Pagi yang cerah menyapa seluruh dunia, kehangatan dari pancaran matahari yang selalu memberikan semangat kepada gadis mungil yang sudah berdiri di depan rumah sahabat nya itu. Dia Aleeyah Benazir Shaq dengan balutan hijab putih yang menutupi kepalanya, dengan memakai seragam SD serta Sepeda yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.
"Assalamualaikum, ciooooooo" Teriak Alee
"Waalaikumusalam, jangan berisik Alee"
"Hehe ayo udh jam berapa ini, nanti kita telat"
"Bentar aku ambil sepeda dulu"
"Mommy kamu mana?"
"Lagi masak tadi juga dia titip salam buat Kamu"
"Oh waalaikumusalam kalo begitu, ydh ayo gasss"
*****
Dua anak kecil yang sedang bersepeda riang sehabis pulang sekolah dengan tawa yang tak pernah lepas, candaan selalu terlontar dari keduanya. Mereka berhenti di sebuah taman yang sering mereka kunjungi, tentunya yang tidak membahayakan mereka karena letak taman tersebut di dekat komplek perumahan mereka.
"Eh cio, kamu itu gak sama kayak aku ya?" Tanya Alee
"Maksud Alee apa?" Cio menatap bingung dengan ungkapan Alee
" Alee beribadah sama Allah itu tiap hari, sedangkan cio cuman hari Minggu kan?"
"Emm cio juga bingung, terus kenapa Alee pake kerudung tapi mommy cio enggak padahal kan sama-sama perempuan ya?"
"Nanti Alee tanya bunda ya, cio juga tanya sama mommy biar kita tau jawabannya". Alee tersenyum lalu menyatukan tangan mereka tanda setuju.
"Aku suka kalo liat Alee ngaji, cio juga ngaji lho tapi beda sama Alee"
"Beda gimana? Alee blm pernah liat cio ngaji tuh" Alee merasa kebingungan dengan ucapan cio.
"Ah susah jelasinya, oh iya ke mang Adi kuy? Kita udah lama gk jajan disana"
"Ayoo! Tapi kamu yang traktir" Alee tersenyum gembira
"Iyaa aleee kayak biasakan? Roti keju favorit Alee, ayoo let's go".
Sesampainya mereka di rumah, Alee menghampiri bundanya yang sedang menonton tv.
"Bunda-bundaa Alee mau tanya boleh?"
"Eh anak bunda, boleh dong sayang mau tanya apa anak bunda hemm?"
"Tadi Alee cerita sama cio kenapa Alee ibadaha ke Allah itu tiap hari tapi kenapa cio cuman hari Minggu Bun? Terus kenapa mommy cio gak pake hijab kayak bunda sama Alee? Trs juga katanya ngaji Alee sama cio itu beda bundaa. Huft Alee bingung Bun makanya Alee tanya bunda". Penuturan Alee membuat Bunda Fatimah tersenyum samar, ia harus memberitahu bahwa mereka memang tak sama, namun bagaimana caranya?.
"Alee sayang, suatu saat nanti Ale pasti paham karena Ale sama cio itu memang tak sama" Bunda tersenyum menjawab pertanyaan Alee
Cio yang sudah siap dengan makan nya, menghampiri sang mommy yang sedang menyiram tanaman.
"Daarrr" Cio tertawa karena berhasil mengejutkan mommy nya itu.
"Astaga cio ngagetin aja, gak boleh kayak gitu ya sayang?" Mommy Oliv menyimpan semprotan air dan mengajak cio duduk di depan teras.
"Mommy cio mau tanya dong, cio sama Alee udh sepakat mau nanya ini sama mommy sama bunda Alee juga"
"Kenapa sama Alee sayang? Kalian gk berantem kan?"
"Enggak mom, aku mau nanya kenapa aku sama Alee itu beda? Aku ibadah cuman hari Minggu, terus mommy gak pake hijab kayak bunda sama Alee, terus ngaji cio sama Alee benda mom kenapa ya?" Mommy oliv terkejut mendengar pertanyaan cio lalu mengusap rambut nya lembut dan tersenyum hangat.
"Cio dengerin mommy ya sayang? Suatu saat nanti cio bakalan paham mengapa itu berbeda"
"Kenapa mom?"
"Karena cio sama Alee itu memang tak sama sayang". Cio kebingungan dengan jawaban sang mommy begitupun dengan Alee yang bingung dengan jawaban sang bunda.
"Assalamualaikum bunda, alee nya ada?" Cio menyalami tangan bunda.
"Waalaikumusalam aduh anak ganteng udah lama gak kesini, ada di dalem masuk aja bunda mau ke warung depan dulu"
"Aleeeee who are you?" Cio berteriak.
Alee yang sedang tidak menggunakan kerudung pun berbalik, cio terkejut melihat Alee yang tidak menggunakan hijab.
"Syutt cioo ah kamu mah berisik liat cimot lagi tidur".
"Alee kenapa gak pake hijab nya sih?"
"Kenapa? Aku kan di rumah lagian cuman kamu yang liat kan?"
Cio hanya menghela nafas dan memutar bola mata dengan malas"Eh gimana kamu udah tanya ke bunda?" Cio duduk di samping Alee yang sedang mengusap usap kucing nya.
"Udah"
"Apa jawabannya?"
"Bunda bilang suatu saat nanti Alee bakal paham kenapa kita beda"
"Lah kok sama? Mommy juga sama bilang gitu"
"Alee apapun nanti yang akan kita tau, janji jangan pernah ninggalin aku ya? Kita harus terus sama-sama ya?" Cio memegang bahu Alee.
"Iyaa cio aku janji, kamu juga sama ya?".
Cio mengangkat jari kelingking nya dan di balas oleh Alee mereka tersenyum. Sungguh mereka belum mengetahui apa arti perbedaan mereka yang benteng nya begitu tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA TAK SAMA
Casuale" Jangan lupa sholat nya cantik" Gumam nya sambil tersenyum. "Kamu juga sama, jangan lupa hari minggu ke gereja Minggu kemarin kamu gk kesana lho gara² basket kamu itu" ucap gadis yang terbalut dengan hijab serta senyum manis yang tak pernah luntur...