Suasana di sebuah sekolah swasta bernama Akademi Ganesha seperti biasa heboh. Terutama kelas XII-A yang terletak di ujung yang berhadapan langsung dengan lapangan bola. Saking hebohnya, kelas yang seharusnya punya image kalem itu karena merupakan kelas unggulan itu sampai dijuluki kelas pasar.
Hari masih pagi. Tapi kelas itu sudah super duper heboh akibat penghuninya pada ngakak guling-guling karena selembar kertas yang ditempeli di mading kelas. Selembar kertas yang berisikan komik strip harian mengenai penghuni gaje kelas itu sendiri.
Meskipun komik itu penuh penistaan terhadap masing-masing penghuninya, tak ada yang tersakiti. Semua terhibur dan menerima apa adanya. Semua siswa menyukai komik strip misterius itu.
Kenapa disebut misterius?
Karena tak ada satupun yang tau, siapa kreator cerita tersebut. Komik itu sudah muncul begitu saja setiap pagi sebelum penghuni kelas datang, dan edisi kemarin selalu menghilang begitu edisi baru muncul keesokan harinya.
Tak ada yang tau siapa pelakunya, selain satu orang tentu saja. Satu orang yang tak lain dan tak bukan adalah sang kreator itu sendiri.
Diantara orang-orang yang mengerubungi komik tersebut, seorang cewek berambut sebahu dengan headphone di telinganya menjauhi kerumunan tersebut. Memutuskan kembali ke mejanya. Ia menurunkan headphonenya ketika mendengar para siswa bercerita heboh karena penasaran akan lanjutan komik strip itu atau heboh karena mereka menganggap komik itu sungguh lucu. Ia hanya tersenyum kecut mendengar pembicaraan mereka, kembali berkutat dengan sebuah buku gambar berwarna hitam miliknya.
Ia kembali menatap sekitarnya. Memperhatikan, mengobservasi, menelusuri semua gosip, berita, pola perilaku setiap penghuni gaje kelas XII-A. Sifatnya yang tertutup, wajah poker face, dan keberadaannya yang jarang disadari memberikan keuntungan besar baginya untuk menistakan semua penghuni kelas tanpa ada satupun yang tersakiti. Menistakan mereka dengan kemampuannya sebagai kreator misterius komik strip kelas XII-A.
Sebelumnya mari kita berkenalan dengan cewek ini. Cewek berkacamata, berambut pendek sebahu denga poni hampir menutupi mata, dan berwajah flat ini punya nama sedikit laki, Herueno Rimi. Meskipun dia bisa dipanggil Rimi agar terkesan cewek, tapi dia lebih suka dipanggil Heru untuk menegaskan sifatnya yang misterius. Raut wajah yang selalu datar membuatnya kadang begitu ditakuti anak-anak karena dia kadang bagaikan Jelangkung. Datang tak dijemput, pulang tak diantar. Dengan sifatnya yang miskin ekspresi itu, mustahil orang akan menduga kalau dialah yang menciptakan kekonyolan super yang begitu diminati oleh seluruh penghuni kelas.
Meskipun didalam komiknya dia sama saja dengan yang asli yang cuma sebagai karakter numpang lewat yang tak penting. Tapi kalau saja ada yang sadar, komik itu sesungguhnya bukanlah menceritakan tentang penghuni kelas. Melainkan sebuah pesan tersirat tentang curahan hati gadis itu. Perasaan sesungguhnya yang begitu kesepian dan begitu bosan dengan hanya menjadi penonton, tanpa seorang pun yang mau mengajaknya menjadi pemain.
Malas dengan euphoria karena guru berhalangan hadir yang membuatnya tak bisa berkonsentrasi, Heru akhirnya memutuskan kembali memasang headphonenya, menutup buku sketsanya,dan menghapus air mata yang menggenang di sudut matanya yang berbingkaikan kacamata model tanduk berwarna coklat yang entah kenapa selalu muncul tiap tangannya mulai menorehkan pensil, kemudian memutuskan untuk tidur sampai jam pelajaran berikutnya.
***********
Tuk...
Sesuatu menabrak kepalanya. Terima kasih karena sudah membangunkannya dari mimpi suram yang sama setiap dia tidur. Ia mengucek matanya dan menemukan sebuah pesawat kertas berada di atas mejanya. Patah dibagian kepalanya.
Hmmm.... Heru mengambil pesawat itu, lalu melihat sekitarnya. Kelasnya masih gaduh seperti terakhir dia ingat. Dengan bosan dia menatap pesawat itu dan membukanya. Rupanya ada sebuah pesan yang tertulis disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Origamanga
Historia CortaSebuah komik misterius yang berhasil membuat penasaran seseorang Sebuah origami misterius yang selalu datang kepada seseorang disaat kesepian melanda. Keduanya terhubung dengan kertas yang menjadi perantara mereka. Bagaimanakah mereka akan bertemu?