10 Tahun sudah terlewati, Mereka masih bersama seperti dulu tidak ada rasa kecewa pada diri mereka, mengetahui apa arti dari perbedaan nya tidak ada yang menjauh apalagi di jauhi. Namun mereka belum merasakan kepahitan dari semua ini. Biarlah mereka jalani tanpa ada nya kepahitan terlebih dahulu. Kesempatan terus bersama mungkin tidak akan bisa karena tembok yang sangat tinggi menghalangi nya. Jadi bagaimana kehidupan mereka kedepanya? Ikuti saja alur nya...
**********
"yaa Arbecio galen Austin bisa diem gak kamu itu! aku lagi ngerjain tugas ini" Alee berteriak prustasi, bagaimana tidak? Sedari tadi cio terus mengganggu nya.
"Iya maaf Bu" sudah lah jika Alee sudah memanggil nama lengkap nya dia sedang mode singa.
1 jam berlalu, Alee telah selesai mengerjakan tugasnya dia melihat cio yang sedang asyik bermain game di hp nya.
"Cio maaf ya, aku tadi kesel kamu ganggu terus"
"Heemm"
"Eh ke warung mang Adi yu?"
"Ngak ah males"
Mereka kini sedang ada di rumah Alee, cio memang sering bermain di rumah Alee tapi tidak pernah berdua selalu ada art Alee yang memantau mereka dari jauh atas perintah bundanya karena mereka berdua memang bukan mahram.
" Eh besok kamu ke gereja?"
"Iya"
"Bisa Simpen dulu gak hp nya? Aku lgi ngomong ini ". Cio meletakan hp nya di samping nya dan tersenyum manis kepada Alee.
" Hehe maaf Bu, lagian kamu marah² Mulu pms kamu?"
"Ngak".
"Iya besok aku ke gereja kamu mau ikut?"
"Hehe seperti biasa aja aku nunggu Kamu di cafe depan gereja nya ya" Alee tersenyum menampakan deretan gigi nya
"CK emang kamu gak penasaran apa aku kalo digereja ngapain aja? Terus emang kamu gak kepo isi gereja kayak gmn?"
"Cio dengerin aku, bunda pernah bilang kita harus menghargai sesama tapi memang Alee gk boleh masuk ke gereja, Cio tau kan kita itu beda?". Alee berbicara dengan suara yang parau. Cio paham mereka memang beda
"Yaudah besok jangan lupa bangun pagi kalo mau ikut, besok aku mau pake baju hitam aja ah biar ber damage ya gak" cio tertawa dan mengakat alis nya menggoda Alee
"So ganteng!"
" Arbecio galen Austin itu emang ganteng sejagat raya, dady aku aja kalah gantengnya bahkan nih ya cowok yang ada di drama tontonan kamu aja gantengan aku, emang dasar kamu nya aja matanya burem yang bening gini depan mata Lo Alee"
"Huft whatever lah, pusing aku denger nya"
"Btw tadi ngajak aku kemana?"
"Ke surgaa!" Alee menjawab kesal, memang anak ini selalu membuat nya kesal setiap saat namun memang itu adalah hal yang sangat Alee suka walaupun memang menguras rasa sabarnya.
"Cieee mau ke surga bareng nih ceritanya? Aamiin deh" Cio mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, Alee tertawa melihat tingkah random cio.
----------
Aleeyah sudah siap dengan dres hitam dan balutan hijab nya, ia sedang menunggu Arbecio menjemput nya.
"Bunda aku mau anter cio ya kayak biasa"
"Iya sayang, inget selalu pesan bunda ya?"
"Iya bunda siap!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA TAK SAMA
Random" Jangan lupa sholat nya cantik" Gumam nya sambil tersenyum. "Kamu juga sama, jangan lupa hari minggu ke gereja Minggu kemarin kamu gk kesana lho gara² basket kamu itu" ucap gadis yang terbalut dengan hijab serta senyum manis yang tak pernah luntur...