Part 10.

10 2 0
                                    

"T-tapi buー"

"Tidak ada bantahan, Vella."

Vella menghela nafas. Ia tatap Andra cukup lama namun pandangannya ia hentikan saat Andra menatapnya juga.

"Yaudah kalo gitu kalian boleh keluar."

Vella keluar mendahului Andra. Ia harus cepat-cepat memberitahukan Gerlan soal ini.

"Mau kemana?"

"Eh."

"Em, Vella mau ke Kak Gerlan dulu kak."Vella tersenyum kaku.

Sedangkan Andra tak ber-ekspresi apa-apa. Hanya saja kedua tangannya mengepal tanpa sepengetahuan Vella.

•••

"Em, Ger. Vella mau ngomong berdua sama Gerlan, bisa?"Vella mendatangi Gerlan yang masih saja berdua-duan dengan Mela.

Dimana ada Gerlan disitu ada Mela, begitupun sebaliknya.

Vella memang sakit hati, tapi mau gimana lagi?

"Mau ngomong apa sih lo?! Gak bisa! Gerlan harus sama gue!"Mela langsung menginstrupi.

Vella kesal. "Mela itu siapanya Gerlan sih? Pacarnya bukan, kenapa ngelarang-ngelarang?! Kamu itu gak ada hak!"

Plak!

Vella memejamkan mata. Ini sudah biasa di lakukan oleh Mela. Mela itu main fisik.

Gerlan berdiri. Ia menatap Mela. "Jangan main fisik bisa?"lembut namun tajam.

"Lo pergi, gue mau ngomong sama Vella."

"Tapi Ger.."

"Pergi!"

Mela pergi dengan emosi. Ia akan membalas Vella suatu hari nanti.

"Mau ngomong apa?"

Vella masih memegangi pipinya yang habis terkena tampar tadi. "Tadi Vella di panggil sama Bu Rissa ke kantor. T-terus dia nyuruh kak Andra buat jadi guru les privat Vella."Vella menunduk tak berani menatap wajah Gerlan saat ini.

"Sial!"marahnya memukul tembok di sampingnya hingga retak.

"Gerlan mau kemana?!!!"Vella berteriak khawatir melihat Gerlan yang berlari entah kemana.

Ia takut jika Gerlan akan melakukan hal aneh. Maka dari itu, Vella mengejarnya.

•••

"Saya minta ibu batalkan Andra jadi guru les privat Vella!"

"Loh emangnya kenapa? Bukannya bagus pacarnya Vella sendiri yang jadi guru les privatnya?"tanya Bu Rissa mengerutkan keningnya.

Emosi Gerlan makin bertambah. Nyali Vella sudah menciut.

"Saya pacarnya Vella!"akunya membuat Vella terperangah.

Ini Gerlan beneran mengakuinya? Ia tak salah dengar?

"Saya lihat Vella dekatnya dengan Andra, berarti Andra pacarnya Vella. Bukannya kamu itu sama Mela toh?"

Nafas Gerlan tak beraturan. "Intinya saya tidak mau Andra jadi guru les privat Vella!"

Bu Rissa mengeleng. "Tidak bisa."

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang