Jangan lupa votenya guise⭐
Richelle menunggu Caitline di tribun lapangan basket karena ada yang ingin dibicarakan oleh Caitline. Tak berapa lama, akhirnya Caitline datang dengan bungkusan plastik di tangnnya. Caitline memberikan sebuah minuman boba kepada Richelle dan di terima dengan senyum sumringah.
Tak ada yang memulai percakapan, keduanya terlalu sibuk dengan minuman dan pikirannya masing-masing.
"Lu kenapa, Cis?"
Richelle memutar kepalanya menatap Caitline, "Ha? Maksudnya apa, Lin?"
Jujur saja, Richelle tidak mengerti apa maksud dari ucapan Caitline. Memang dirinya kenapa? Ia rasa dirinya baik-baik saja, kecuali hatinya yang sedang....
Gegana. Gelisah, galau, merana...
"Lu galau karna Zergan yang dikantin tadi?" Tanya Caitline. Richelle mengalihkan pandangannya, ia menunduk dan memilih untuk menatap tali sepatunya yang terlepas.
Cukup lama Caitline menunggu jawaban dari Richelle, hingga pada akhirnya gadis tersebut mengangguk.
"Cemburu?"
"Gak tau, Lin." Jawab Richelle singkat.
"Lu, suka sama Zergan?" Richelle diam, itu merupakan pertanyaan yang sama, pertanyaan yang ia tanyakan kepada dirinya sendiri. Melihat Richelle yang seperti ini, sudah dapat dipastikan bahwa sahabatnya ini menyukai Zergan.
"Cis, lu boleh cerita apa aja ke gua, kalau ada yang ngeganjal di hati lu, lu boleh sampain ke gua."
Richelle menelan salivanya, "Gua ngerasa aneh,"
"Aneh?"
Richelle menganggukan kepalanya, "Gua gak ngerti sama apa yang gua rasain."
"Gua nyaman kalau didekat Zergan, gua juga ngerasa aman kalau sama dia."
"Gua suka sama cara dia merhatiin gua,"
"Gua suka cara dia ngelindungi gua,"
"Gua suka cara dia ngehibur gua saat gua trauma sama kejadian tempo hari,"
"Tanpa gua sadar, dia juga kaya gitu ke cewek lainnya,"
Richelle menghela nafasnya, "Hati gua kaya nyut-nyutan gitu, Lin."
"Dada gua sesak ngeliat dia ngelakuin hal yang sama kecewe lain, kaya dia sama gua."
"Apa, gua suka sama dia?"
"Yang lu maksud itu, Zergan kan, Cis?" tanya Caitline memastikan. Richelle menganggukkan kepalanya pelan. Ia sudah tidak mampu menyimpan semuanya sendiri, ia butuh teman cerita. dan ia rasa Caitline adalah orang yang tepat.
YOU ARE READING
DELINE
Teen Fiction⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR. HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. • • • Deg! Tidak, tidak, tidak! Kenapa seperti ini? Kenapa harus dia? Apa gua terlalu hina untuk merasakan kebahagiaan? Gua muak! Setelah kejadian itu, semuanya hilang...