20; ribut dah tuh

667 137 12
                                    

selamat baca, kawand -

×

" Kamu cerita apa aja ke Kak Stella? Aku denger dikit-dikit, gak ada yang mau kita omongin? "

Yesa baru berhentiin mobilnya di parkiran apartemennya. Aslinya mereka berdua di suruh menginap oleh Rino dan Stella, tapi mereka memilih untuk balik karena besok harus pergi kuliah. Cowok itu nanya hal kayak gitu karena ia denger dikit apa yang Katrin dan Stella omongin. Ia merasa kalau ada yang salah dan harus diselesain.

" Kamu nguping? Bagus, deh. " Katrin cuman bilang itu doang. Habis itu ia keluar dari mobil.

Yesa segera nyusulin Katrin yang sudah duluan masuk ke apartemen. Ia langsung megang tangan ceweknya begitu dah deket.

" Sekarang ngomong sama aku. Jangan marah gini, " ucap Yesa.

" Gak baik ribut di tempat umum, " ucap Katrin.

Mereka berdua lalu sama-sama diem selama di lift. Sampai lantai 10, mereka jalan barengan menuju ke unit mereka yang sebelahan itu. Yesa membuka pintu unitnya sambil nyuruh Katrin masuk.

Begitu masuk, Katrin langsung duduk di sofa. Begitu juga Yesa yang duduk di depan ceweknya itu.

" Kenapa? " Yesa membuka obrolan dengan suara lembutnya.

" Kamu yang kenapa? Kamu udah ditegur Kak Stella, kan? Udah ditegur Gaby, kan? Sadar gak apa kesalahan kamu? " balas Katrin. Nadanya pelan tapi terdengar nusuk banget.

" Iya maaf. Aku mau jelasin, boleh? " ucap Yesa.

" Jelasin apa? Kamu jalan bareng Marsha, terus makan bareng gitu. Habis itu kemana lagi? Itu baru satu, yakin gak tuh gak kemana-mana lagi? Aku bukan gak seneng kamu kek gitu, tapi disini aku pacar kamu, Yesa! Oke dah kalo kamu jalan, tapi etis gak sih sampe kamu repost igsnya? "

" Iya aku mau jelasin, please.... "

Katrin cuman muterin bola matanya. Dia gak jawab apa-apa sama ucapan Yesa barusan.

" Iya maaf aku jalan sama Marsha, tapi aku berempat jalannya. Demi apapun kita jalan berempat. Kalo yang masalah di igsnya itu, yang lagi makan, satu lagi minta ke toilet, satu lagi minta sendok. Kalo yang Marsha mirror selfie, mereka udah pulang, " jelas Yesa.

" Jadi pulang berdua? "

Yesa ngangguk.

" Bangsat! Sama aja boong lo! "

" Ya masa harus aku tinggal? Itu jam sembilan malem, Kat. Kamu kalo di posisi Marsha gimana? " Yesa membalikan ucapan Katrin.

" Ya kan Marsha bisa naek ojol atau taxi, ngapa harus kamu anter? " Katrin masih kekeh sama pendapatnya.

" Ya gak bisa gitu! "

Level ini, mereka berdua mulai menaikkan nada bicara mereka.

" TERUS GIMANA? AHH KESEL BANGET! LO TAU GAK SEH KALO GUE CAPEK BANGET? SIBUK MULU, INI LAH ITU LAH, UJUNG-UJUNGNYA JALAN AMA MANTAN. HALAH KONTOL!!! "

" Aku sibuk juga karena ada alasannya. Kamu pikir kamu gak? Chat jarang bales, telpon seadanya, gak mau vidcall. Capek aku juga!! "

" YA SAMA GUE JUGA ADA ALASANNYA. LO LIAT APA HASILNYA KESIBUKAN GUE! LO MANA? MANA LAGU LO? "

" KOK KAMU KESANNYA NGEHINA GITU?!! "

" Ndoh? Siapa yang ngehina? Kamu aja yang ngerasa! "

" Terserah kamu deh. Terserah mau masalahin mulu, aku udah minta maaf. Kalo mau sampe di sini, terserah. Itu ada di sana pintunya! "

[✓] Kamar SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang