Chapter 11

58 3 0
                                    

Disclaimer ⚠️
Semua gambar yang berhubungan dengan cerita ini hanya editan belaka untuk memperlengkap penggambaran cerita.

Enjoy! <3

x_x

Malam telah berganti pagi, pagi yang berlapis hujan angin pun terlihat dari luar jendela kamar pasien, di tengah bunyi nya gemericik hujan dan petir disaat itu pula tubuh gadis cantik berdarah Cuba-Amerika itu mulai membuat sedikit pergerakan di jari tangan dan kelopak matanya

Lauren berusaha membuka matanya dengan perlahan, tatapannya yang sayu pun masih menatap langit dengan sedikit berbayang karna pandangannya yang masih sedikit kabur

Setelah matanya terbuka dengan sempurna, gadis itu mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi kepadanya, ia pun melihat ke sekeliling ruangan

Ruang rawat inap private berwarna putih dengan sentuhan properti berwarna coklat memberi kesan nature dan ketenangan untuk Lauren, dekorasi ruangan yang simpel juga membuatnya menyukai ruangan itu

Namun saat matanya tengah sibuk melihat seisi ruangan, pandangan Lauren pun terhenti kepada seorang gadis cantik yang tengah tertidur agak berantakan di sofa ruangan itu, Lauren hanya tersenyum melihat Camila, karna ia sudah hafal betul kebiasaan tidur gadis itu yang terlalu urakan

Lauren berusaha untuk duduk, dan ia tertarik saat melihat sebuah buku berwarna merah diatas nakas di sebelah kasur nya

Rebel Queen
By Michelle Moran

Lauren langsung mengambil buku yang menarik perhtiannya tersebut, dan karna ia merasa tubuhnya masih sangat lemah Lauren perlahan mulai mendekatkan pundaknya ke tembok lalu menyandarkannya disana

Pandangannya terpaut lurus ke arah satu satunya jendela kaca yang cukup besar diruangan itu melihat hujan yang turun beserta angin membasahin pohon dan di daunan diluar sana, betul betul pagi yang menenangkan bagi nya

Jemari lentik gandis itu mulai membuka halaman satu persatu dari buku itu, ia membaca setiap kalimat dan makna dari tulisan buku, suara gemericik hujan menemani jiwa Lauren masuk kedalam setiap kata dan kalimat dalam buku

Di saat yang bersamaan juga pintu ruang pasien terbuka, muncul Y/N dan Dinah yang datang membawakan dua kotak makanan

Lauren menutup bukunya dan tersenyum kecil kearah dua gadis itu, Y/N dan Dinah melebarkan senyuman mereka

"Selamat pagi bestie!! Waktunya sarapan" ucap Y/N bersemangat

"Pagii kesayangan kuu" jawab Lauren yang penuh semangat menyambut gadis itu

Y/N menarik kursi ke sebelah kasur Lauren, kemudian menyiapkan makanan untuk sahabat nya

Sup Ayam adalah menu sarapan dipagi itu

"Y/N" Lauren memanggil sahabatnya yang tengah menyiapkan sarapan

"Iya?" Jawab Y/N singkat tanpa menatap kearah Lauren

"Kenapa kamu dan Dinah mau buang buang waktu untuk jenguk dan rawat aku disini? Padahalkan harusnya pasangan baru kayak kalian masih sibuk sibuknya kasmaran dan habisin waktu berdua" tanya Lauren yang sedikit lirih

Y/N menatap mata Lauren, hening seketika

"Kalo pacarannya bareng bestie bukannya bahagianya jadi double?" Jawab Y/N

Senyum Lauren pun pecah, ia sangat puas mendegar jawaban sahabatnya itu

Y/N dengan senantiasa menyuapkan makanan ke mulut Lauren yang masih sedikit susah untuk makan, sesekali Lauren meringis karna wajah nya masih terasa sakit saat membuka mulut untuk memakan Sup Ayam yang menggoda

Tak jauh dari Y/N, Dinah menatap kegiatan pacarnya yang giat menyuapi Lauren, Dinah tersenyum tipis, tak berselang lama handphone nya berdering, seseorang menelfonnya, Dinah melirik layar handphone kemudian berjalan keluar dari ruang pasien.

