"..."
Semua orang terdiam, tak ada satupun yang berani bicara. Canggung mengitari mereka, AC di ruangan serasa berembus lebih dingin dari biasanya.
Mereka bingung terhadap apa yang terjadi sehingga membuat raut kawannya seserius itu. Apakah yang akan dibicarakannya seserius itu? Apa ada berita yang tidak enak? Atau kah hal lainnya?-pun pikir beberapa dari mereka.
"... Germany, ada perihal apa kau mengumpulkan kami di sini?" Pertanyaan dari personifikasi negri singa itu membuat Germany tersadar dari lamunannya.
"Ah, maaf. Jadi begini.. astaga, bagaimana caraku memberitahukannya..." keluhannya membuat para personifikasi khawatir. Lantas seseorang bertanya, "Apa terjadi sesuatu yang buruk?"
"Tidak juga, ah tidak, aku bahkan tidak tau ini hal buruk atau apa. Tapi singkatnya--"
Brak!
"Uwah! Ada banyak orang aneh!"
"D-d-d-d-dek, main sama kakak aja, yu--"
"Ka! Da kaki banak, ni!"
"HWAAAAAAA! BALA-BALA!!"
"Aduh, jangan kesitu!"
"..."
"... Apa yang..."
Semua country dikejutkan oleh apa yang barusan terjadi. Mereka terus terlarut dalam pikiran mereka bahkan sampai beberapa saat setelah pelayan itu pergi dari ruangan meeting.
"Astaga, siapa yang melakukan 'itu' pada para gadis di sini? Kamu ya Aussie?!" Ucap personifikasi wanita dari negara mode, France yang masih dalam keadaan shock.
"Heh! Mentang-mentang kulitku biru!" Seru Australia menentang perkataan France.
"Dan Germany, kuharap kau punya penjelasan yang bagus tentang hal ini." Lanjutnya, yang dibalas helaan nafas dari yang ditanya.
"Anak itu... apa kalian ingat eksperimen yang kita lakukan satu setengah tahun yang lalu?" Germany berbicara dengan nada serius.
"Hei, bukankah waktu itu eksperimennya dianggap gagal?" Ujar si negara adidaya.
"Yah, memang. Tapi tak disangka spesimen-spesimen itu terus berkembang tanpa pengawasan kita sekalipun. Nutrisi yang menjadi racun bagi kita ternyata terus diserap hingga habis tak tersisa. Mereka berhasil bertahan hidup hingga detik ini tanpa cacat dan bahkan mereka punya watak tersendiri..." Germany memberi jeda pada penjelasannya.
"Bagus dong eksperimennya berhasil?" Personifikasi dari negara Indonesia berkata dengan santainya.
"Justru karena itu. Kalian ingat bukan dulu kita pernah memberikan darah kita mereka? Entah mungkin karena itu atau yang lain, mereka jadi punya 'inti' dari apa yang mereka presentasikan."
"!"
"Tunggu, jadi mereka ini..."
"Ya, mereka yang adalah hasil eksperimen kita satu setengah tahun yang lalu menjadi makhluk yang sama seperti kita, para countryhumans. Mereka mewakili empat organisasi besar. Yang akan sangat buruk kalau mereka sampai mati." Penjelasan Germany membuat atmosfer menjadi lebih serius dan menegang. Para country tak mengira hasil eksperimen mereka akan jadi seperti ini.
"Bagaimana kau bisa tau?"
"Kemarin malam saat aku melakukan penelitian lebih terhadap salah satu dari mereka, aku tiba-tiba saja lupa tentang organisasi United Nation ini. Sesaat aku bingung kenapa ada spesimen di tanganku, kenapa sebelumnya aku berpikiran harus mengadakan rapat besok, kenapa gedung ini ada dan kenapa aku di sini; namun untunglah aku teringat kembali setelah beberapa saat. Itu seperti sebuah peringatan agar kita menjaga mereka dengan betul. Agar tak terjadi perpecahan ataupun hal buruk lainnya karena ketidak becusan dalam menjaga mereka." Para country terdiam sejenak.
"Repot sekali. 'Inti' organisasi ada di dalam tubuh mereka yang rapuh. Bagaimana cara kita menjaganya? Dengan menjadi baby sitter?--"
"Tepat sekali. Untuk itulah aku meminta kalian untuk datang ke sini." Ucap Germany sembari membenarkan kacamatanya.
"Hoi, tunggu, jangan bilang--"
"Aku meminta kalian untuk mengurus mereka selagi aku melakukan penelitian lebih lanjut."
"HAH?!"
፨┅᠁┅᠁┅᠁┅᠁┅ ⃟ ⃟🧸 ⃟ ⃟ ┅᠁┅᠁┅᠁┅᠁┅፨
Total kata : 538
Tanggal selesai tulis : 15/4/2022
Tanggal publish : 15/4/2022Hai.
YaAllah, baru mule uda ada bibit bibit krinj aj.
AHAHAHAHA AKU TAU INI KRINJ TAPI MASA BODO LAH!
Gws.
Dahla. Penjelasannya ada di bawah bai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Organization ⟮Countryhumans⟯
FanfictionSeakan beban yang dipikul mereka belum cukup, kini mereka dianugerahi empat orang anak, harus berbahagia atau sedih mereka juga tidak tau, tapi yang pasti anak-anak itu harus mereka jaga demi menjaga perdamaian. Lantas, apa mereka bisa menjaga keemp...