiap hari ada saja sikap Pak Kaivan yang membuat gadis itu bingung, ditambah guru muda tersebut suka sekali membu...