"Selamat Pagi Miss" Dinah menyapa balik Ms.Alina di telfon

"Bagaimana kabar mu Dinah? Aku perlu kamu untuk menyusun kebutuhan kurikulum di semester baru, kapan kamu ada waktu?" Tanpa basa basi sang kepala sekolah itu langsung menjelaskan tujuannya menelfon Dinah

Dinah sedikit kaku mendengar pernyataan Ms.Alina yang sangat terburu buru, sebab ia juga harus membantu mengurus kondisi kesehatan Lauren

"Emm.. dari Ms.Alina apa ada waktu lebih untuk kita persiapkan kurikulum miss?" Dinah bertanya dengan nada takut takut

"Kalau bisa secepat nya, karna seharusnya ada guru lain yang membantu staff kurikulum menyelesaikan ini semua tapi beliau berhalangan hadir, jadi saya meminta bantuan kamu aja, hitung hitung bisa dijadikan record pengalaman yang bagus untuk karir kamu, besok kamu bisa datang ke sekolah kan?" Lagi lagi permintaan Ms.Alina membuat mata Dinah terasa ingin copot, ia terkejut

Tapi apa boleh buat, sebagai guru muda yang diberikan kesempatan berkarir oleh Ms.Alina, Dinah pun memilih untuk meng-iya-kan tawaran Ms.Alina, kemudian kedua pengurus sekolah itu membuat janji pertemuan esok hari.

Setelah menelfon Ms.Alina, Dinah kembali masuk ke ruang tempat Lauren dirawat, ia melihat adegan suap menyuap itu sudah selesai, kekasihnya membantu Lauren untuk menyandarkan tubuhnya di kasur rumah sakit, Y/N yang mendengar suara pintu terbuka pun menatap kearah suara

"Siapa sih yang nelfon?" Tanya Y/N yang tersenyum geli

Dinah yang masih sedikit kaku, perlahan mulai mengatur posisi kata kata yang harus ia ucakan

"Hmm.. mmm.. aku besok harus ke sekolah" ucap Dinah gugup

Y/N sedikit terkejut, kedua alis nya mengkerut
"Bukannya libur sekolah masih 3 hari lagi?"

"Ms.Alina minta aku untuk bantu menyusun kurikulum semester baru" Dinah menunjukan raut wajah tidak senang, wajahnya di tekuk

Y/N yang melihat ke ganjalan di wajah Dinah pun berjalan mendekat kemudian menyentuh lengan atas kekasih nya

"Kenapa murung?" Tanya Y/N dengan lembut

Dinah mengangkat kepala, wajahnya masih tertekuk
"Aku merasa punya tanggung jawab sama kalian, minimal aku bisa pastiin Lauren bisa sembuh total sebelum masuk sekolah" jelas Dinah dengan raut wajah yang masih sama, tertekuk.

Y/N tertawa kecil kemudian tangannya mengusap lengan atas Dinah
"Kamu gak percaya sama aku? Kamu gak percaya sama Lauren? Kalo Lauren bisa sembuh sebelum kita kembali ke sekolah?-"

"...Bantu lah Ms.Alina, beliau lebih butuh kamu, lagi pula kamu juga tetep bisa pantau Lauren kok dari jauh, aku sama Camila bakal selalu kasih update ke kamu tentang kondisi Lauren" tutur Y/N yang membawa bawa nama Camila, gadis tertidur yang sedang menunggu dibangunkan oleh pangeran kodok nya

Dinah sebetul nya tetap tidak setuju, namun apa boleh buat, ia hanya mengangguk dan tersenyum dengan terpaksa

x_x

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAMN (DINAH/YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang