Mendengar Irene pertama kalinya menyebut nama Seungwan, Joy langsung mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi kakaknya.
"sebenarnya dia di mana sekarang?" ucap Joy gelisah.
Gissele yang tahu bahwa Wendy sedang bersama Rose merasa serba salah setelah apa yang dilihatnya. Tapi, dengan melihat Irene yang sudah dapat berjalan dan mengucapkan nama kekasihnya membuat Gissele tidak ingin menyembunyikannya.
"Wendy sedang bersama Rose" ucap Gissele.
"iya dia sedang bersama Rose di sebuah café, kami melihatnya dan bahkan Gissele menemuinya di café tersebut" tambah Seulgi.
"lalu, kenapa dia tidak kemari? Dia bahkan tidak menjawab teleponku sejak tadi" tanya Joy.
"aku rasa masih ada hal penting yang harus dia urus" jawab Gissele sembari mencoba untuk sabar.
"hal penting? Apakah urusan dengan Rose lebih penting sekarang daripada kesembuhan Irene?" Joy mulai kesal dengan ketidakberadaan kakaknya.
"itu benar, Rose adalah hal penting untuk Seungwan" suara Irene membuat semuanya menoleh ke arahnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Joy kemudian mendekati Irene dan duduk di sisinya sembari menatap wajah Irene di mana matanya berkaca-kaca.
"Eonnie, apa yang kamu katakan? Jangan banyak bicara dulu, kamu belum sepenuhnya pulih" ucap Joy sembari menggenggam tangan Irene.
"maaf, tolong biarkan dia bicara. Dengan berbicara itu membantunya untuk pulih, mari kita dengarkan apa yang ingin dia bicarakan" Winter menimpali.
"apakah benar Wendy sedang bersama Rose?" Seulgi berbisik pada Gissele.
"iya, kamu bahkan tidak akan percaya dengan apa yang aku lihat" ucap Gissele menghela nafas.
"apa yang kamu lihat?" tanya Seulgi penasaran.
"aku tidak sanggup untuk mengatakannya, aku bahkan tidak tahu harus bahagia atau sedih dengan kesembuhan Irene" jawab Gissele.
"sepertinya aku tahu apa yang kamu maksud" ucap Seulgi menghela nafas.
Gissele melihat Irene dengan mata yang berkaca-kaca, dia seperti sedang memikirkan kata-kata yang akan dia ucapkan setelah sekian lama hanya terdiam.
"kamu, Gissele 'kan?" ucap Irene menunjuk Gissele.
Gissele terkejut dan hanya mengangguk, dia tidak menyangka bahwa Irene mengingatnya.
"terima kasih sudah membantu Seungwan dengan pekerjaannya" ucap Irene dengan tersenyum.
"Eonnie, apakah selama ini kamu mendengar dan bisa melihat apa yang kami lakukan jika berada di sini?" tanya Joy dan Irene mengangguk.