4. pagi yang cerah di awali bahagia

11 9 3
                                    

Hallo gaes ketemu lagi dengan saya dabel up huhu, walaupun gak ada yang baca tetap happy kiyowo.

Happy reading muah

"RENDI, LIA MAKAN MALEM, IBU UDAH MASAK," Pangil Linda sedikit berteriak memangil kedua sang anak nya yang ada dikamar.

Linda pun menyiapkan makanan yang ia baru masak ke meja makan. Mulai dari nasi dan lauk pauk.

Mendengar panggilan dari ibunya pun rendi segera berjalan menuju meja makan.

Melihat tidak ada kedatangan Lia Linda pun bertanya ke Rendi. "Lia mana kok gak makan"

"Tadi Rendi sempet kekamar Lia, Katanya bentar lagi. kayaknya sibuk ngerjain pr," jawab Rendi sambil mengambil nasi.

Baru saja Linda ingin kekamar Lia untuk memangilnyaa, Lia baru saja datang.

"sayang, tadi ngerjain tugas ya," tanya Linda ke Lia

"Iya, ini Lia baru aja selesai"

Di meja makan hanya ada suara keheningan, hanya ada suara sendok dan piring. Setelah semuanya selesai makan Linda niat ingin mencuci piring tapi di cegat oleh Lia.

"Biar Lia aja Bu yang nyucinya, ibu kekamar aja.

"Oh yaudah makasih ya dek, ibu kekamar dulu," Linda pun hanya mengiyakan ucapan anaknya. Linda pun beranjak pergi kekamar untuk tidur.

Lia pun mencuci piring bekas makan malam dan peralatan masak lainya. Setelah mencuci piring ia kembali kekamarnya.

Samapi di kamar Lia pun merebahkan tubuhnya kekasur. Cewek itu pun mengecek hp nya ada chat yang masuk sekitar berapa menit yang lalu ia membuka isi chat WhatsApp nomor yang tidak di kenal nya.

+629628******* : kamu cantik Lia

Lia pun sedikit terkejut membaca isi chat tersebut. Cewek itu pun tak ada niat untuk membalasnya, mungkin di pikirannya hanya orang iseng berkedok fakboy. Lia pun tak terlalu memikirkan kemuadian dia segera tidur.

***


di hari Jumat jadwal Lia piket kelas, jadi Lia harus pergi lebih pagi.

"Kak rendi bangun, Lia hari ini piket anterin Lia kesekolah,'' ujar Lia kekamar Rendi membangunkan nya menguncang guncang lengan kakaknya yang sulit di bangunkan.

"Huahh," Rendi menguap tapi belum membuka matanya.

"Iya iya Kakak ngantuk banget Lia," ucap Rendi masih belum membuka kedua matanya.

"Bangun, nanti Lia telat piket nanti di omongin temen temen Lia gak enak," Lia pun masih menguncang guncang badan kakaknya.

"bu, dari tadi kak rendi gak bangun bangun nanti Lia bisa telat piket," teriak Lia memangil ibunya.

Linda ibunya yang sedang memasak di dapur langsung kekamar Rendi tuk membangunkan nya.

"Rendi ini udah jam berapa anterin Lia kesekolah jangan tidur terus, makanya udah di bilangin jangan tidur malem" merasa tak ada pergerakan dari Rendi, Linda pun.

"BANGUN RENDII," kini nada ucapan Linda mulai meninggi.

Rendi pun segera bangun dari kasur nya.

"Iya iya, aku cuci muka dulu" Rendi pun pergi kekamar mandi. Selesai mencuci muka Rendi menghampiri Lia.

"Ayok," ajak kakaknya.

Pas ingin mengeluarkan motor Rendi tidak jadi.
"Eh, bentar Lia perut kakak sakit mau berak kayaknya," Rendi pergi Buru buru kekamar mandi.

"Bu, gimana nanti Lia telat piket" adu Lia ke ibunya. Lia matanya mulai berkaca kaca

"Rendi cepatan Lia nunggu" pangil Linda ke Rendi agar cepat cepat menyelesaikan panggilan alamnya.

Merasa Rendi belum selesai selesai pun akhirnya Lia menangis, tak peduli bedaknya akan luntur tapi tangisan nya sulit tuk di tahan.

"Bu kakak lama banget"

"Iya iya jangan nangis, bentar lagi kok."
"RENDI," pangil Linda sekali lagi.

Akhirnya orang yang sekian lama yang di tunggu tunggu selesai.

"Lah kok nangis, mana jelek banget lagi" ejek rendi ke adiknya tanpa rasa berdosa. Melihat muka adiknya, rendi ingin tertwa Lantra bedak yang cemong cemong.

"Kak ayok,"

"Bentar, emang nya kamu mau kesekolah dengan muka kayak gini," goda Rendi ingin tertawa.

"Tau ah," Lia hanya bisa cemberut, memasang muka jutek. Tapi bukan terlihat jutek malah lucu di mata Rendi.

Hapal apa yang Lia pake setiap hari sebelum berangkat sekolah Rendi segera berinsiatif kekamar Lia mengambil sunscreen dan bedak Untuk merapikan wajah Lia. Mulai dari Cowok itu mengelap air mata Lia, lalu memberikan area wajah adik dengan sunscreen yang terkena lunturan bedak, lalu yang terakhir memberikan bedak keseluruh wajah dengan merata.

Selesai itu Rendi mengantarkan adiknya kesekolah, selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara.

"Dek," pangil Rendi memecahkan keheningan Lia tak biasanya begini. Tapi tidak di Jawab oleh Lia karena masih kesal.

"Kamu marah ya," masih tak ada jawaban.

****

Setelah sampai di sekolah Lia bersalaman dengan Rendi hanya memgucapkan "Lia kekelas dulu," dengan nada dingin lalu cewek itu segera pergi.

Lia berjalan Buru buru ingin kekelas, tanpa sengaja ia menabrak orang di lapangan.

"Ma..maaf," ucapnya gugup karena yang di tabraknya seorang cowok. Setelah
itu Lia ingin pergi tetapi gelang rantai yang cewek itu kenakan tersangkut di baju cowok itu. Lia pun mencoba melepaskan tapi susah.

"Biar gue aja," ucap cowok itu, memegangi pergelangan tangan Lia, yang di pengangipun merasa risih. Bukanya melepaskan bajunya dari gelang, cowok itu malah mengelus ngelus punggung tangan Lia, yang ia rasakan tangan cewek itu halus sekali tangan nya kecil, lembut seperti tidak ada tulang.


Part nya pendek tapi gakpapa pengen buat kalian penasaran aja wkkw, tapi gak tau penasaran apa gak. Semalem aku juga udah up.

Pencet bintangnya gratis loh, biar aku tambah semangat up nya

See you next time gaes Babay

Follow ig auliadwirhmdnii_16




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR STORY                                                    [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang