lima belas-15

1K 108 4
                                    

masih di hari yang sama.

irene tampak sedih, membuat jaehyun yang tadinya hendak menghampiri istrinya itu langsung bergerak cepat untuk memeluknya.

"jae, aku mau sunghoon pulang" ucap irene.

"sunghoon pasti pulang kok ke rumah kita, aku bakal pastiin itu"

"ini salah aku, harusnya aku jelasin ini semua ke sunghoon, gak seharusnya dia malah tau sendiri" kata irene merasa bersalah.

"aku juga salah, ren, tapi daripada saling menyalahkan karena sunghoon sendiri juga udah tau, lebih baik kita sama-sama berusaha perbaiki semuanya" kata jaehyun sambil mengusap punggung istrinya itu.

irene mengangguk setuju, lalu mereka pun saling melepaskan pelukan.

"gimana kalau aku berhenti kerja, jae? jadi aku lebih bisa ngasi waktu yang banyak buat sunghoon"

jaehyun tampak terdiam sebentar, sebenarnya gak masalah sih. lagian ini perusahaan dia sendiri 'kan? tapi emang jaehyun itu terlalu bucin irene jadi dia maunya deket dan ketemu terus tiap saat, makanya dijadiin sekretaris pribadi dia.

"aku bisa nyambut sunghoon pulang sekolah, mark dan jeno yang pulang kuliah, juga kamu yang pulang kerja" lanjut irene.

"aku bakal pertimbangin itu. tapi tolong bantu aku cari sekretaris yang terpercaya karena jujur cuma kamu yang aku percayai, ren"

irene terkekeh kecil, "iya, jae," jawabnya sambil mengelus pipi sang suami.

"tadi mark nelpon aku, katanya sunghoon udah diantar pulang ke rumah sama jay" jelas jaehyun, karena itu niatnya menemui irene.

wajah irene tampak senang, "akhirnya! nanti kita pulang jangan terlalu malam ya, jae!"

"iya iya, sayangku"

💌

malam itu sunghoon terbangun dari tidurnya sejak sore pulang sekolah karena merasakan hawa panas, entah kenapa padahal seingatnya ac tidak ia matikan.

ketika membuka mata, ia dikejutkan dengan wajah tampan sang kakak yang tepat berada di hadapannya.

refleks sunghoon memundurkan kepalanya karena kaget, namun setelahnya terdengar sebuah suara dari arah belakang.

"ADUH!"

kali ini sunghoon berusaha menoleh ke belakang, yang ternyata ada abangnya juga di sana.

jadi intinya dia sekarang sedang berada di antara jeno dan mark yang memeluknya.

"KAK MARK! BANG JEN!" bentak sunghoon.

mark terlihat terjaga dari tidurnya, sedangkan jeno yang emang udah kebangun karena wajahnya yang kena itupun juga ikut membuka mata.

"ngapain sih, heh! gerah tau!" sunghoon berusaha melepaskan lengan kakak dan abangnya yang melingkari badannya itu. namun setelah mereka terbangun, kini malah seenaknya mengukung bagian kaki sunghoon dengan kaki mereka.

"WOI ENGAAAP!" protes sunghoon.

"sst, ini hukuman buat kamu" ucap mark dengan suara seksi khas bangun tidurnya.

"ADUH SUMPAH GUE SESEK, KAK!"

"........."

melihat keterdiaman keduanya, sunghoon jadi frustasi. namun akhirnya memilih pasrah karena perlakuan kakak dan abangnya.

mark menatap wajah kesal sunghoon dengan gemas, ia memajukan wajahnya lalu mengecup kening sunghoon tanpa aba-aba membuat si empu menatapnya.

"nahan rindu sama kamu lebih menyakitkan, babe" ucap mark.

pacaran [jayhoon/nomin/markhyuck // enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang