Manik mata coklat itu menatap kosong ke arah buku bersampul hitam tebal bertuliskan hasil belajar siswa dan siswi.
Hatinya mulai tidak tenang akan rasa takut
Yang menyelimutinya hatinya. nilai raport nya yang dibawah rata rata semakin membuat ketakutan nya bertambah."Gimana respon orang rumah nantinya?aku takut!" gumam Ziya. ditengah tengah lamun nya ada seseorang mengejutkan nya.
"Ziya loe kenapa kok bengong aja?" ucap Abel sahabat Ziya.
" Nggak kok Bel gue pulang duluan ya,bye" ucap Ziya tersenyum kepada Abel.
" Oh,ok hati 2 ya! "jawab Abel.
"kayak ada yang di
Sembunyiin deh sama Ziya nggak seperti biasanya dia kayak begini" gumam Abel."Aduh, kenapa gue jadi mikir aneh 2 udah deh mungkin Ziya lagi capek aja kali ya?"
Rutuk Abel pada dirinya.●●●●●
Ziya masuk kedalam rumah nya tampak
Papa dan mama nya sedang duduk di
Ruang tamu. Ziya mendekati kedua nya dengan rasa takut."ma,pa Ziya pulang!". ucap Ziya.
"Gimana nilai kamu coba papa lihat " ujar Carlos Evans Dhanurendra to the point dan dingin menunjukkan Mata hazelnut nya.
"I-ini pa, papa jangan marah ya"jawab Ziya hati2 .
"Kalo nilai kamu besar ngapain marah, ya kalo nilai kamu kecil kamu pantes di marahin" sahut Yonna menatap layar hp nya tak beralih.
Sayup 2 Ziya menunggu respon dari Carlos apakah papa nya akan marah atau bahkan menyiksanya lebih dari sebelum sebelum nya.
Nya."APA APAAN INI" bentak Carlos membuat Ziya tersentak dan langsung tahu jawaban
Nya."K-kenapa pa nilai nya kecil ya" ucap Ziya takut.
"PLAKKKKK"sebuah tamparan mendarat dipipi mulusnya. yang mampu membuat sesak hati Ziya.
"Kamu ini memang anak bisa nya cuma nyusahin aja" ucap Carlos penuh amarah
Ziya terduduk sambil memegang pipinya yang panas. sambil menahan cairan bening yang akan keluar dari pelupuk
Matanya yang coklat."ya tuhan apalagi ini" batin Ziya terisak. Carlos mengambil
Sebuah kayu kecil dan panjang yang biasa Carlos layangkan ketubuh Ziya .'Ptektek tek tek 'berkali kali kayu kecil itu
Melayang di tubuh Ziya. Ziya meringis menahan sakit yang terus mendarat membuat Ziya sesekali menjerit kesakitan."Ampun pa" isak Ziya yang tergulai lemas dengan pukulan yang tak henti2nya
Membuat tubuh nya tak sanggup bergerak
Lagi."Susah susah saya mambayar kelas privat kamu, tapi, apa yang kamu dapat dari itu,
Da sar kamu, jadi anak bisanya cuma nyusahin aja " ucap Carlos kata2 yang mampu membuat hati Ziya semakin sesak."Ampun pa,ampun pa" Ziya terus memohon kepada Carlos agar menghentikan pukulan itu. namun, bukan nya berhenti Carlos semakin menambah
Keras pukulan nya."Makanya jadi anak itu tau di untung"
S ahut Yonna tak acuh. mendengar akan keributan di bawah ghina yang sudah tahu jawabannya pun langsung mendekat kearah tiga orang itu."Kenapa lagi tuh anak?" tanya Ghina kakak Perempuan Ziya.
" biasa lah tahu sendiri kamu, tiap hari nggak pernah bikin orang seneng!" Jawab Yonna tak acuh.
"Makanya jadi orang itu jangan cari masalah terus!" Ghina meloloskan kata 2nya.
"S-sto-op pa, Ziya udah nggak kuat papa
Kayak gini terus" teriak Ziya terbata2 dengan suara lemas di akhir kata nya."Kenapa loe minta berhenti, kenapa nggak sekalian mati aja loe!" ucap Ghina sarkartis
"STOP kak!" bentak Ziya.
"Eh ,loe berani bentak gue, mau loe di tambahin lagi sakit nya, iya!" balas Ghina meninggikan suaranya.
" salah Ziya apa sama kalian, kenapa kalian jahat banget sama Ziya, Ziya pengen dapet kasih sayang dari keluarga Ziya sendiri, bukan nya luka!" ucap Ziya terisak.
"Salah loe itu banyak banget Ziya, nggak usah nanya salah loe apa, dan inget loe itu nggak pantes dapet kasih sayang dari kami denger loe!" jawab ghina, kata kata itu lagi lagi mambuat hati Ziya semakin sesak.
"Ziya memang bodoh, Ziya memang nakal, dan Ziya nggak pernah ngasih apa yg papa sama mama mau, karna Ziya nggak pernah bener di mata kalian" ucap Ziya lagi sambil meringis menahan sakit itu .
"udah sekarang kamu diem, kamu itu emang cuma bikin susah orang aja, nilai ini tidak ada apa apa nya dibanding dengan Ghina, ngerti kamu!" ucap Yonna.
"Punya adik kok kayak loe, nggak pengen gue ngakuin loe adik, hhh!" kata Ghina berjalan meninggalkan Ziya. begitupun Carlos dan Yonna mereka pergi menuju ke kamar meninggalkan Ziya yang terkulai lemas di lantai. dengan di bantu bi Ira Ziya menuju kekamar nya untuk meredakan
Sakit nya pukulan dari kayu itu. Bi Ira mengobati luka yang terdapat di tubuh Ziya."Non Ziya yang sabar ya, menghadapi keluarga non Ziya, kalo non Ziya terus sabar bibi yakin mereka bakalan berubah, dan bisa menyayangi non Ziya layak nya seorang anak, kan ada bibi disini yang selalu ada buat non Ziya" Bi Ira berusaha meyakinkan Ziya yang menangis terseduh seduh.
"Nggak bi, Ziya capek di giniin terus, Ziya pengen dapat apa yang seharus nya Ziya miliki, kenapa harus kak Ghina yang selalu mereka banggain, mereka sayangin, sampai sampai kak Ghina juga ikutan jahat sama aku bi" tangis Ziya pecah setelah mengatakan itu. Bi Ira memeluk Ziya karna tidak kuat melihat orang yang sudah dia anggap sebagai anak nya sendiri menangis di hadapan nya saat ini.
Kenpa rasanya menyakitkan, ketika melihat kamu menangis seperti ini, bibi memang bukan siapa siapa kamu, tapi bibi tidak tega melihat kamu menangis seperti ini" batin Bi Ira sambil mengelus puncak kepala Ziya lembut.
●●●●●
Gimana greget nggak sama part pertama nya gue harap kalian semua suka.bantu vote!jangan pelit 2 ya😄😉
Biar gue tambah semangat nulis buat part2 selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhiciya Storie's
Ficção Adolescente[Follow sebelum membaca]mohon maaf jika cerita ini sangat jauh dari kata sempurna dan menarik karena saya baru pemula bye bye semoga suka genk........ Ini kisah tentang aku ziya,nama panjangku zhiciya valerie danurendra.aku yang bernasib buruk yg se...